5 - not that easy

2.1K 269 18
                                    


"Mbak Jisoo!"

Jisoo yang lagi ngobrol sama Seulgi menoleh ke arah seorang pemuda yang baru memasuki pintu toko.

"Iya? Kenapa?" Jisoo menatap cowok itu dengan pandangan bingung. Kayanya dia pernah ketemu deh sama cowok ini tapi dimana?

"Kita pernah ketemu ya?" tanya Jisoo saat sampai disebelah cowok itu.

Sementar cowok itu yang ternyata Juyeon meringis. Dalam hati mengasihani diri sendiri karena Jisoo nggak inget sama dia. Poor him.

"Aku Juyeon mbak. Temennya Mas Sangyeon, pacarnya Mbak Jennie. Aku juga pernah kesini kok waktu pembukaan toko."

"Ah iya Juyeon. Makanya kaya pernah ngelihat kamu sebelum ini."

Juyeon curiga dilihat dari ekspresinya,Jisoo kayanya masih belum inget mereka pernah ketemu. Walaupun gitu dia nggak boleh patah semangat buat ngepepet Jisoo.

"Kita duduk dulu, nggak enak kalau ngobrol sambil berdiri gini."

Jisoo ngajak Juyeon duduk di meja paling ujung. Asiq diajak mojok.

"Mau pesen apa?"

Juyeon diem. Emang tujuannya kesini bukan buat makan atau minum tapi ngobrol bareng Jisoo.

"Kalau boleh aku saranin menu best seller kita itu roti bakar pakai isian durian, mau coba?"

Ya ampun ini kenapa Jisoo cantik banget, Juyeon jadi salah fokus.

"Eh, iya itu aja."

"Minumnya?"

Matanya nggak sengaja natap beverage menu di salah satu dinding. "Iced americano."

"Tunggu ya."

Juyeon dibuat terpanah lagi pas Jisoo ngejelasin pesanannya ke salah satu pegawainya.

"Juyeon?"

Juyeon tersentak dari kegiatannya mengagumi salah satu ciptaan Tuhan di depannya ini.

Sangyeon dan Jennie tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Terlalu fokus sama mbak Jisoo jadi nggak merhatiin sekitar. Bucin detected.

"Ngapain disini?"

"Mau beli rujak."

"Lho kita ada menu baru mbak jis, kok nggak ngasih tahu gue?"

Jisoo ketawa dan Juyeon terpesona, lagi.

"Juyeon bercanda Jen."

Obrolan mereka terjeda saat pesanan Juyeon datang.

"Sejak kapan lo suka durian?" tanya Sangyeon. Seingatnya Juyeon nggak tahan sama bau durian.

"Hah? Engga.. nggak kok emang suka durian dari dulu."

Emang tadi Juyeon pesen roti bakar durian ya? Tuh kan, salah Mbak Jisoo pokoknya yang udah buat Juyeon gagal fokus gini.

"Oh iya mbak, jadi pergi?"

"Jadi kok. Nunggu Jinyoung lama amat padahal tadi bilangnya pulang kantor langsung kesini."

Ponsel Jisoo berbunyi.

"Eh dia udah ada di depan. Jen, aku pergi ya?"

"Iya sana gantiian tokonya gue yang handle."

"Juyeon maaf ya nggak bisa nemenin ngobrol. Lain kali kalau mau bisa mampir kesini lagi."

"Iya nggak apa-apa kok." Juyeon tersenyum paksa. Kentara banget kalau nggak rela ditinggalin Jisoo.

Saking nggak relanya, Juyeon masih terus merhatiin Jisoo yang udah keluar dari toko sampai akhirnya masuk ke sebuah mobil yang udah nunggu di depan toko. Sialnya si pengemudi nggak kelihatan.

Siapa tadi? Jinyoung? Pacarnya Jisoo?

Semoga bukan.

"Lo naksir sama mbak Jisoo?" ucap Sangyeon yang sejak tadi menyajari keanehan Juyeon.

Sementara itu Juyeon tersentak kaget. Sudah berapa kali dia lupa pada sekitar karena fokus pada Jisoo?

"Keliatan ya?"

"Banget. Itu mata arahnya ke Mbak Jisoo mulu sampai diajak ngobrol nggak nyaut." ucap Jennie sembari menahan senyum.

Juyeon cuma cengengesan nggak jelas. Emang dia nggak ada niatan buat bersikap sok denial ke mereka.

"Mending jangan deh."

Juyeon melirik Sangyeon penasaran. Pasti ada hubungannya sama cowok yang namanya Jinyoung. Belum apa-apa tapi dia udah dibuat pesimis duluan.

"Cowok yang tadi? Mereka pacaran?"

"Iya, namanya Jinyoung. Mereka belum pacaran." jawab Jennie.

Juyeon sedikit bernapas lega. Dugaan buruknya nggak terjadi. Tapi nggak tahu kenapa perasaannya masih nggak enak.

"Tapi bagi sebagian orang mungkin status itu nggak penting. The point is their commitment to have each other."

Tuh kan. Harapan Juyeon melayang entah kemana. Kalau benar mereka punya hubungan sekuat itu apa dia masih punya kesempatan. Kayaknya deketin Jisoo nggak semudah yang dia kira.

Lagian ini mas-mas satu bukannya semangatin malah bikin Juyeon ngedown gini.

"Terus ini mau diapain?" Sangyeon menunjuk roti bakar durian yang dipesan Juyeon tadi.

"Ya dimakan lah mas."

"Gue tau lo gak suka durian dan lo iya-iya aja pas ditawarin Mbak Jisoo."

Emang bener kata Kevin, susah banget buat bohong di depan Sangyeon.

"Ya udah lo makan aja sama mbak Jennie, gue mau meratapi nasib sekalian meditasi siapa tau dapet pencerahan." Juyeon berdiri. "Itu lo yang bayar ya mas."

"Dia serius nggak sih?" ucap Jennie saat Juyeon telah menghilang dibalik pintu masuk.

"Kamu percaya Juyeon bisa stay sama satu cewek?"

Jennie menggeleng. Iya bener juga sih. Selama kenal sama Juyeon, dia jarang banget bisa hafal muka plus nama temen cewek yang Juyeon soalnya beda-beda terus uang dikenalin.

***

mau double update gak?

Blinkiesh

walkin in time || bp tbzWhere stories live. Discover now