𝖘𝖜𝖊𝖊𝖙 𝖈𝖍𝖆𝖔𝖘

649 79 11
                                    

["𝙗𝙖𝙜𝙞𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙠𝙪 𝙧𝙚𝙡𝙖 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙞𝙢"]


o.o


"kau bercanda?"

"jadi aku terlihat bercanda hm?" moonbin menangkup wajah pucat itu dengan satu tangannya. wajah manis itu mendongak, lalu mendecih. ia menepis tangan moonbin. "kau bukan takdirnya" decaknya. moonbin menyumpalkan earphone ke kedua telinganya. pria mungil itu mendecak, ia menarik kedua benda yang menempel di telinga moonbin.

"hei?! kim!" 

"kau bukan takdirnya!"

"kenapa berkata seperti itu?"

"aku takut kau nanti menangis" pria itu, melengos, lalu ia melihat jalanan di bawahnya. moonbin disampingnya tergelak. pria itu menatapnya garang.

"kau!!"

moonbin mengusak surai itu gemas. "khawatir sekali hm?"

"karena aku me-" pria itu menelan ucapannya untuk sejenak. moonbin terlihat penasaran, ia mencondongkan kepalanya ke arah wajah manis disampingnya. wajah itu merona. "aku membencimu!" kemudian ia berlari meninggalkan moonbin, kemudian diperempatan jalan, pria manis itu menghilang.

"kim.. aku penasaran siapa namamu"

o.o

hyunjin mengahampiri anak tertuanya yang sedang mengerjakan tugas dekat miyeon yang sedang membaca buku dengan judul; ' the exorcist' (buku tentang roh roh jahat; seperti jenis-jenisnya) , ya tuhan. apa chan yang meminjamkan buku itu? astaga, ia harus memeberitahu suaminya kalau buku itu tidak terlalu cocok dengan miyeon. 

"mama, kenapa?" tanya byungchan yang melihat hyunjin yang tiba tiba duduk disampingnya. hyunjin mendorong dahi anaknya menggunakan telunjuk hyunjin yang cukup ramping, dan seketika tubuh bongsor byungchan ambruk di sofa, sebelah tangannya membuat gerakan luwes yang menciptakan sebuah ruangan dimana tidak seorangpun dapat mengusik keduanya.

hyunjin menarik ubun ubun byungchan, kemudian di udara ada banyak serbuk warna warni yang membentuk banyak gambar, ini yang disebut anacos (galisia;kepingan) oleh bangsa bangsa penyihir. hyunjin memilih memori mana yang kiranya akar dari permasalahan byungchan dan wooseok. dan dia menemukannya.

"aku menyukai adikmu, bang wooseok"

"pacari saja adikku!"

"aku akan membunuhnya"

"sialan"

"hiks, bajingan"

"pergi sendiri seok"

"aku membencinya"

hyunjin mengerutkan kening, apakah byungchan benar benar menyukai seungwoo yang ia kenal sebagai bajingan kelas atas itu? hyunjin memutar anacos itu kebelakang.

"aku menyukai seseorang"

"jadilah pacarku, byungchan"

"aku bahagia"

tangan itu bergerak ke belakang lagi, hyunjin harus cepat anacos hanya bertahan kurang lebih tiga menit. 

"mama.. mama.. hiks"

anacos itu pudar. waktunya sudah habis, dan hyunjin kekurangan jawaban. pria cantik itu mendesah keras. ia membuyarkan dinding disekelilingnya. ia melirik jam yang tergantung di atas lemari yang berisi berbagai foto. jam sepuluh malam, terpaut dua jam. ah ya dimensia muro(esperanto; dinding dimensi) selalu punya waktu tersendiri dan cenderung lebih cepat. 

[2]𝒶𝒻𝓉𝑒𝓇 𝒾 𝓂𝑒𝑒𝓉 𝒽𝒾𝓂Where stories live. Discover now