If We..

1.7K 246 64
                                    


Jihoon mendongkak, nafas pemuda berwajah manis memburu seiring dengan lidah Lucas yang turun menuju lehernya.

"Ngghh.." tangan kanan Lucas nahan bobot Jihoon dipangkuannya, satu tangannya yang lain menyusuri kulit dada Jihoon, punggung Jihoon bersandar pada dashboard mobil Haknyeon. Usai menyesap leher miliknya, bibir Lucas turun menuju area dadanya.

"Ah cas!" Tangan kiri Jihoon yang tadinya ia gunakan untuk meremat bisep berotot milik sang pacar kini beralih kerambut tebal milik pemuda Wong itu.

Jihoon menunduk, menatap Lucas yang masih menciumi perut ratanya yang terekspose sempurna di depan sang dominan. Lucas mendongkak, mata pemuda Wong itu keliatan sayu dan memerah menahan gejolak di dalam dirinya sendiri.

Jihoon menunduk, meraih bibir tebal itu untuk ia sesap. Keduanya kembali berpagutan lebih dalam, nafas mereka memburu disertai geraman dalam Lucas saat miliknya bergesekan dengan bongkahan padat milik Jihoon.

Lucas mengigit bibir bawah Jihoon pelan, menjilat dagu pemuda manis itu penuh minat. Dengan tangan gemetar menyusuri setiap inchi kulit Jihoon yang halus.

Untung saja perbukitan ini sepi, dan gelap sehingga memudahkan mereka.
Deru mesin pendingin di mobil Haknyeon sama sekali ga ngebantu buat mendinginkan tubuh mereka yang sudah sama-sama saling menginginkan.

"Ji..." suara berat Lucas berbisik ketelinga Jihoon, bibir tebal milik pemuda Wong itu berganti dari mengecup menjadi melumat telinga milik Jihoon.

Jihoon melengguh, pinggulnya bergerak teratur menekan milik Lucas yang semakin tegang dibalik celana seragam mereka. "Gue sayang sama lu.." jemari Lucas mengusap pelipis kiri Jihoon, "Jangan pergi..." lirih Lucas sebelum menekan lebih dekat lagi tubuh mereka.

"Ahh.. ngggh" Jihoon menarik nafas sebelum mengigit bibir bawahnya.

Lucas dengan rambut coklatnya yang berantakan, seragam yang terbuka memamerkan otot-otot kuat serta deretan six pack yang berkilat karena keringat. Membuat Jihoon merasakan kepalanya pening.

"Shit!" Jihoon menggerang, ketika bibir Lucas berada diarea nipplenya "Ah! Cas please...ah" sensasi mengelitik dan panas membuat perut Jihoon kram. Belum lagi dirinya yang sudah tegang dan pening luar biasa.

Satu tangan Lucas turun menyelusup kedalam celananya, mencari celah diantara dua bongkahan padat itu. Jihoon melengguh, nafasnya semakin kuat memburu disertai geraman kasar Lucas yang memangkunya. "Aaakh cas pelan-pelan.." desis Jihoon saat satu jari milik pemuda itu mencoba memasukinya "ngghhhhh please.. ahhh cas.." suara nafas keduanya semakin memburu. Tubuh Jihoon menegang, satu tangan Lucas yang lain sudah menurunkan celana miliknya. 

Pemuda bertubuh besar itu mendorong tubuh Jihoon agar duduk distir mobil, Jihoon memejamkan mata ketika merasakan telapak tangan besar milik Lucas menyentuh miliknya: meremasnya lembut dengan gerakan teratur yang semakin membuat Jihoon pening dan lemas.

"Aaaaaaahhh" Jihoon mendesah, dia keluar lebih dulu, cairan putih kental itu mengotori tangan dan juga wajah Lucas yang tersenyum jahil menatapnya.

Jihoon menarik nafas sebelum menjatuhkan tubuhnya kepangkuan Lucas, "Gue juga sayang sama lu.. Xuxi" Jihoon nangkup rahang Lucas yang menegang, mencium bibir sang dominan yang kembali menyentuh area bokongnya.

"Ji.."

"Hmm"

"Panggil Xuxi lagi"

"Xuxi.."

Lucas membalas ciumannya dengan lebih ganas.

Jihoon tegang lagi.

Kedua tangan kekar Lucas mengangkat tubuh mungil Jihoon, melebarkan paha pemuda manis itu kearah miliknya yang sudah sangat keras. "Hold on babe.." bisik Lucas yang mulai mengarahkan miliknya kedalam Jihoon.

"Ngghhh aarrkh" Jihoon menggigit bahu lebar Lucas sebagai pelampiasan rasa ngilu yang mendera tubuhnya. Lucas memeluk Jihoon, pemuda manis itu bisa mendengar Lucas yang sedang menahan geramannya ketika Lucas perlahan memasuki tubuhnya.

Keduanya melengguh bersamaan saat tubuh mereka sudah menyatu seutuhnya. Jihoon mendongkak, dia tak tahu rasanya akan senikmat ini hingga tubuhnya melepas, nafas pemuda manis itu semakin putus-putus ketika Lucas mengerakan pinggulnya teratur dan perlahan. Pemuda Wong itu menyadarkan kepalanya pada kursi pengemudi, nafas Lucas memburu dengan geraman kasar bersahutan desahan Jihoon.

"Argh Fuck!" Lucas meremat bokong Jihoon gemas, merasakan miliknya di remas di dalam sana dengan sensasi panas dan basah. Mata bulat itu menatap sayu Jihoon yang juga balas menatapnya, wajah mereka sama-sama memerah. Nafas keduanya memburu semakin cepat ketika Lucas memperdalam tempo permainan mereka.

"Xuxi...aaaahhh deepheeer aaaaaaah!" Jihoon meremas bahu Lucas ketika milik sang dominan menyentuh pusatnya. "Nggghhh ugh!" Si manis itu ikut mengerakan pinggulnya untuk menyamakan tempo permainan mereka.

Jihoon mengejang dengan lenguhan dalam yang membuat Lucas kembali mencium bibirnya. Saat ia kembali klimaks lebih dulu.

"Ngghh aah nggh" sebuah kecupan lembut mendarat ke pipi Jihoon ketika Lucas menekan tubuhnya lebih dalam dan Jihoon bisa merasakan cairan panas menyembur didalam dirinya.

"Love you Ji.." geram Lucas usai permainan mereka, tubuh mereka masih tak ingin terlepas, pelukan Lucas semakin erat saat jemari mungil Jihoon menyeka keringat didahi sang dominan "Love you too Xuxi"

Keduanya kembali berciuman.


"Bangsat....." Haknyeon menekan area selangkangannya yang berkedut-kedut. Wajah pemuda itu memerah menoleh kearah tiga teman lainnya yang juga mendengar suara dari alat penyadap dimobil Haknyeon.

"Anjiiir Lucas anjiiiir..." Changbin memijit keningnya pusing.

"Itu Jihoon desah nying!" Mark dengan wajah memerah menempelkan potonhan es batu dikeningnya.

"Cepat banget ngejebolnya anjir!" Maki Haknyeon lagi yang dibalas delikan Mark.

"Jebol gimana?" Tanya Changbin.

Mark yang sudah bisa mengatasi pening dikepalanya meraih cola dingin "Mereka udah tiga kali kayak gini tapi Jihoon ga sadar!" Jelas Mark.





TBC

Bunda Loves You 💋

Keringetan gue nulisnya saking uda lama ga nulis NC.
Moga masih dapat feelnya.

Don't Need Love (CasWink✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang