Beomgyu homeschooling, tidak punya teman, tidak pernah keluar rumah. Ia hanya belajar, belajar, dan belajar.

Belajar semua mata pelajaran, belajar piano, belajar akting, belajar hampir semua yang bisa dilakukan di dunia. Ia menghabiskan seluruh waktunya di kastil besar itu.

Waktu itu umurnya 14 tahun ketika ia mulai memahami dan menolak semua perintah orangtuanya. Dia cuma mau bebas, dia cuma mau jadi orang biasa.

Lagian kenapa sih? Kenapa dia nggak boleh keluar? Tapi bener aja. Ketika ia diam-diam keluar dari pintu belakang, belum ada 5 menit dia berjalan, seseorang sudah menghampirinya.

"Hai, adik manis. Kamu suka es krim nggak? Kakak punya uang nih," katanya mengeluarkan sejumlah uang.

"Emang cukup uang segitu untuk beli es krim?" tanya Beomgyu, orang itu mengangguk.

"Lebih dari cukup. Ayo, ikut kakak ke minimarket," kata orang itu meraih tangan Beomgyu.

"Aku nggak mau!" teriak Beomgyu sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Heh! Bocil nurut aja deh! Kalo nggak mau saya culik kamu!"

"Apaan sih! Sakit!"

"Maaf pak, jangan gangguin adek saya bisa?" kata seseorang ngelepas ikatan tangan mereka.

"Kamu nggak usah ikut campur deh! Dia anak saya!"

"Maaf bisa diulang pak, takut kurang jelas," kata lelaki itu sambil memperlihatkan handphonenya yang terlihat sedang merekam.

"HEH MATIIN KAMERANYA!" sahut orang itu berusaha mengambil handphonenya.

"Bapak bisa pergi kalo nggak mau saya laporin."

"Iya saya pergi! Jangan macem-macem kamu anak kecil!"

[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/BeomjunWhere stories live. Discover now