I'm Alpha Damian [END]

Part 2

Aku berjalan perlahan kemanapun kakiku melangkah. Ternyata nasib baik masih bersamaku. Aku melihat  mansion goldmoon pack berada tak jauh dari bukit tempatku berdiri. Mungkin dengan seharian berjalan aku bisa sampai malam ini.

"tolong bukakan gerbangnya, tuan..!"
Aku sampai didepan gerbang mansion goldmoon pack. Petugas jaganya tiap hari berubah sehingga aku tak hafal semua nama warrior pack.

"kau, omega?"

"iya tuan.. Saya tersesat dihutan dan baru bisa pulang sekarang.."

"ya sudah masuk sana.."

Greeeeeek,
Pintu gerbang dibuka perlahan oleh kedua orang penjaga pintu gerbang.
Keyra masuk perlahan ke halaman mansion goldmoon pack. Belum ada dua langkah ia berjalan. Ia sudah dipanggil seorang maid sama sama omega sama sepertinya.

"hey keyra, kemana saja kau selama seharian hah?
Kau mau lalaikan tugas yang kuberikan padamu ya..?"
Fransiska, salah satu maid yang sedikut lebih tua dari keyra. Ia menghardik keyra yang baru tiba dari hutan.

"maaf, kak siska...
Aku.. Aku tadi tersesat..."

"sudahlah aku tak perduli.. Sekarang ambil lap pelnya pel seluruh lantai mansion sekarang...
Atau kau mau ku kurung digudang lagi seperti dua hari yang lalu.."
Fransiska menjambak rambut keyra sebelum mendorong keyra ke lantai hingga ia tersungkur.

"aakh.."

"ngomong ngomong kau terlihat seperti jalang jika mengenakan gaun indah itu...
Tak pantas untukmu.."
Fransiska kembali berbicara sebelum meninggalkan keyra.

Keyra melihat kepergian fransiska dengan menunduk. Padahal gaun indah ini ia temukan sudah terpakai indah ditubuhnya. Apakah ia serendah dan sehina itu?
Kalaupun bisa memilih ia tentu akan memilih dilahirkan oleh keluarga bangsawan berpangkat alpha atau beta. Tapi nasibnya tak seberuntung itu.
Ia dilahirkan oleh seorang wanita omega tanpa tahu siapa ayah kandungnya.

Keyra mengepel lantai mansion pack dengan alat pel sambil membawa ember air didekatnya.
Mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang pertemuan, ruang kerja para penghuni mansion dan juga kamar tidur mereka semua.

Setelah matahari tenggelam diufuk barat barulah ia selesai mengepel seluruh lantai mansion tanpa dibantu siapapun. Tak ada maid yang mau membantunya.
Keyra hanya memiliki seorang teman perempuan bernama Sella.
Meskipun sella adalah anak seorang gamma pack sama sekali tak membedakan status antara ia dengan keyra. Sella adalah gadis rendah hati yang ramah pada siapapun. Sehingga ia memiliki banyak teman.

Tubuh keyra sudah penat. Tangan dan kakinya terasa pegal tak karuan.
Bayangkan sendiri sebuah tempat berukuran kurang lebih 20 m x 30 m ia pel sendirian.
Coba bayangkan betapa luasnya mansion gold moon pack.
Maklum saja para maidnya berjumlah hampir 20 orang dengan berbagai tugas yang telah disediakan bagi masing masing orang.

"sudah selesai?
Nih makan!"
Fransiska melihat keyra terduduk di lantai teras halaman belakang mansion.
Ia meletakkan 2 potong roti dengan selai nanas di sebuah piring kecil di dekat keyra.

"hanya ini kak??"

"kau mau minta apa lagi, hah..?
Syukur syukur masih kuambilkan makanan untukmu... Kau mau makanan ini kubuang ditempat sampah?"
Fransiska hendak mengambil kembali piring berisi makanan itu dan hendak melemparnya ketempat sampah.

"jangan kak..
Sini.. Aku lapar sekali kak..
Dari tadi siang aku belum makan apapun.."

"jangan curcol, aku pergi..!"
Fransiska pergi meninggalkan roti isi itu pada keyra dengan senyum miring. Ia tahu makanan itu pastinya tak akan mengenyangkan perut keyra.
Ia sangat tak menyukai gadis itu. Ia masih sebal sebab keyra selalu dibela oleh anak gamma yang cantik dan baik itu.
Ia tak ingin keyra memiliki teman satupun, ia ingin sella menjauhi keyra tapi justru keduanya semakin lengket saja.