1

24.2K 2.2K 163
                                    

Happy reading guys

*

*

*

Pagi itu di sebuah kamar club, seorang pemuda bertubuh ramping bergerak dibalik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Perlahan mata bulatnya terbuka meperlihatkan bola mata bening sewarna lelehan karamel itu.

Lelaki cantik itu mengernyit saat menyadari itu bukan kamarnya. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sisi kamar tersebut dan ia baru menyadari kalau dirinya berada di sebuah kamar hotel tempatnya bekerja.

Xiao Zhan, nama lelaki itu bergerak untuk bangun. Namun, saat akan duduk ia memekik keras merasakan sakit yang menyapa bagian bawahnya.

"Akh sakit!" Ringisnya pelan sambil meremas selimut yang menutupi tubuhnya.

"Bagaimana aku bisa tertidur disini?" Gumamnya sambil memandang sekelilingnya sambil sesekali meringis. Ia bergerak tak nyaman saat rasa nyeri dan lengket menyapa bagian bawahnya.

Beberapa saat kemudian manik bulatnya melebar di sertai dengan jantungnya yang berdetak kencang. Dengan gerakan kaku ia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Hatinya mencelos saat mendapati dirinya bertelanjang bulat di balik selimut tebal itu.

Matanya mulai berkaca-kaca saat melihat adanya noda darah diseprai putih itu. Xiao Zhan, pemuda itu menggigit bibir bawahnya menahan isak tangisnya kala ingatannya kembali pada kejadian tadi malam.

Seorang pria mabuk mendatangi dan memaksanya melakukan hubungan tak senonoh.

Xiao Zhan semakin kuat menggigit bibirnya hingga terluka dan mengeluarkan darah. "Hiks... ibu... maafkan aku," tanpa bisa di tahan, Xiao Zhan terisak kala potongan adegan malam tadi melintas di kepalanya.

Xiao Zhan seorang anak lelaki yang berasal dari keluarga yang sederhana. Ia anak tunggal yang hanya tinggal dengan sang ibu. Ia bekerja di club sebagai bartender untuk membantu ekonomi keluarganya.

Xiao Zhan menyeret tubuhnya turun dari tempat tidur kemudian mengambil pakaiannya yang berserakan. Ia memasang pakaiannya dengan susah payah karena rasa sakit di selangkangnya.

Air mata semakin deras mengalir kala mengingat perkataan sang ibu. 'Berhati-hatilah saat bekerja, jangan biarkan lelaki manapun menyentuhmu.'

'Kau tidak boleh melakukan hal seperti itu sebelum kau menikah, dan kau tidak akan menikah dengan wanita, tapi kau akan menikah dengan seorang laki-laki,'

Ia tidak mengerti mengapa sang ibu mengatakan hal itu padanya. Namun, ia hanya meng'iya'kan tanpa bertanya alasan sang ibu berucap seperti itu. Namun, kini ucapan ibunya tak lagi berlaku setelah kejadian semalam.

Xiao Zhan melangkah terseok-seok keluar dari kamar. Tepat setelah berada di depan club itu, Xiao Zhan menangis tersedu-sedu. "Seharusnya aku mampu melawannya..., Tapi aku terlalu lemah," ucapnya entah pada siapa.

Xiao Zhan berbalik kemudian meninggalkan area club dengan langkah tertatih. Ia terus berjalan tanpa mengindahkan tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu lalang.

"Bagaimana ini... hiks... ibu pasti akan memarahiku," gumam Xiao Zhan disela tangisnya.

Xiao Zhan terus berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah taman. Lelaki cantik itu duduk di bangku panjang itu dengan tatapan menerawang, ia terdiam sejenak.

"Jika aku pulang dalam keadaan seperti ini, aku yakin ibu pasti akan bertanya. Lalu apa yang harus kukatakan padanya? Dia pasti akan memarahiku." Bisiknya sendu dengan kepala tertunduk.

Single Moms (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang