1 ( a moment to remember )

128 13 8
                                    

Pagi di tandai dengan sinar matahari yang mulai menyinari bumi . Dan kicauan burung yang bersahutan berlomba-lomba menunjukan eksistensinya .

Aku terbangun dari tidurku .
Senyuman ku mengembang melihat sosok laki-laki yang kini tidur di samping ku .

Jika ku ingat lagi , perjalanan yang cukup panjang hanya untuk bisa mendapatkan dia .

Aku menghela nafas .
Wajah yang selalu membuat hati ku berbunga.

Aku menciumnya sekilas .
" Bangun Jun Sudah pagi . Kau tidak berencana untuk menghabiskan hari libur mu hanya untuk tidur bukan ? " Tanyaku sembari mencoba membangukan tidur nya .

Ku lihat dia masih enggan untuk membuka mata nya.

Aku mengambil apapun untuk menutupi tubuhku . Dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diriku .

🥀🥀🥀

15 menit kemudian aku keluar dari kamar mandi .
Namun Jun belum juga bangun .
Sebenarnya ada sedikit rasa marah . Ini hari spesial untuk ku tapi dia masih saja tidur .

Aku turun ke bawah untuk membuat sarapan untuk ku dan Jun .

Tak butuh waktu lama kini makanan sudah tertata rapi di meja makan .

Aku duduk menunggu Jun turun.
Ingatanku kembali di mana saat dulu aku mengungkapkan bahwa aku menyukainya .

Meski pada awalnya kisah ini bukanlah kisah yang indah .
Namun lihatlah sekarang , kami saling mencintai .
Ku harap semua akan berakhir dengan indah .

Tak lama kemudian Jun turun .
Kami sarapan seperti biasanya namun , ini sedikit berbeda karena sajak tadi Jun hanya diam Bahkan terkesan sedikit dingin .
Seperti halnya dulu sekali saat awal pacaran kami .

" Jun .. emmm kau tidak berencana untuk menghabiskan waktu liburan hanya dirumah bukan ? " Tanyaku saat kami selesai makan .

" Emm karena ini hari ulang tahun mu , mungkin kita harus menghabiskan waktu berdua di luar " ucap Jun .

Seharusnya aku bahagia mendengarnya tapi ...
Ini sedikit membuat ku sedih karena sikap dingin nya padaku.

🥀🥀🥀

Hamparan rumput dan bunga dandelion.

Pemandangan disini sungguh indah dengan bunga dandelion yang berterbangan karena tiupan angin yang cukup kencang .
Di tambah matahari yang mulai tenggelam .

Kini aku duduk di sampingnya .
Dia masih saja diam dan membisu .
Harusnya dia membuat ku bahagia di hari spesial ku ini .
Tapi dia malah membuat ku badmood .

" Selamat ulang tahun Rena " ucapnya tulus .

Aku tersenyum mendengarnya . Hanya sekedar ucapan selamat itu sudah lebih dari cukup karena kado terindah dalam hidupku adalah kau " Jun "

" Kau ingat kata-kata ku , saat kita mulai mengawali hubungan ini ? . Aku tidak akan pernah berkomitmen dalam suatu hubungan karena ayah dan ibuku ..." Ucap Jun menggantung kata kata nya .

Aku sedikit gelisah dengan ini , tapi 2 tahun sudah cukup membuktikan bahwa aku mencintai nya dan dia mencintaiku.
" Apakah dia akan melamar ku ?? ," Tanyaku pada diriku sendiri .

" .. dulu kau bilang semua akan baik-baik saja . Tapi nyatanya hingga detik ini aku tidak benar-benar mencintaimu ... , Mari berpisah . Ucap Jun yang seakan meruntuhkan duniaku .

" Haha jangan becanda . Ini hanya acara lelucon yang pada akhirnya kau memberikan ku kejutan bukan ? " Ucapku padanya berharap ini hanya sebuah lelucon .

Namun ku lihat dia terkekeh dan menatap ku tanpa adanya kata pembelaan diri .

Dia menggelengkan kepalanya .

" Bukankah ini sudah ku katakan sejak dulu . Aku tidak ingin terikat dengan siapapun . Jadi mari kita putus " ucap nya kemudian .

" Plak!!! "
Aku menamparnya , dia laki laki paling b*r*ngs*k yang pernah ada dalam hidup ku .
Setelah aku berikan semuanya pada nya .
Tapi apa yang dia berikan padaku .

Aku pergi dengan tangis yang tidak lagi bisa ku bendung namun langkah ku terhenti dengan kata katanya .

" Rena .. ku harap setelah ini . .kita tidak akan pernah bertemu lagi . Meskipun kita bertemu aku akan bersikap seolah aku tak mengenalmu . Ku harap kau pun begitu " ucapnya

Aku melangkahkan kakiku meninggalkan nya .

Bodoh !!!
Karena aku pernah mencintainya .
" Baiklah Jun ... Ku pastikan kita tidak akan bertemu lagi ." .

Author POV

Jun membuka genggaman tangan , dilihatnya cincin bermata biru di sana .

" Maafkan aku Rena ... " Lirih nya kemudian .



cinta di ujung waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang