7• Baju 👕

5.8K 975 69
                                    


Setelah meminta maaf dan membujuk renjun untuk mandi dengan iming iming 'nanti renjun boleh nginep disini' bocah berusia 7 tahun itu langsung memekik senang bahkan mengangkat kedua tangannya.

Renjun terlampau senang karna bisa menginap dirumah  dejun. Ia sudah melupakan sikap kasar dejun beberapa menit yang lalu.

Entah kenapa suasana mendadak canggung.

Dejun seperti...


Seperti menjadi.....

Seorang....

Pedofil...

Gila saja! Dia masih normal!

Dejun menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pemikiran tak masuk akal itu dan segera melepaskan celana renjun.

"R-renjun mandi sendiri deh ya.." renjun menggeleng.

"Takut! Nanti ada hantu yang narik kaki renjun" tangannya diangkat meminta dejun menggendongnya.

Dejun menghela nafas. Tenang dan lakukan dengan cepat oke?

Perlahan dejun membersihan tubuh renjun. Membuang pikiran konyolnya tentang pedofil dan mengusap punggung renjun.

Punggungnya halus, masih sama seperti saat dia bayi.

Sekarang dejun merasa menjadi seorang kakak yang baik. Entah kenapa dia jadi bangga pada dirinya sendiri.

Setelah selesai, tubuh mungil itu terbalut handuk hingga seperti kepompong.

Karna baju dejun kotor dia menyuruh renjun jalan keluar kamar mandi menuju kamarnya.

"Renjun ngga bisa jalan! Gimana naik tangga nya?!"

Benar juga. Kamar nya ada di lantai atas.

Tanpa basa basi dia melepaskan bajunya yang kotor dan menggendong renjun. Kedua tangan renjun memeluk leher dejun. Rambut renjun yang basah menetes pada bahu dejun.

Dingin.

"Loh... Baju mu mana?" tanya mama heran melihat dejun tak memakai baju.

Ah kebetulan. " nih ma. Gantiin baju renjun. Aku kan udah mandiin" ujar dejun.

" yahh.. Tangan mama kotor" dejun mendengus dan kembali berjalan ke kamarnya. Sedangkan mama hanya terkekeh.

Dejun sekarang bingung. Renjun harus pakai baju apa?

"Ngga usah pake baju deh. Kamu ngga punya baju! Ini tinggal baju mu waktu bayi! Salah siapa jarang main kesini lagi?!" tanpa sadar dejun berkata seperti itu.

Bodoh dejun! Bodoh! Kamu semakin terlihat seperti pedofil!

"Umm itu.. Renjun nunggu mama. Nanti mama pulang renjun ngga ada dirumah. Kalo mama nyari renjun gimana?"

"mama kamu pulang?" tanya dejun. Renjun menggeleng

"kata bibi, sebentar lagi mama pulang" bibir itu tersenyum dengan manis. Gigi susunya rapi dan terlihat menggemaskan.

"Renjun kangen mama fei?" si mungil mengangguk semangat. " renjun di ejek temen temen karna ngga ada mama yang jemput"

Bus sekolah renjun memang hanya mengantar di pagi hari. Siangnya renjun di jemput supir.

"Renjun benci papa huang?" tanya dejun lagi. Kepala renjun mengangguk lemah " papa jahat. Dia mukul kepala mama dulu sampe ada darah" jari mungilnya menunjuk bagian kening.

Dejun mengangguk paham. Lalu mencarikan bajunya yang paaaaaling kecil. Dan celana untuk renjun.

"Ini.. Cuma ini yang paling—" ucapan dejun terhenti karna melihat renjun yang memakai bajunya. Baju itu bahkan terlalu besar hingga menutup lutut renjun. Kalau begini renjun tidak usah pakai celana saja.

"Hah.. Udah lah ngga usah pake celana"

"Ih ka dejun! Nanti pee nya renjun keliatan" ujar simungil malu malu.

Dejun mengacak rambutnya frustasi


"MAMAAA! CARIKAN RENJUN CELANA!"

LIL' BRO [XIAOJUN X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang