Chapter 1

45.3K 1.2K 3
                                    

Ali pov

Nama gue Aliando Syarief. Gue kuliah di salah satu universitas di Jakarta jurusan Bisnis semester 4. Gue punya pacar namanya Prilly Latuconsina. Dia juga kuliah di universitas yang sama seperti gue, tapi dia jurusan Arsitek. Gue udah pacaran sama di sejak SMA kelas 12, yah...sekitar 3 tahunan. Dan sekarang gue lagi nunggu dia nyelesaiin mata kuliahnya.

"Doorr..., " ucap Prilly mengagetkan gue dari belakang.

"Eh kaget, " kata gue dengan kaget yang dibuat -buat.

"Ih kok kagetnya gitu, " katanya mengambek.

"Yah, kok cemberut sih...gitu aja ngambek, " kata gue yang coba merayunya.

"Barbieku...my princess chubby..," kata gue lagi dengan memanggil nama kesayangan gue ke Prilly.

Prilly mulai menampakkan senyum dibibirnya. Gue tau ini akan berhasil.

"Ih apaan sih, " kata Prilly yang masih cemberut dan menahan senyumnya.

Ini cara gue yang terakhir agar Prilly gak ngambek lagi sama gue.

Cup....

Gue mencium kening Prilly. Dan dia terdiam cukup lama karena ciuman gue itu.

"Udah gak ngambek lagi, kan? " tanya gue.

Dan...berhasil. Prilly gak marah lagi sama gue. Dia sudah menunjukkan senyumannya yang membuat pipinya bertambah chubby dan manis sekali. Itu yang gue suka.

Prilly pov

Yah...itulah pacar gue, Aliando Syarief anak jurusan bisnis. Gue pacaran sama dia udah 3 tahun. Gue sayang dan cinta banget sama dia. Ali itu penyayang, baik, humoris, lumayan romantis, dan yang pasti dia itu...ganteng pake banget. Dan sekarang gue lagi ngambek sama dia.

"Udah gak ngambek lagi, kan? " tanya Ali ke gue.

Entah sekarang gue gak bisa marah lagi sama dia, setelah beberapa menit yang lalu dia...cium kening gue dengan penuh cinta, menurut gue. Emang gue sama Ali itu gak bakat marahan lama-lama. Seperti sekarang ini.

"Iya, gak marah, " jawab gue sambil tersenyum.

Ali gantian cubit pipi gue ini. Dan itu sakit banget...

"Aaaa...sakit Ali, " teriak gue 8 oktaf. Dan gantian gue yang cubit perutnya Ali. Alhasil sekarang gue kejar-kejaran sama Ali. Kami tertawa lepas menikmati kebersamaan gue sama Ali.

***

Gue sedang nyantai di balkon kamar sambil baca buku kesukaan gue. Tiba-tiba, ponsel gue berdering tanda panggilan masuk. Gue langsung beranjak ke nakas samping tempat tidur gue, karena ponsel gue taro di situ.

"iillyy..., " teriak si penelfon yang bikin telinga gue sakit. Gue lupa liat di layar ponsel, dan ternyata...itu sahabat gue yang di Australia.

"Beecaa... " teriak gue gantian biarin aja tuh telinganya sakit. Nama sahabat gue itu Rebecca Carolyn, bule banget yak....

"Illy how are you, i miss you..., " tanya di dengan bahasa inggrisnya.

"I'm fine, lo sok pake bahasa inggris lagi, " kata gue bercanda.

"Hehe...gue kan lagi di Ausi, jadi gue pake bahasa inggris kan gak papa, " balas dia pede.

"Eh iya, tumben lo telfon gue, ada apa, kenapa, ada yang bisa saya bantu, hahaha? " tanya gue seperti resepsionis hotel.

Dan gue denger Beca tertawa keras.

"Ini gue....mau balik ke Indonesia... " teriak dia lagi membuat telinga sakit lagi.

"Kenapa sih lo sukanya sekarang teriak teriak, lo di Ausi jadi tukang parkir apa, " kata gue heran. Dia malah ketawa lagi.

"Tadi lo bilang mau balik ke Indonesia, kapan? " tanya gue antusias.

"Mungkin...lusa, lo mau kan jemput gue di bandara? " jawab dia sekaligus memohon.

"Ehmm...bisa-bisa, gue bisa jemput lo kok, nanti lo tinggal hubungin gue kalo udah sampek, " jawab gue.

"Oke makasih ya, illy, " katanya berterima kasih.

"Sama-sama, " balas gue.

Setelah ngobrol sampe ponsel gue panas, akhirnya kita menyudahi obrolan gue sama Beca. Haah...gue menghela nafas berat.

"Ah..gue ajak Ali aja lusa, mudah -mudahan dia mau, " gumam gue. Akhirnya gue pun tertidur sambil memeluk boneka Doraemon kesayangan gue.

My New Story....mudah - mudahan suka ya...
Comment please...
Comment nan readers adalah semangatku... #lebay

Expired Love?Where stories live. Discover now