Bab 14 - Peluk aku lagi.

11.3K 1.4K 41
                                    

Plak! Tamparan keras mendarat di wajah kaku Matt. Pria itu diam saja menerima tamparan dari tuannya.

"Bagaimana bisa berakhir seperti ini, Matt!" Kaki Edzard yang masih kokoh menendang perut Matt hingga Matt termundur satu langkah.

Matt masih bungkam. Ia juga tidak tahu bagaimana bisa semua berakhir seperti ini. Dan ia tidak bisa menjawab ucapan Edzard karena ia telah lalai menjaga Shane.

"Ayah, hentikan. Shane sedang terbaring koma, jangan membuat keributan di sini." Valerie yang matanya sembab bersuara parau tanpa menoleh ke Edzard ataupun Matt. Sejak beberapa saat lalu wanita ini terus menggenggam tangan Shane. Ia menangis dalam diam, dengan doa-doa yang dilantunkannya tanpa berucap.

"Pergi dari sini, Matt! Melihatmu hanya ingin membuatku membunuhmu!" Edzard membelakangi Matt. Ia mencoba menahan dirinya agar tidak semakin membuat kegaduhan di dalam ruangan itu.

Matt menundukan kepalanya, memberi hormat meski tak dilihat sama sekali lalu kemudian keluar dari ruangan itu.

"Ayah, temukan orang yang sudah membuat Shane-ku seperti ini." Valerie kembali menjatuhkan air matanya. Ia sakit, sangat sakit melihat Shane seperti ini. Jantungnya seperti tak berada di tempat ketika ia mendengar Shane mengalami kecelakaan saat bekerja. Dunianya menggelap, kakinya melemah, tapi ia tetap melangkah menuju ke rumah sakit.

"Ayah pasti akan menemukannya, Vale. Ayah berjanji padamu." Edzard menangkup kepala putrinya lalu mengecupnya di puncak.

"Tidakkah Ayah mencurigai Matt?" tanya Vale. "Dia tidak pernah menyukai Shane."

"Matt tidak akan melakukannya, Vale."

"Tapi semua mengarah padanya, Ayah. Transaksi hari ini hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Pihak lawan pun tidak tahu jika hari ini Shane yang akan mengambil alih transaksi. Hanya orang-orang kita yang tahu tentang ini, dan bisa saja Matt menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Shane."

Edzard menyentuh bahu Valerie. "Ayah akan mengurus ini. Jika memang Matt yang melakukannya maka Ayah tidak akan pernah memaafkannya karena telah membuat Shane seperti ini."

"Jika memang Matt yang melakukannya, biarkan aku yang membunuh pria itu."

"Kau bisa melakukannya, Vale. Hingga semuanya pasti," tutur Edzard.

Valerie memandangi wajah Shane. Tak akan pernah ia lepaskan siapapun yang sudah menyakiti Shane.

"Ayah tinggal sebentar." Edzard menepuk bahu Valerie lalu pergi keluar dari ruang rawat Shane.

"Periksa lokasi transaksi, temukan apapun yang bisa memberikan informasi tentang kejadian beberapa jam lalu." Edzard memerintahkan Carlos, orang kepercayaannya setelah Matt. "Dan awasi Matt, laporkan padaku jika dia melakukan hal yang mencurigakan."

"Baik, Ketua." Carlos menundukan kepalanya lalu pergi. Carlos telah menunggu hari ini, hari di mana tuannya meragukan Matt.

"Aku harap bukan kau pelakunya, Matt." Carlos tersenyum sebaliknya. Ia akan dengan senang hati melaporkan pada Edzard jika memang Matt berkaitan dengan tertembaknya Shane.

***

Keenan mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar gusar sekarang. "Sialan kau, Shane!" Ia memaki kesal. Pasalnya bukan seperti ini rencana yang Shane katakan padanya sebelumnya.

Keenan adalah pelaku penembakan yang terjadi beberapa jam lalu. Akan tetapi, ia tidak berpikir bahwa Shane akan segila ini. Awalnya Keenan sudah tidak mau mengikuti ide gila Shane, tapi ia sudah berjanji akan membantu Shane untuk hal apapun. Hanya saja, bukan seperti ini rencananya. Harusnya yang tertembak adalah lengan Shane bukan jantung Shane. Keenan memang mengarahkan tembakan ke dada Shane, tapi sebelumnya sudah disepakati bahwa Shane akan sedikit bergerak hingga yang akan terkena tembakan bukan dada Shane melainkan bahu Shane.

His PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang