24. Kau pilih yang mana?

8.1K 994 24
                                    

Kuy yang belom ikutan PO, ditunggu gengs. Stock terbatas. Yes. Harga only 99k belom termasuk ongkir.

Minat, chat me. 085788190001 wa onlu.

*****

"Kau memiliki istri yang cantik." Aimee memulai pembicaraan.

Shane menarik lengan Aimee, membawa wanita duduk di atas pangkuannya. "Lalu?" tanyanya sembari menghirup bau rambut Aimee.

"Bukankah dia sempurna? Tidak ada alasan bagimu untuk mengkhianatinya."

Shane terkekeh geli. "Apakah menurutmu seperti itu?" Ia balik bertanya. Tangannya bergerak membelai leher Aimee.

"Atau mungkin kau mengkhianatinya karena ia terlalu sempurna?"

Shane menggelengkan kepalanya. "Tidak seperti itu, Aimee." Bibir Shane menempel di daun telinga Aimee, kemudian menjilatinya perlahan.

Aimee meremang. Shane mulai membuat dirinya menginginkan sentuhan lebih lagi.

"Valerie itu seperti bunga mawar, indah tapi berduri."

Aimee tidak mengerti apa maksud ucapan Shane. Ia mencoba bicara lagi tapi sentuhan Shane membuatnya mengeluarkan erangan bukan sebuah pertanyaan.

"Jangan terlalu mendekatinya atau kau akan terluka." Shane memperingati Aimee. Ia jelas tidak takut Vale mengetahui hubungannya dengan Aimee, ia hanya tidak mau Aimee berurusan dengan Valerie.

"Kenapa? Kau takut ketahuan melakukan pengkhianatan." Aimee menggigit bibirnya karena jemari Shane yang mengelus paha bagian dalamnya.

"Takut?" Shane menaikan sebelah alisnya. Ia bahkan tak mengenal kata itu. "Kau salah lagi, Aimee."

Aimee menggelinjang kala sensasi menggelitik di bagian intinya.

"Jika kau ingin memberitahunya lakukan saja, tapi satu-satunya yang akan terluka hanya kau." Shane membuka gespernya. Membuangnya ke lantai kemudian menurunkan celananya. Ia mengangkat bokong Aimee, memasukan miliknya ke milik Aimee yang sudah basah.

Aimee menjerit tertahan. Tubuhnya terus bergerak naik turun, dengan tangan Shane yang mengangkat pinggulnya. Shane benar-benar lelaki yang bugar.

Tidak ada lagi percakapan, Shane dan Aimee sama-sama mengerang. Lagi-lagi ruangan Keenan menjadi tempat pelepasan hasrat Shane.

Aimee menggila karena permainan Shane.  Otaknya tak bisa memikirkan apapun, hanya napsu yang kini menguasai dirinya.

Shane membaringkan Aimee di sofa. Ia kembali memasukan miliknya lalu bergerak lagi. Kali ini ia bisa memperhatikan wajah sexy Aimee yang tampak menikmati permainannya.

Permainan usai setelah beberapa menit yang panjang dan penuh gairah. Aimee kembali merapikan pakaiannya begitu juga dengan Shane.

"Ah, Kee pasti akan mengoceh seperti wanita." Shane menghempaskan tubuhnya di sofa. Barang-barang berserakan di lantai, dan ada beberapa yang pecah.

"Kau mau ke mana?" Shane melihat ke Aimee yang hendak pergi.

"Kembali bekerja."

"Dengan bagian bawahmu yang aku yakini sedikit nyeri?" tanya Shane frontal.

Aimee diam. Bagian bawahnya memang terasa nyeri, Shane bermain terlalu lama dengannya. Nikmat itu sudah lenyap kini berganti dengan nyeri dan panas.

"Aku yakin orang akan berpikiran aneh melihat cara kau berjalan." Shane melanjutkannya. Ia tidak merasa bersalah sama sekali karena dirinyalah yang sudah menyebabkan Aimee seperti itu.

His PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang