O.S (II)

4.7K 313 28
                                    

Sakura kini telah berdiri didepan sebuah kelas, menunggu panggilan dari kurenai. Bisa dibilang ini adalah kedua kalinya dia merasakan perasaan ini. Gugup tiada henti menyerangnya. Ia pun berdehem, sembari mengatur nafasnya yang memburu.

"Haruno-san, silahkan masuk!" kata kurenai

Sakura melangkahkan kaki nya memasuki kelas, pandangan nya tegap menatap kedepan. Kini pandangan sakura menyapu ke seluruh penjuru kelas, dan tepat pada satu titik fokus dia membelalakkan matanya. Terkejut, kesal, dan marah. Bercampur menjadi satu kala pandangan itu bersinggungan dengan onyx pria di pojok kelas. Datar. Dengan sebelah garis bibir yang terangkat. Shit!

Seruan Kurenai menyadarkan sakura dari pikirannya. Sakura pun memperkenalkan diri pada teman-teman baru nya. Teman? Cih.

"Perkenalkan, namaku Haruno Sakura. Aku pindahan dari Jerman, semoga bisa berteman baik. Mohon bantuannya." tak ada sahutan. Hening. Kelas yang hanya berisi 12 murid ini memang dominan dengan para muridnya yang tidak banyak bacot.

Sakura menghela nafasnya, ini tidak akan seru untuk gadis periang sepertinya. Mungkin dia akan meminta Grandpa kesayangan nya untuk memindahkan kelasnya.

"Baiklah sakura, kau bisa duduk dengan neji. Neji angkat tangan mu!" dan sakura langsung menuju ke bangku nya. Begitu duduk, sakura merasakan hawa aneh yang menyengatnya, dia pun menoleh ke sebelah kanan nya. 'Sial. Kenapa harus dekat dengan kutil ayam ini!!!' Sakura bersumpah akan menonjok wajah sosok yang kini menyeringai padanya.

"Ada apa denganmu?" suara berat disamping Sakura, tak lain Neji. Suaranya mengingatkan Sakura pada seseorang. Neji berdehem, "Sakura?" panggil nya.

"A-ah ya? Ada apa?" jawab Sakura tanpa sadar airmata merembes keluar dari matanya.

Neji terkejut, "kau kenapa?" dan Sakura hanya menggeleng lemah.

Neji berinisiatif menenangkan Sakura dengan merengkuh tubuh mungil itu, entah kenapa Neji merasa bahwa tubuhnya bergerak sendiri tanpa diperintahnya. Sedangkan Sasuke, memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Khususnya pada Neji, sahabatnya yang terkenal anti-perempuan. Kurenai? Dia sudah pergi, jadi tak masalah dengan drama ini.

Sasuke bangkit dari bangku nya, pandangannya tak lepas dari drama dikelasnya.

"Cih!"

Sasuke melangkah pergi keluar kelas, mungkin membolos lebih baik daripada menonton drama yang menyakiti matanya.

•••

"Hoi sasuke!!" Naruto melambaikan tangannya pada sasuke seraya meminum susu kotak.

"Tumben kau ke kantin?" tanya gadis bersurai pirang -Ino-

"Bosan." jawabnya

Sasuke pun mendudukkan pantat sexy nya di salah satu kursi disana. Tampaknya teman-temannya juga membolos sepertinya.

"Eum, sasuke? Itu.." sasuke menoleh kala gadis bercepol dua memanggilnya, dia Tenten. Pacar Neji, dan sasuke sudah bisa menebak pertanyaan yang akan diajukan gadis itu.

"Neji dikelas sedang bermain drama, jemputlah!"

Tenten mengangguk seraya beranjak dari sana setelah mendengar jawaban sasuke.

"Apa maksudnya bermain drama sasuke?" tanya Ino dengan menaikkan sebelah alisnya

"Lihat saja nanti!" sasuke menelungkupkan wajahnya diatas lipatan tangannya.

'Lets play the game, poci!' kata sasuke dalam hati tersenyum evil

•••

"Neji..." lirih Tenten

Tenten berniat menjemput pacarnya, tetapi apa yang dia dapat? Pemandangan apa ini? Kenapa menyesakkan sekali? Tenten memutuskan untuk pergi dengan menangis.

Temari, yang mengetahui kehadiran Tenten pun terheran. Tidak biasanya temannya itu mau ke kelas ini jika tak ada Neji. Tunggu? Kenapa Tenten menangis? Temari tidak bodoh, dia langsung mengikuti arah pandang Tenten, dia terkejut. Segera saja Temari mengejar Tenten yang sudah berlalu disana, dia takut Tenten kenapa-napa.

"Tenten!!" Neji tersentak. Lalu matanya menangkap Temari yang berlari tergesa-gesa.

'Ya tuhan! Tenten? Apa dia kesini? Jika iya, berarti dia melihatku memeluk sakura! Sebaiknya aku jelaskan sebelum dia salah paham' Neji hendak melepas pelukan itu tapi Sakura justru mencengkeram erat seragamnya. Ini semakin rumit, dan Neji akan kesulitan karna ini.

"Apa yang kau lakukan bitch!!" seseorang tiba-tiba datang dengan menggebrak meja, membuat Sakura tersentak dan tersadar.

.
.
.
.
.
.
.
.

[Oke masih aku bikin rumit, yang tau alurnya bisa komen. Mungkin next chapter akan ada sedikit penjelasan dari ketidak jelasan ini. Gasuka? Ga maksa buat suka]

OH SHIT!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz