Book 03 | "New Teammate, New Problem."

12 1 0
                                    

Dua anak kecil. Tidak, lebih tepatnya seumuran Ailsya namun sekitar tiga sampai empat tahun lebih muda. Aku mencoba mendekati mereka. Ketakutan, itulah yang mereka rasakan. Anak kecil setengah manusia ini terlihat seperti terbuang, aku mencoba untuk mengajak mereka bicara.

"Hei, siapa nama kalian berdua?" tanyaku pada mereka. Tak ada jawaban, hanya wajah ketakutan. Aku mulai mencoba memegang kepala mereka berdua satu per satu. Awalnya mereka takut, tapi mereka mulai berani. Aku mencoba untuk bertanya pertanyaan yang sama.

"N-namaku Tamaki, Yamagawa Tamaki." Si Anak setengah manusia ini bernama Tamaki. Rambutnya putih dan matanya merah.

"Aku Miyako, Yamagawa Miyako." Si anak setengah manusia yang satu lagi ini bernama Miyako. Mereka sepertinya kembar namun Miyako memiliki rambut perak dan matanya biru. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan kaum setengah manusia, mereka cukup imut dan lucu saat kulihat.

"Kalian, kenapa bisa disini? Mana orangtua kalian?" tanyaku. Namun mereka hanya diam dan menundukkan kepala. Aku mengulang kembali pertanyaannya dan akhirnya mereka menjawab

"K-kami sebenarnya yatim piatu. Kami adalah budak seorang kaya disana. Kami kabur dari sana karena kami sudah tak kuat lagi, dan kini mereka membawa pasukan untuk menangkap kami." Ucap Tamaki.

"Kami gak salah apa-apa lho, kami gak salah apa-apa!" ucap Miyako yang hampir menangis. Tamaki mencoba untuk menenangkan Miyako namun sia-sia, tangisannya makin menjadi-jadi.

"Aku akan membantu kalian." Ucapku, mereka berhenti menangis. Mungkin mereka akan mengira aku adalah pahlawan bagi mereka, padahal niatku membantu tidak lain adalah hanya untuk mengikuti ujian.

"Benarkah? Benarkah itu?" tanya Miyako yang masih sedikit tersedu-sedu.

"Hm. Aku akan berusaha sekuatku. Kalian berdua akan ditemani Ailsya." Ucapku

"Eh? Lalu bagaimana kamu?" tanya Ailsya.

"Aku akan mengurusinya sendiri. Jangan remehkan Hunter yang akan jadi Assassin ini." Ucapku sambil tersenyum tipis. Tamaki memegang tanganku tiba-tiba, ia seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Anu, aku ingin satu permintaan..." ucap Tamaki malu-malu. Mungkin aku akan mandi tujuh jenis air dan akan hanya memakan gandum tawar selama satu minggu karena sudah melihat anak kecil yang cukup imut ini.

"Apa keinginanmu?" ucapku. Ia masih ragu-ragu, namun sepertinya ia memiliki keinginan yang besar rupanya.

"A-anu, jadikan kami sebagai murid dan pemilikmu!" ucapnya. Aku terdiam untuk beberapa saat. Apa?! Murid dan menjadi majikan mereka?! Hah?!

"Apa tidak berlebihan? Kalian belum mengenaliku namun tiba-tiba ingin seperti itu." Ucapku. Miyako yang sedari tadi duduk langsung berdiri dan memegang tanganku juga.

"Kumohon, tuan..." ucapnya sambil memelas. Baik, aku akan tetapkan setelah ujian ini selesai aku akan mandi tujuh jenis air dan hanya makan gandum selama seminggu. Aku berpikir kembali risiko dan manfaatnya untukku dan mereka berdua. Mungkin bisa dibilang aku bisa mengajari mereka banyak ilmu, namun aku takut mereka tidak diterima di kerajaan dan juga aku takut mereka direndahkan. Tapi setelah dipikir-pikir lagi aku lebih baik menerimanya.

"Haaah... Baiklah. Tapi dengan satu syarat, kalian harus patuh pada aturan yang kami berikan." Ucapku.

"Waah...! Terimakasih banyak!" ucap Miyako sambil memelukku. Baik aku akan benar-benar melakukan hal tadi— Mandi tujuh jenis air dan hanya memakan gandum selama seminggu.

"Baiklah, aku akan pergi mencari mereka. Kalian akan ditemani Ailsya disini." Aku pergi meninggalkan mereka, awalnya tak rela meninggalkan mereka karena mereka bertiga ini perempuan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Burning Eagle: Book 03 | "New Teammate, New Problem."Where stories live. Discover now