Rindu untuk kamu

75 2 1
                                    

Hari ini, waktunya Angga berangkat ke daerah konflik. Keluarga Angga dan Dhina sudah siap untuk ditinggal Angga. Kak Annisa dan Dhita masih memeluk saudara laki satu²nya, mereka takut kehilangan angga.

"Ang, jangan lupa sholat ya disana tetap ingat sama Tuhan walaupun keadaan yang ala kadarnya" kak annisa mengingatkan
"Iya kak untuk sholat ga akan aku tinggalin"
"Bang Angga jangan lama² ya disana nanti Dhita kangen" ujar Dhita yang masih bersikap kekanak²an didepan abangnya

"Mas, ingat aku disini ya. Jangan lihat² yang lain jangan sampai setiaku untukmu hancur disini" ujar dhina dengan mata berair
"Mas akan selalu setia buat kamu sampai nanti kita pengajuan ya dhin"
"Aku akan selalu menunggu kamu"
"Makasih dhin, sudah ya jangan sedih mas mau berangkat"

...

Dhina POV
Sudah 3 bulan mas angga pergi tapi tetap saja aku menganggap nya ada disini. Rindu untuknya tak pernah berkurang malah selalu bertambah tapi sayangnya mas angga belum menelponku sekalipun. Kecurigaan selalu timbul tapi langsung kutepiskan dengan pikiran positif.

Angga POV
Bagaimana bisa aku berpindah hati pada Zehara, wanita Lebanon yang pernah aku tolong waktu dulu. Padahal aku tahu bahwa dhina sangat merindukanku. Terlihat dari notif nya yang selalu menelponku tapi tak pernah kuangkat sekalipun karena sinyal sangat sulit dan tak diizinkan komandan untuk memegang hp.

...

"Sudah dek kamu harus mengikhlaskan ayahmu ya"
"Aku tak bisa merelakan nya pergi"
"Kamu akan menemui ayahmu disurga nanti"
Seketika dia memelukku dengan erat. Gadis cantik ini masih tak bisa menerina bahwa ayahnya meninggal karena ledakan bom ditoko tempat ayahnya berdagang.

...

Setelah kejadian itu, zehar sering mengajakku kerumahnya entah sekadar makan atau dikenalkan pada ibunya.
Zehar hanya tinggal berdua bersama sang ibu setelah ayahnya tewas dan abangnya gugur dimedan perang.
"Nak,kamu sudah punya istri atau masih bujang?"
"Belum bu aku masih bujang"
"Apa kau mau dengan Zehar nak?" Tanya sang ibu yang membuatku terbelalak.
"Tidakkah terlalu cepat untuk zehar?"
"Zehar butuh seorang pendamping nak sedangkan ibu sudah renta tidak mungkin akan menemani zehar sampai dewasa"

Aku dan zehar hanya terdiam antara ingin zehar tapi aku sudah memiliki dhina.
Bagaimana mungkin aku bisa dilema seperti ini andai saja aku bilang pada ibu zehar kalau aku sudah memiliki istri pasti tidak akan jadi kayak gini. Gerutuku dalam hati.

Tapi bagaimana pun jua aku takkan menyakiti dhina karna aku tau dhina masih setia menungguku. Aku berusaha menelpon nya tapi tak kunjung diangkat padahal aku sangat rindu padanya ingin ku mendengar suaranya meski sekedar "halo" itu cukup melegakan hatiku.

Dhina apa kabar kamu? Masihkah ada rindu untukku? hatiku berujar

Angga bagaimana keadaanmu disana? Masihkah kau untukku? Kumasih menyimpan sejuta rindu untukmu. Rasanya ingin bercerita semenjak ditinggalmu. perasaan ku saat mulai merindu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Selamat Jalan PatriotkuWhere stories live. Discover now