fix it

3K 315 16
                                    

Kim Seokjin menekan tombol keyboard laptopnya dengan penuh amarah. Mulutnya mengerucut kesal sementara tatapannya yang penuh kekesalan mengarah pada layar komputernya.

Brak!

"Hyung!" jerit seorang pemuda tampan yang duduk di depannya. Ia terlonjak mundur dari kursinya hingga hampir terjungkal ke belakangnya. "Bisakah kau tenang sedikit?"

Seokjin mengacak-acak rambutnya sendiri. "Maaf, aku sedang pusing."

Pemuda tampan itu mendecak pelan. "Ada apa? Kau terlihat kacau, hyung."

Seokjin menggembungkan pipinya dan tak lama ia menutup layar laptopnya dengan cepat. "Kim Taehyung."

"Apa?" balas Taehyung.

"Haruskah aku putus dengan Namjoon?"

Satu gerakan cepat Taehyung memukul kepala Seokjin dengan buku catatannya, membuat pria itu mengaduh kesakitan. Taehyung membolakan mata ke arah Seokjin. "Pertanyaan macam itu? Tarik lagi ucapanmu, hyung!"

"Habis aku kesal!" gerutu Seokjin. "Kau tau, dia benar-benar membuatku berdiri di ambang batas kesabaranku karena tingkah lakunya! Bagaimana mungkin manusia dengan IQ diatas rata-rata seperti dia bisa bertingkah begitu ceroboh?"

Taehyung terkekeh pelan. "Kenapa? Apa lagi yang ia rusak kali ini?'

Seokjin menggelengkan kepalanya pelan. "Apartemen kami sudah seperti kandang ayam. Dia sudah merusak 60% dari perabotan rumah, bahkan dia hampir membakar seisi apartemen karena lupa mematikan puntung rokoknya dan membuangnya langsung ke tempat sampah. Kau tau seberapa paniknya aku ketika aku mencium bau terbakar dan melihat tempat sampahku dilahap api?"

Seokjin mengerang hebat. Ia menggerakkan kakinya gelisah dibawah meja, sementara Taehyung tergelak di dalam tawanya yang khas. Seokjin mengeram keras sementara kepalanya masih memikirkan Namjoon dan berbagai tingkah cerobohnya.

Pria berparas manis itu benar-benar tidak habis pikir bahwa sang kekasih, Kim Namjoon, bisa bertingkah begitu ceroboh. Awalnya hanya berupa hal-hal kecil seperti memecahkan gelas dan piring, lalu kemudian meningkat ke hal yang terparah seperti merusak engsel pintu dan bahkan menjatuhkan televisi dari meja. Entah karena Namjoon yang terlalu ceroboh atau pria itu memang terlalu kuat untuk bisa merusak seluruh isi apartemen yang mereka tinggali bersama.

"Tapi," ucap Taehyung tiba-tiba. "Bukankah semua baru terjadi akhir-akhir ini? Selama ini Namjoon hyung tidak pernah bertingkah seperti itu, bukan?"

Seokjin mengangguk mengiyakan. Memang selama setahun sejak mereka tinggal bersama, biasanya Namjoon selalu berhati-hati atau lebih tepatnya ia meminta Seokjin untuk membantunya. Namun sejak satu minggu terakhir ini, ia mulai bertingkah dan merusak barang-barang.

"Apakah kau tidak berpikir bahwa itu aneh?" tanya Taehyung lagi. "Bagaimana kalau ternyata Namjoon hyung sedang penat dan menjadi tidak fokus sehingga ia merusak barang-barang tanpa sengaja?"

Seokjin terdiam dan merenung. Argumen Taehyung ada benarnya. Jika sejak awal Namjoon merusak barang-barang, mungkin tidak aneh. Namun, semua ini baru saja mulai terjadi. Tidak mungkin Namjoon bertingkah seperti ini tanpa alasan ataupun sebab.

Ada apa sebenarnya?

〰〰〰

Seokjin tidak bisa menutupi rasa terkejutnya saat ia melihat genangan air di lantai apartemen mereka. Suara air yang mengalir deras terdengar. Ia berlari menuju asal suara dan membatu saat merasakan basah di telapak kakinya. Ia menunduk dan membuka mulutnya dengan lebar.

"Oh, Seokjin!" seru Namjoon.

Seokjin hanya mampu berdiri mematung dan melongo kearah Namjoon serta berbagai kekacauan yang terjadi di belakang. Matanya mengerjap seiring kepalanya mulai mencerna apa yang sedang terjadi di apartemen mereka.

the simplestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang