Tidak bisa di pungkiri bahwa Taeyong sangat membenci fakta bila mereka harus kembali ke Seoul karena pekerjaan Jaehyun yang tidak bisa di tinggalkan terlalu lama. Memang, Taeyong juga harus pergi ke kampus untuk berkuliah. Namun ia lebih senang menghabiskan waktu bersama Jaehyun!

"Ingin makan siang terlebih dahulu?" tanya Jaehyun dengan iris cokelat yang menatap lurus pada jalanan yang terlihat cukup padat.

Keduanya berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Waktu yang mereka habiskan sudah cukup dan sebenarnya Taeyong juga merasakan perih pada bagian belakang tubuh nya karena semalam mereka melakukan seks tanpa henti. Yah meskipun Taeyong memang menyukainya dan ia yang menggoda Jaehyun terlebih dahulu.

"Aku belum terlalu lapar Hyung, mungkin nanti.." gumam Taeyong pelan; ia menatap jendela mobil dan mengerucutkan bibir ketika menyadari bahwa Jaehyun mungkin akan menjalani hubungan bersama Ten.

Ayolah! Apakah Jaehyun tidak bisa memutuskan hubungan bersama Ten? Maksudnya, Taeyong sudah memberikan segala nya pada Jaehyun, bukankah itu cukup? Yang Jaehyun butuhkan dari Ten adalah seks dan lelaki bermarga Jung itu sudah memiliki Taeyong untuk menuntaskan hasrat.

Taeyong tidak akan keberatan bila Jaehyun meminta setiap saat. Justru Taeyong merasa senang karena ia juga membutuhkan Jaehyun di dalam tubuhnya; untuk memuaskan serta menggempur lubang anal nya tanpa henti. Seks bersama Jaehyun jauh lebih baik dari apapun. Taeyong tidak ingin menggunakan timun atau terong lagi, itu memalukan!

Tapi, hal akan jauh lebih baik jika mereka berdua menjalin hubungan jelas. Bukan begitu? Setidaknya Taeyong ingin memiliki Jaehyun dengan utuh, hanya untuk diri nya.

"Hyung,"

"Hm?"

"Apa kau merindukan Ten?" gumam Taeyong pelan; ia hanya ingin memastikan.

Jaehyun melirik Taeyong dari ujung mata dan tersenyum kecil. "Sedikit?"

"Begitu.."

"Memang nya ada apa? Aku memang sedikit merindukannya, maksudku, dia terkadang bertingkah menggemaskan dan banyak bicara. Itu yang membuatku tertarik, Ten tidak ragu untuk mengatakan tentang apa yang ia rasakan."

Dahi Taeyong mengkerut; di dalam hati ia sudah mengeluarkan sumpah serapah. Ia tahu bila Jaehyun merindukan Ten, tapi bisakah lelaki tampan itu tidak perlu mengatakan hal tersebut secara rinci?!

Okay, Ten memang banyak bicara dan sangat mudah dekat dengan siapapun dalam waktu satu menit. Taeyong mengetahui hal tersebut. Ia bukan tipe orang yang seperti itu karena Taeyong lebih merasakan canggung bila berada di sekitar orang baru. Jelas berbeda dengan Ten.

"Kenapa Hyung tidak menjadikannya sebagai kekasih bila seperti itu?" gerutu Taeyong kesal; nada suara nya terdengar tidak bersahabat.

"Karena aku tidak tertarik menjalin hubungan, aku sudah mengatakan hal tersebut padamu, kan?"

"Masih seperti itu sampai sekarang?"

Jaehyun mengangguk. "Aku adalah pria bebas," ia menghela nafas gusar. "Kecuali pada bagian bahwa keluargaku berusaha menjodohkanku dengan beberapa gadis."

Kedua bola mata Taeyong membelak, ia menegapkan tubuh dan menatap lurus pada wajah Jaehyun. "Apa?"

"Yah kau tahu, hal klise. Anak dari keluarga Jung yang terhormat harus bersanding dengan tingkat yang sama tinggi nya. Walaupun aku tidak pernah menyetujui semua perjodohan yang di buat oleh kedua orang tuaku. Itu sangat konyol dan menyebalkan, terlalu kuno." jelas Jaehyun seraya memutarkan bola mata bosan.

Taeyong mengigit pipi bagian dalam. Ia tidak pernah tahu tentang hal tersebut. Taeyong pikir saingan terberatnya adalah Ten, tapi sepertinya tidak. Ah sial, sejak awal Taeyong memang tidak mengetahui apapun tentang Jaehyun. Lelaki bermarga Jung itu sedikit misterius.

Apakah sejak awal memang tidak ada kesempatan untuknya? Jaehyun sudah menegaskan bahwa lelaki itu tidak ingin terlibat di dalam hubungan apapun.

Lalu, semua ini hanya sebatas Friends With Benefit, bukan begitu? Taeyong dan Ten tidak jauh berbeda.

"L-lalu, kita itu apa Hyung?" Taeyong berbisik, ia melemparkan tatapan nanar pada Jaehyun yang kini menoleh dan menatap nya tepat pada mata.

"Apa maksudmu?"

"Kita itu apa?" ulang Taeyong, kali ini nada suaranya terdengar seperti menahan emosi.

Jaehyun menghirup napas dalam. "Aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu Taeyong. Kau jauh lebih menarik dari Ten, jika harus memilih di antara kalian berduaㅡmaka aku akan memilihmu. Tapi, aku benar-benar tidak ingin terlibat dalam hubungan apapun."

Kedua tangan Taeyong terkepal. "Hyung, menyukaiku?"

"Aku menyukaimu," Jaehyun tersenyum kecil dan mengenggam sebelah tangan Taeyong. "Sejak awal aku memang menyukaimu."

Taeyong terdiam dan menatap kosong ke arah lain. Ia membiarkan Jaehyun mengenggam erat tangan nya.

Menyukaimu

Menyukai dalam konteks apa?

Tbc

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang