I'm Alpha Damian [END]

Part 2

"ya sudah.. Ayo ke mansionku, sayang..!"
Vania menggandang lengan damian. Meski risih, damian diam saja. Sebab sekalipun ia melepas belitan tangan vania dilengannya. Pasti gadis itu akan kembali melingkarkan tangannya di lengan damian kembali. Dan hal itu akan terus berulang ulang.
Membuang buang tenaga saja, bukan?

Perjalanan dengan mobil sport warna merah yang hanya bisa digunakan dua penumpang itu hanya membutuhkan waktu 15 menit saja untuk sampai di mansion goldmoon pack yang berjarak bermil mil dari black shadow moon pack.

Mobil yang mengandalkan pengendalian dan kecepatannya itu merupakan mobil kesayangan damian. Itu adalah mobil pertama yang ia hasilkan dari keringatnya membangun pabrik batubara di dunia manusia.
Banyak memang para alpha yang menanam usaha bekerja bersama manusia hanya saja identitas mereka harus tetap tersembunyi. Ada pula para werewolf rakyat biasa yang akhirnya memilih berhijrah kedunia manusia untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi disana, ada juga yang menuntut ilmu dan berkuliah di dunia manusia agar bisa menjadi dokter pack di rumah sakit pack nantinya.

"selamat datang di goldmoonpack, sayang..!"
Vania merentangkan tangannya saat keduanya sampai didepan pintu utama mansion pack.

"duduklah sebentar aku akan memanggil ayahku dulu..!"
Vania berjalan ke arah ruang merja ayahnya. Ia ingin mengenalkan damian dengan ayahnya. Sedangkan ibunya wanita itu telah lama meninggal tak lama setelah adik vania meninggal, ibunya juga menyusul meninggal.
Awalnya vania sempat depresi karena kehilangan ibunya tapi setelah mendapatkan pengertian dari ayahnya dan orang orang disekitarnya membuat gadis itu sadar dan mau kembali melanjutkan hidup.

Damian duduk di sofa ruang tamu mansion. Tanpa sengaja ia mencium sebuah aroma harum.

Deg deg deg,
Jantung damian langsung berdetak cepat. Baru ini kali pertama ia merasa sangat bergairah hanya dengan menghirup aromanya seseorang saja.
Aroma ini memabukkan seperti harum mawar merah bercampur apel yang menyegarkan.
Damian bahkan hampir meneteskan air liurnya karena merasa tergoda.

Damian, ini aroma mate kita..
Ayo kita cari dia.. Aku yakin ia pasti sangat cantik..
Aromanya sungguh membuatku gila..

"kau benar.. Aku hampir meneteskan air liurku menghirup aromanya..."
Damian berjalan sambil mengendus aroma harum yang menguar dari tubuh matenya.
Ia berjalan mendekati area dapur,ia masih belum sadar.

Cepatlah dam..
Kau membuatku gila..
Rey, wolf damian sudah berjingkrak jingkrak tak karuan dikepala humannya.

"diamlah.. Kau membuatku pusing, bodoh.."
Damiam terus menelusuri sumber harum menyegarkan ini.
Ia terus berjalan hingga sampai dihalaman belakang mansion.
Ia mendapati seorang gadis sedang tersenyum sambil menutup mata.
Sepertinya ia juga menyadari kedatangan matenya, damian.