satu

595 86 8
                                    

Discaimer: Mashashi Kishimoto

Genre: fantasy

Rate: T

Special for NaruHina Dark Days 2019

#NHDD2019

#Dark Fairy Tale

@Kimonoz


Nao_Vermillion




Cerita ini hanya untuk hiburan semata. Maaf jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.






.

.

.

Gemuruh langkah dan denting suara pedang beradu memenuhi padang rumput hijau nan luas yang kini tercemar karena genangan darah.

Lolongan kesakitan pengantar kematian merobek ketenangan hutan disekitar padang rumput yang luas itu.

Langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung secara tiba-tiba. Langit menumpahkan jutaan air bening yang menghantam apapun yang menghalangi dibawahnya. Darah yang melekat pada rumput dan tanah kini mulai larut bersama Air hujan yang deras, seakan ingin membasuh bumi dari kejamnya perang yang penuh dendam dan ketamakkan.

Perang sedang berkecamuk, merebut dan mempertahankan adalah tujuan setiap prajurit dari kedua belah pihak.

Tebasan pedang dari tangan kekar sang Raja yang masih duduk dengan gagah diatas punggung kuda menyabet leher sang jenderal musuh yang kini terjatuh dari atas punggung kudanya, membuat pasukan lawan menjadi gentar dan sebagian dari mereka langsung menjatuhkan pedang pertanda menyerah.

Raja muda itu tersenyum sinis melihat lawannya tergolek kaku diatas tanah. Mata biru cerah itu bahkan tidak berkedip saat darah lawan mengotori sebagian wajahnya yang angkuh. Sorak sorai kemenangan bergema diantara riuh hujan dan angin yang seakan berduka untuk kematian orang-orang yang tidak berdosa.

Naruto..., raja muda itu memasukan pedang kesarungnya dan memutar kuda tunggangannya untuk pulang diiringi jenderal dan beberapa prajurit yang mengikutinya dari belakang. Perang ini berlangsung berat sebelah, pasukan Naruto lebih kecil dari pasukan lawan yang jumlahnya mencapai tiga ribu prajurit, namun dengan gagah berani Naruto merebut wilayah musuh dengan cara turun tangan langsung. Misi telah selesai dan kemenangan berada dipihaknya membuat ia kembali merasa puas untuk sementara.

Sesungguhnya manusia yang memiliki dendam tidak akan pernah merasa puas.

.
.
.

Malam sudah sangat larut namun sang permaisuri masih setia duduk sambil menyulam....

Jendela kecil yang terbuka membuat hembusan angin malam masuk memenuhi setiap sudut kamar peraduan sang permaisuri membuat lilin yang menyala memberi terang itu bergoyang-goyang.

Rintik Hujan.Where stories live. Discover now