Dare Or Die

3K 357 103
                                    

Suara berat beberapa pemuda yang tertawa diriingi denting bunyi botol minuman beralkohol memenuhi sudut sebuah ruangan dirumah mewah milik oknum pemuda bernama Park Jihoon yang tengah sibuk merokok tanpa menggubris gurauan teman-temannya itu.

Suara musik EDM berdentum-dentum  menekankan telinga, Rumah sebesar ini hanya ditinggali oleh Jihoon dan Papanya yang sibuk bekerja siang-malam dan jarang pulang. Paling pulang setahun dua kali, dan Jihoon tahu benar cara memanfaatkan rumah mewah tersebut sebagai markas besar gengnya.

"Giliran lu!" Suara Mark yang tengah menyenggol Haknyeon memecah konsentrasi Jihoon dan Rokoknya. Haknyeon tersenyum kecil memutar kembali botol kosong yang ditidurkan dan memutarnya.

"Hoon!"

Jihoon menoleh kearah pemuda Jeju itu. "What?"

"Truth or dare?"

Jihoon menyunggingkan senyum miringnya.

"Truth"

"Lu Uda pernah nyium Jenny belum?" 

Jihoon tersentak dan langsung melempar rokoknya dilantai sebelum menginjaknya. "Privasi"

Teman-temannya tertawa.

"Cupu anjir lu Hoon katanya Playboy"

Jihoon kembali menggumpati teman-temannya itu didalam hati. Perlu sekali kah mereka mengetahui kegiatan berpacarannya.

"Belum" jawab Jihoon sembari membuang muka.

"What???"

Jangan tanya siapa yang berseru paling kencang itu. Jihoon menatap tajam Mark kemudian menegak beernya. "gue emang suka ganti-ganti cewe malah lebih sering dibandingin lu semua  ganti kolor" suara Jihoon memberat "tapi gue bukan cowo mesum!" Tangan Jihoon refleks mematikan musik yang berdentum yang berganti dengan suara erangan dan desahan sepasang manusia dilantai atas.

"Njiiir Hoon hidupin lagi musiknya!!" Changbin langsung menyentuh area selangkangannya "Bangsat si Lucas tiap malam bawa cewe Mulu kesini"

Jihoon hanya diam masih dengan wajah datarnya kembali menghidupkan music dance itu dan suasana kembali normal.

Mereka kembali dengan acara truth or dare sembari membicarakan hal-hal tak penting lainnya. Hingga suara kaki melangkah turun dan mereka berempat menoleh bersamaan.

Lucas turun lebih dulu dengan seorang gadis berpakaian minim dibelakangnya. Rambut coklat terang milik Lucas berantakan, wajah pemuda Wong itu sedikit memerah begitu juga gadis dibelakangnya itu.

"Kamu pulang gih udah aku pesenin tadi" Lucas bahkan dengan ga tau malu mencium bibir gadis tersebut didepan teman gengnya. "Bye Kak Joy" jangan lupa senyuman maut khas predator yang Lucas sunggingkan diwajahnya sebelum gadis itu menghilang dari balik pintu dan ia kembali menoleh kearah teman-temannya.

"Masih ada beer buat gue?" Tanyanya dan langsung duduk disebelah Jihoon.  "Ambil aja tuh" ucap Jihoon sebelum menyalakan rokoknya. "Mainan baru lagi Cas?" Itu Changbin bertanya kalau Jihoon mah bodo amat dengan kelakuan temannya itu.

Lucas mengangguk dengan wajah datarnya dan meminum beer itu "Doi abis putus gitu ya Uda gue sikat aja Mayan montok juga" balasnya.

Jihoon terbatuk, tersedak asap rokok.

"Kenapa lu Ji?" Selidik Lucas langsung menatap matanya.

"Lu ga jebolin kasur gue lagi kan?" Tanya Jihoon sengit.

Lucas tertawa.

"Ga, tapi wastafel lu gue bikin jebol tadi gue main di kamar mandi lu" sahut Lucas enteng.

Jihoon hanya memutar bola matanya dan mengumpat. "Besok lu patahin aja meja makan sekalian!"

Mendengar gerutuan Jihoon semuanya tertawa.

"Makanya Hoon lu macarin cewe itu pake sekali-sekali bukannya cuma diajak shopping sama candle light dinner Mulu buat Feed IG" Mark buka suara.

Mendengar ocehan Mark Jihoon mendengus. "Lu semua ga perlu tahu apa aja yang uda gue lakuin kemantan-mantan gue" geramnya.

"Okay-okay kita lanjut lagi" Haknyeon menyela Jihoon dan kembali memutar botol itu yang kini tutupnya mengarah ke Lucas.

"Truth" ujar Lucas enteng.

"Siapa cewe paling enak yang pernah lu coba?"

Jihoon yakin tadi hendak menyeburkan minuman dimulutnya itu kearah Haknyeon.

Lucas terkekeh ringan "Ga ada flat aja"

Jihoon terdiam.

Haknyeon ternganga.

Mark mendesis.

Changbin kembali menyentuh selangkangannya.

"Sama sekali?" Jihoon akhirnya bertanya.

Lucas melirik kearah pemuda Park disebelahnya itu dan tertawa tipis "Ga ada Ji, just sex; masuk-keluar  udah!"

Perut Jihoon mual dan ia tak sadar Haknyeon sudah memutar botol itu kembali.

"Hoon lu lagi" seru Haknyeon "truth or dare?"

Jihoon menghela nafasnya "Dare"

Dapat dirinya lihat senyuman puas Haknyeon dan seringai Changbin didepannya.

Bulu kuduk Jihoon merinding.

"Gampang, Lu cuma perlu pacaran sama Lucas sebulan"

Jihoon tersentak begitu juga Lucas disebelahnya. Apa temannya itu sudah gila, pacaran?  Hell... Lucas dan Jihoon itu sama-sama cowo dengan predikat pemain wanita terbaik disekolahnya.

"Pacaran doang?"

"Gampanglah" Lucas mengangguk setuju.

Tapi bukan Haknyeon namanya kalau ngasi dare ga sepenuh hati.

"Ga cuma pacaran selama sebulan tapi lu berdua juga harus bersikap bahkan skinship kayak orang pacaran" Haknyeon meyeringai.

Wajah Jihoon menegang dan terdengar umpatan kasar Lucas disebelahnya. Kalau cuma status doang mah biasa aja tapi kalau skinship? Like Hell mereka berdua itu cowo yang masih doyan nonton bokep straight dan melon gede tapi ini.

"Udah gue bilang, pengecut mereka" seringai Changbin.

Lucas dan Jihoon saling melirik sebelum menggeram kesal dengan tantangan bodoh teman gengnya itu.

"Oke. Deal!" Ucap mereka serentak.

TBC

Masih berantakan
Uda lama ga nulis maklumin ya ♥️

Don't Need Love (CasWink✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang