Chapter 16

1.7K 149 15
                                    

Aki menatap ponselnya dan menghela nafas. Dia berbaring dan menatap langit-langit dengan bingung.

"Bagaimana caranya aku mengatakan pada Haru-chan? Aku sudah minta drama persahabatan atau drama musik bukan romantis tapi mereka sudah menyiapkan semuanya untukku. Dan Chihiro-san bilang ini kesempatan untukku untuk memperkenalkan musikku lewat soundtrack untuk dramanya. Haah... kenapa jadi begini. Chihiro-san kenapa tidak mengerti?" Aki memgacak rambutnya dan melirik ponselnya lagi.

"Ah, aku telpon saja." Aki menghubungi Haru namun teleponnya tidak diangkat.

"Eh?

###

"S-Sensei! tunggu, jangan bercanda. Kagura-sensei!" Reishi menahan tangan Haru yang tidak mengacuhkannya. Berniat terus melangkah ke ruangan direktur rumah sakit.

Haru berhenti dan menoleh pada Reishi. "Yamazaki-Sensei, kamu pasti mengerti apa yang aku pikirkan sekarang."

"Tidak, aku tidak mengerti. Aku hanya tau Sensei tidak harus melakukan ini. Sensei tidak boleh berhenti," kata Reishi menatap Haru dengan tajam.

"Aku tidak akan bisa melanjutkan pekerjaanku dalam kondisi begini."

"Apakah Aki-kun tau?"

Haru langsung gemetar ketika mendengar nama Aki. "Aku... harus ke dalam."

"Sensei! aku tidak main-main! kalau Sensei mengundurkan diri, aku akan berusaha membawa Sensei kembali ke sini!" seru Reishi marah.

Haru hanya menatap Reishi dan mengusap puncak kepala Reishi dengan pelan dan tersenyum. "Terima kasih, Reishi..."

Reishi termenung. Haru tidak pernah seperti itu sebelumnya.

Haru kembali berjalan dan memasuki ruangan direktur rumah sakit. Reishi gemetaran dan mengambil ponsel dari saku.

"Aki-kun harus tau, dia pasti bisa menghentikan Kagura-Sensei," batin Reishi.

"Kagura-Sensei, apa kamu serius dengan keputusanmu?" tanya Satoshi, direktur rumah sakit.

"Ya," jawab Haru.

"Sensei, sebenarnya aku tidak mau melepasmu. Kalau kamu mau mempertahankan pekerjaanmu di sini, aku akan mendukungmu. Karena kejadian itu bukan salahmu sama sekali."

"Karena Sensei juga dokter, pasti tau bagaimana bebanku sekarang. Sejak pertama aku menjadi dokter di sini, aku sudah bertekad akan menyembuhkan pasienku. Akan menyelamatkannya. Dan dari sekian banyak operasi yang aku jalani, kenapa aku harus berakhir dengan masalah sepele seperti kekurangan stok darah? Aku merasa seperti orang bodoh saja menunggu padahal pasienku sedang meregang nyawa. Harusnya dia bisa aku selamatkan. Aku mengerti bagaimana perasaan orang tuanya sehingga marah seperti itu. Aku tidak peduli mereka mau menuntutku atau tidak, tapi aku ingin menanggung beban ini dengan mengundurkan diri," jawab Haru dan mengeluarkan amplop dari saku bajunya.

"Sensei, ini tidak sebanding dengan apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Kamu adalah dokter terhebat di sini. Aku tidak bisa kehilangan dokter terbaikku. Tolong pikirkan lagi,"

"Tidak sebanding? satu nyawa lenyap di tanganku, Sensei... aku tidak akan bisa menjalani pekerjaanku dengan perasaan seperti sebelumnya. Sekarang, bahkan aku tidak tau apakah aku masih bisa mengobati orang seperti sebelumnya."

Satoshi hanya menatap Haru dan mengangguk pelan. "Kamu tau apa yang terbaik untukmu Sensei. Hanya bila kamu ingin kembali ke sini, aku menunggumu dengan tangan terbuka."

###

"Apa kamu serius Rei? Kagura-sensei berhenti?" tanya Keita tak percaya.

Reishi mengangguk dengan wajah marah. "Aku tidak menyangka akan seperti ini. Kagura-sensei sampai mengundurkan diri. Padahal Kagura-sensei sudah berjuang seperti itu. Aku tidak bisa lupa bagaimana reaksi Sensei saat pasien itu meninggal..."

The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang