6. Forgettable

1.1K 140 2
                                    

Kedua mata Tetsurou terpana jelas apa yang dilihatnya. Dadanya terasa sesak hembusan nafasnya menjadi tidak teratur
Kejadian itu memang tidak bisa ia percaya.

"(Name)...?"

----

Segeranya ia dibawa ke rumah sakit terdekat yang tak jauh darisini. Ambulance yang tiba di tempat kejadian membawa gadis itu ke mobilnya. Tetsurou yang terengah-engah ikut bersama ambulance yang akan berjalan. Polisi yang juga tiba di tempat juga menyelidiki kejadian barusan.

Roda itu berjalan menggiring dengan cepat. Tetsurou yang tersedih menggenggam sebelah tangan kekasihnya dengan erat di pangkuan sebelahnya. Para anggota ambulance memberi pertolongan pertama, diberi oksigen, mengecek detak jantungnya dan lain-lain. Ia memohon agar kekasihnya baik-baik saja. Perasaannya tak habis khawatir. Ia tetap memohon, dan memohon agar (Name) selamat.

Sesampai rumah sakit, para ambulance mengeluarkan (Name) yang tertidur tak sadarkan diri ditangani oleh dokter dan suster untuk menanganinya. Tetsurou tidak diijinkan untuk masuk ruangan itu, ia menunggu di kursi panjang di sebelah ruangan. Kedua tangannya menutup di mulutnya sambil berpikir sejenak. Merasa frustasi, dan bimbang.

Kalau saja, ia berjalan bersamanya mungkin saja aku bisa menyelamatkannya, batin Tetsuro.

Lalu berdecak lidah kesal. Gara-gara pengendara itu menabrak (Name) Tetsuro semakin kesal, namun belum diketahui siapa pelakunya. Tapi, kenapa itu bisa terjadi. Bahkan pengendara itu melanggar lalu lintas yang seharusnya tak dilanggar.

Sialan.

Ia tak habis berpikir, pikirannya kosong gelap. Yang terpenting, kondisi (Name) saat ini yang membuat di benaknya terasa sesak.

Tolong selamatkan (Name)...apapun itu, Tuhan atau iblis pun, agar ia selamat.
Aku tidak ingin kehilangannya...

- - - - -

Sudah 2 bulan di rumah sakit (Name) belum sadarkan diri, kata dokter tubuhnya lemah dan sedang dalam kritis koma itu yang diketahui oleh Tetsurou. Ia tetap menunggu kedatangannya, meski sampai ajal pun ia tetap menunggunya sampai membuka matanya ia tetap menunggunya.

Kini (Name) terbaring dia atas kasur, beberapa alat pelacak jantung dan lainnya di sekitarnya. Tetsurou yang masih menggenggam lembut tangan (Name) berharap segeranya membuka mata.

"(Name)..buka matamu.." Gumamnya mengharap sambil meletakkan sebelah tangannya di dahi Tetsurou.

Tetsurou terus bergumam sambil berdoa.

Namun, (Name) belum membuka matanya.

Hingga, perlahan membuka matanya.

- - - - -

(Name) Pov.

Apa ini? Tubuhku terasa lemas, ini dimana? Aroma ini..? Aroma yang kurindukan... seperti aroma kucing kurasa? Dan juga aroma keringat setelah latihan ekstrakurikuler?

Sesorang ada yang memanggilku dengan lembut membangunkanku...

Ia berkata, "bangunlah, ada seseorang yang menunggu kedatanganmu."

"..Tetsurou."

Tunggu, siapa dia?

Siapa Tetsurou?

-

Aku pun perlahan membuka mataku, mendapati ruangan putih, terdengar suara detakan jantung dengan alat pemacu, dan juga aroma obat-obatan.

What This Feeling? || Kuroo TetsurouWhere stories live. Discover now