Pasangan Fenomenal

824 47 3
                                    

Siapa yang tidak senang dengan gelar sebagai 'calon istri' pemilik perusahaan tempat mu bekerja?Ingin pamer?Dengan yakin aku akan menggeleng.Kenapa?Pamer kan sama saja menyombongkan diri dan sifat itu tidak di benarkan dalam agama.Benar bukan?

Perlu diketahui setelah mas Adit melamarku di kantor tempo hari,seminggu kemudian dia datang ke rumah untuk mempertemukan dua keluarga besar.Keluarga ku dan juga keluarga nya.

Dalam pertemuan itu disepakati bahwa pernikahan kami akan terlaksana dalam 3 bulan ke depan.Terlalu cepat?Tentu saja tidak.Menurut kami itu adalah waktu yang lama.Bukan nya kami ngebet pengen nikah tapi rasa-rasanya waktu segitu memang cukup lama.

Akhirnya kami mengalah.Lebih baik 3 bulan kan dari pada 6 bulan?

Persiapan pernikahan ku dan mas Adit kami serahkan kepada keluarga dan juga WO.Namun bukan berarti aku dan mas Adit lepas tangan lho ya.

Kami selalu berkomunikasi dengan pihak WO untuk memberitahukan konsep pernikahan impian kami.

Sebenarnya mas Adit memberikan keleluasaan untuk ku memilih.Tetap bekerja atau cuti dan mempersiapkan pernikahan kami.Dengan tegas aku menolak.Menurut ku aku masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan ku.Apalagi saat ini sedang ada masalah yang melibatkan bagian divisi ku.Aku ingin menyelesaikan tugas ku dulu sebagai karyawan di sini.

Aku diminta oleh kepala divisi untuk mengecek pengeluaran bulan lalu yang membengkak.Uang sudah keluar banyak namun ada komplain dari beberapa petugas lapangan tentang kurang nya bahan untuk pembangunan proyek baru Jaya Group.

Mata ku sibuk memandangi angka-angka yang tertera pada layar dan mencocokan nya dengan angka yang ada di berkas yang kini ada di tangan ku.

"Karyo mana sih.Kok lama banget".Gumam ku.Aku tadi sudah meminta Karyo untuk membelikan coklat panas namun sampai sekarang belum kembali juga lelaki itu.Padahal sudah hampir setengah jam yang lalu aku menyuruhnya.

"Ini mbak minum nya".

"Makas...mas Adit!".Aku kaget karena yang memberikan minum kepadaku bukan Karyo melainkan mas Adit.

"Kenapa belum istirahat?Inikan udah jam istirahat"

"Aku lagi meriksa ini".Aku menunjuk berkas yang ada di hadapan ku.

"Kalau jam istirahat ya harus istirahat jangan di pakai buat kerja.Mas paling nggak suka ada karyawan yang melanggar peraturan".

"Iya maaf".Aku menangkup kan kedua tangan ku di depan dada.Menunjukan wajah seimut mungkin untuk merayu lelaki yang akan menjadi suami ku ini.

"Di maafkan.Tapi jangan kayak gini lagi.Istirahat ya istirahat.Kerja ya kerja".

Mas Adit terus mengomeliku sambil tangan nya terampil menutup serta merapihkan berkas-berkas diatas meja ku.Dia juga mematikan computer yang masih menyala.

"Kita makan siang dulu"Tangan kanan ku sudah di genggaman nya.Tangan kiri ku kugunakan untuk memegang coklat yang sudah ku beli.Sayang kan kalau tidak di minum.

Aku berjalan di samping mas Adit dengan tangan kami yang saling bertautan.Banyak mata yang menatap kami selama perjalanan kami menuju mobil mas Adit yang ada di depan kantor.Dalam perjalanan, banyak orang yang menyapa kami.Kami membalas sapaan para karyawan dengan senyum yang ramah dan bersahabat.

"Mau makan dimana?"Tanya nya saat mobil sudah bergerak meninggalkan kantor.

"Terserah mas aja.Aku pemakan segala jenis makanan halal kok".

"Oke".Mas Adit tersenyum dan mengusak rambutku.

Mas Adit ternyata mengajak ku makan di restoran khas sunda.Beberapa makanan sudah ku pilihkan khusus untuk nya.

Ada Kau Diantara KitaWhere stories live. Discover now