Chapter 06

860 51 3
                                    

H-2 sebelum UTS, Axa sedang membaca buku di perpustakaan sambil mendengarkan musik sesekali sambil melihat ada arwah yang lalu lalang di hadapannya tiba-tiba dia mendapat email kalau novel karyanya siap di cetak ulang oleh penerbit langganannya

"Aku tidak menyangka ceritaku banyak yang suka"

"Axa, kau sedang apa?" tanya Rico yang muncul entah dari mana

"Sedang belajar karena nanti kita mau UTS, oh iya ada apa kau kesini?" tanya Axa

"Aku kesini karena ingin meminta, nanti kita belajar bersama ke rumahku ajak juga Karin, Baron dan juga Kirana"

"Baiklah kalau begitu"

"Temui aku di rumahku, ya"

"Hn, Ok"

"Sepertinya waktu istirahat sudah habis kita ke kelas"

Mereka pun pergi ke kelas, di kelas saat itu guru memberikan kisi-kisi materi untuk UTS dia memperhatikan apa yang di sampaikan oleh guru.

Skip.

Saat itu, Karin, Baron dan Kirana sampai di kompleks perumahan dimana Rico tinggal ketika itu dia sampai di sebuah rumah dan menyapa seorang wanita.

"Permisi, bu" ucap Baron

Namun wanita itu tidak membalas ucapan Baron, Axa juga merasakan ada aura yang aneh pada wanita itu.

"Kenapa ibu tadi tidak menegur sapa, ya?" tanya Baron

"Iya, itu benar" tambah Karin

Dari tadi Kirana melihat wajah Axa yang begitu pucat pasi

"Axa kenapa wajahmu pucat sekali, apakah kau melihat sesuatu?"

"Kurasa begitu, aku merasakan aura yang aneh, selain itu aku melihat wajahnya di penuhi dengan darah dan hampir rusak Kirana kumohon rahasiakan ini dari mereka" bisik Axa

"Baik"

Sesampainya di rumah Rico, mereka belajar bersama dari tadi Axa hanya diam saja

"Rico tadi ketika kami kesini kami bertemu dengan ibu-ibu ketika aku menyapanya dia tidak menegur sapa" ucap Baron dengan nada kesalnya

"Oh, Bu Fita memang orangnya seperti itu jadi buatku itu sudah biasa dia itu sedikit tertutup dia hanya keluar sesekali saja"

"Oh begitu, ya"

'Aku harus menyelidiki rumah itu sekarang karena aku merasa ada yang aneh dengan rumah itu'

"Axa, dari tadi kau diam saja?" tanya Baron

"Ah bukan apa-apa, aku mau ke kamar mandi dulu"

"Ok"

Axa pun pergi ke kamar mandi, dia membasuh mukanya dia tiba-tiba dia merasakan aura yang aneh di belakang seperti ada seseorang yang memegang bahunya ketika dia melihat ke belakang dia terkejut melihat sosok hantu seorang wanita dengan wajah yang penuh dengan darah wajah pemuda itu benar-benar pucat pasi

"Aroma darahmu membuatku ingin membunuhmu, kau bisa melihatku rupanya seharusnya aku bisa membawamu sebagai tumbal sebelum aku mati"

"Kumohon jangan ganggu aku......."

Seketika hantu itu mencekiknya sampai dia sesak napas Axa ingin sekali berteriak namun dia tidak bisa

"Aku ingin sekali membunuhmu....." lirih sang hantu namun dengan nada penuh kegirangan

"Ugh..........to..........long......."

Pandangan Axa mulai kabur dan kesadarannya mulai menurun

[Remake] Sixth Sense: Axa's IndigoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora