página 4.

50 4 0
                                    

'orang asing yang tiba tiba datang dan memenuhi isi ruang ruang kosong dalam memori otak'

_______________


Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu, tapi shal dan rachel masih duduk di tempatnya tanpa berfikir untuk cepat beranjak pulang.

"nah gitu chel ceritanya" ujar shal yang bercerita mengenai apa yang telah terjadi dengannya dan ka gavin.

Rachel mengangguk seolah mengerti apa yang shal ceritakan.

"jadi dasi shal sekarang ada di ka gavin?" tanya rachel dengan begitu penasarannya.

"iya rachel cantik"
"udahkan ga kepo lagi?" tanya balik shal.

Rachel hanya mengeluarkan senyum pepsodentnya, ia memang puas karna telah mendapatkan jawaban yang membuat fikirannya penasaran.

"akhirnya bisa tidur nyenyak" ujar rachel.

"dasar ratu kepo" canda shal.

"heh, gini gini rachel stalker paling hebat se-komplek ya" ucap rachel dengan percaya dirinya.

Mereka tertawa dengan puasnya, sampai sampai mereka lupa kalau saat ini sudah pukul 17.30 sore hari.

"chel sekarang jam brp?"

Rachel membuka ponselnya

"jam setengah enam shal" ujar rachel.

"hah? Jam setengah enam?" shal terkejut.
"aduh bisa di omelin bunda ni"

"hehe, maaf shal" ucap rachel sambil meringis.

"ga papa kok, santai aja" ujar shal yang menenangkan rachel, padahal kini ia sendiri sedang panik tidak karuan.

"yaudah, ayo pulang chel"

Shal dan rachel mulai beranjak dari kursi yang mereka duduki, mereka mulai melangkah meninggalkan sekolah ini.

...

Kini, shal sudah masuk kedalam kamarnya, setelah cukup lama di introgasi oleh sang bunda.

Ia meletakkan tasnya, lalu membaringkan tubuhnya . Akhir-akhir ini tubuh shal lemas sekali, rasa letih pun jadi cepat menghampiri, kepalanya juga sering sakit tanpa ia sadari.

Shal mengejamkan matanya sekejap, lalu beranjak untuk membersihkan tubuhnya.

Seusainya ia membersihkan tubuhnya. Shal mulai melajukan kakinya untuk menuju meja makan.

Untuk makan bersama pastinya, tapi malam ini akan di temani dengan pertanyaan pertanyaan aneh dari orang tuanya.

"gimana sekolahnya shal? " tanya ayah di ikuti dengan makanan yang ia masukan kedalam mulutnya.

"hmm, baik kok baik" ujar shal dengan mulut yang sudah terisi oleh beberapa makanan.

"shal telen dulu makanannya, kan jadi ga cantik kalo ngomong kayak gitu" sang bunda yang menanggapi tingkah shal yang dari tadi telah berbincang dengan sang ayah.

Shal hanya meringis,menunjukan giginya pada sang bunda.

"temen temen nya gimana shal?" lanjut tanya sang ayah.

"hmm, baik juga kok" jawabnya dengan mulut kosong.

'eh ada yang ga baik deh satu mahluk di sekolah itu 'ka gavin' tatapannya aja udah nyeremin' batin shal yang membuatnya beristighfar.

El tiempo.Where stories live. Discover now