Part 7

86.4K 9.2K 1.5K
                                    

JAEMIN yakin bila ia sedang tidur bersama Jaehyun. Tapi kenapa hawa yang di rasakan begitu berbeda? Apalagi kini ada benda kenyal yang bergerak di bibirnya; menekan serta menghisap bibir bawah serta bibir atas Jaemin secara bergantian. Merasa bingung, kedua kelopak mata Jaemin akhirnya terbuka, menampilkan iris hitam yang terlihat mengantuk.

Tapi seketika rasa kantuk itu menghilang begitu menyadari siapa yang sedang berada di hadapannya. Jaemin ingin bergerak dan memberontak, tapi ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Tubuhnya seolah kehilangan seluruh tenaga, menjadikan Jaemin sebagai patung yang bisa bernafas, mengedipkan mata sertaㅡ

"L-lepaskan!"

ㅡberbicara.

Lelaki yang sedang berada di atas tubuh Jaemin menyeringai. Iris merahnya mengkilat di ruangan temaram yang mereka tempati. Lee Jeno menempelkan hidungnya di pipi Jaemin; menelusuri kulit mulus si lelaki manis dengan ujung hidung. Aroma tubuh Jaemin terasa sangat memabukkan.

"Sudah bangun ternyata." Jeno bergumam pelan dan tertawa kecil, "menculikmu bukan perbuatan yang terpuji kan? Oleh karena itu aku akan meminta maaf, saat ini aku benar-benar membutuhkanmu."

Jaemin menelan air liurnya dengan susah payah. Matanya bergerak menatap sekeliling dan ia baru menyadari bahwa ini bukan kamar apartemennya. Ruangan yang mereka tempati memiliki warna hitam sebagai dasar, ada sentuhan warna merah maroon di beberapa titik seperti sofa yang terletak tidak jauh dari kasur. Aroma maskulin terhirup oleh indra penciuman Jaemin, ia mengerang ketika merasakan sentuhan di kedua puting susunya.

Sialan!

"Ingat apa yang aku katakan terakhir kali?" Jeno menyeringai dan menyingkap kaus yang di gunakan oleh Jaemin; menatap otot samar pada perut serta kedua tonjolan di dada yang menggiurkan.

Napas Jaemin berubah menjadi memburu. Tentu ia ingat apa yang Jeno katakan terakhir kali! Lelaki berhidung mancung itu akan menjadikan Jaemin sebagai miliknyaㅡtanpa syarat. Seolah hal tersebut adalah mutlak, tidak bisa di ganggu gugat.

"Lepaskan aku sialan! A-apa yang kau lakukan pada tubuhku?!"

"Aku tidak melakukan apapun." jari telunjuk Jeno bergerak menelusuri dada hingga perut Jaemin sebelum berputar di sekitar puting susu si lelaki manis, "aku pikir kau sudah menyiapkan diri untuk hari ini, tapi kau terlihat begitu lelah. Kurang tidur, Na Jaemin?"

"Berengsek!" seru Jaemin kesal. Ia memang kurang tidur dan itu semua karena mahluk aneh di hadapannya! Sia-sia saja ia mengajak Jaehyun untuk menginap bila Jeno bisa membawanya semudah ini.

Jaemin tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, tidak ada gunanya melawan, Jeno tidak mungkin bisa di kalahkan dengan mudah. Apalagi saat ini Jaemin sama sekali tidak bisa bergerak, tubuhnya terasa sangat lemas.

"Dilarang mengumpat, kau harus menikmati malam ini."

Dengan itu Jeno membungkam bibir Jaemin dengan gerakan lembut yang terkesan menuntut. Bibirnya bergerak untuk melumat serta menghisap bibir bawah dan bibir atas si lelaki manis. Sementara Jaemin sudah membelak, sayangnya ia tidak bisa melakukan apapun selain menerima apa yang Jeno lakukan padanya.

"Mmmh.. Hhhn.." Jaemin ingin merutuki dirinya sendiri karena mengeluarkan suara sialan itu, tapi sungguh, ciuman serta jemari Jeno yang bermain di bagian dadanya membuat kepala Jaemin terasa begitu pening.

Jeno mencubit kedua puting susu Jaemin dan memelintirnya. Lidahnya menelusup masuk ke dalam rongga mulut Jaemin; mengabsen deretan gigi si lelaki manis sebelum membelai lidah Jaemin dan melilitnya. Air liur milik Jeno berserakan di sekitar bibir Jaemin, bahkan mulai menetes di bagian dagu serta leher.

Limitless《Nomin》✔Where stories live. Discover now