Hari ini ✔

6.8K 621 23
                                    


Levi sudah berada di depan cermin dengan memakai kemeja berwarna abu abu dengan sedikit corak putih membuat nya terlihat manis. Orang orang telah menunggu di luar gedung tempat pernikahan mereka. Tak lupa bodyguard yang masing masing memegang pistol untuk memastikan acara aman terkendali. Memang penyamaran keluarga Jeager sangat detail dan aman, tapi tetap saja yang namanya mafia besar di tambah berasal dari kalangan atas tetap harus waspada.

"Kau cantik."
Eren datang dengan tampan memakai kemeja hitam dengan corak putih sembari memuji levi dan masuk ke ruang ganti baju yang calon 'istrinya' itu tempati. Ia menyuruh para maid yang ada di sana untuk keluar menyisakan mereka berdua.

"Levi."

"Hn?"

"Kau akan menjadi ratu di istana ku nanti, lihat saja."
Levi hanya tersenyum kecut mendapati dia akan menjadi seorang 'ratu' katanya. Ia tau setiap orang di dunia bermimpi menjadi ratu, siapa yang tidak mau?. Masalahnya adalah dia ini 'laki laki' dan tidak mau dipanggil ratu ayolah... Dan yang kedua, dia akan menjadi ratu di mana?, di kerajaan mafia milik Eren huh? Siapa yang mau menjadi ratu di kerajaan mafia? Yang pasti bukan dia,  tidak akan ada yang mau kecuali orang orang yang memang bermasalah.





.
.
.
Acara pernikahan berlangsung dengan lancar, tidak ada masalah baik dari Eren maupun Levi. Mereka berdua bersanding dengan manis di sertai senyuman manis yang bisa menipu siapa saja. Bahkan Kuchel sendiri tertipu bahwa senyuman itu senyuman palsu. Pffft

"Kuchel, lihat mereka sangat cocok."

"Benar, aku senang akhirnya Levi tersenyum."

"Levi? Memang dia kenapa? Sempat ada masalah? "

"Sedikit, dia sempat menolak, tapi ya.. Kita bisa lihat akhirnya."
Kedua orang tua itu bahagia, sangat bahagia karena bisa melihat anak anaknya mendapat pasangan yang cocok satu sama lain.
Pernikahan usai dengan canda tawa yang masih tersisa antara sanak saudara yang akan menginap ataupun yang masih berada di tempat pernikahan.

*****
Kamar Eren

Levi dan Eren sedang berada di kamarnya, atau bisa di bilang kamar mereka berdua Sekarang. Levi sedang ber beres beres karena akan pindah ke kota shigashina besok, karena memang markas utama Eren ada di sana. jujur saja Levi sangat gugup dan canggung karena di ruangan yang sama juga Eren sedang berganti baju.

GYUUT

tiba tiba ada yang memeluk levi dari belakang, Yang sudah pasti pelakunya itu adalah Eren. Levi yang kaget seketika berdiri dan menatap Eren takut.

"Hey, Ada apa?"

"Ma-maaf, aku belum terbiasa."

"Tak apa.. Kau akan segera terbiasa."
Eren mendekati Levi dan menguncinya di tembok dengan satu tangannya, sedangkan tangan yang lain mengangkat dagu mungil milik Levi untuk menatap ke arahnya.
Manik biru navy bertemu dengan manik emelrald membuat siapa saja yang melihatnya nyaman. Eren memangkas jarak di antara mereka dengan mendekatkan kepalanya hingga mengenai jidat milik levi.

"Kau akan terbiasa, aku janji."
Setelah selesai berucap Eren langsung mencium mulut mungil namun manis milik Levi yang membuatnya mabuk. Levi yang kaget dan belum sempat menutup mulutnya membuat Eren semakin memperdalam ciuman mereka. Sulit untuk melepaskannya walau hanya sesaat.

"Mmnch"
Decakan decakan kecil terdengar memenuhi ruangan itu. Hangat yang Levi rasakan sekarang, tapi hangat yang ia rasakan berbeda dari hangat yang selalu ia rasakan, rasanya...  memalukan.
Eren mulai melepas pagutan panas mereka karena eren tau kekasihnya membutuhkan udara untuk paru parunya. Saat Eren akan mulai menjilati leher Levi.

"LEVI... EREN... AYO MAKAN,"
Eren menoleh karena panggilan sang ibunda tercinta.
Levi yang tak bisa menahan tubuhnya mulai merosot ke bawah sembari memegang mulutnya.
Eren ikut berjongkok melihat levi yang sudah semerah kepiting rebus dan menahan tangis.

"Hey maaf, ayo makan ya."

"Aku masih kenyang,"
Ucap levi sembari tersenyum menutup menutup mulut dan meninggalkan eren.

.
.
.
"Aku memang bodoh,"
Napas panjang terdengar dari Eren ingin menghilangkan pikirannya dan menyesali apa yang telah ia buat.

"EREN LEVI."

"Okay okay I'm coming."

"Mana levi?"

"Aku... Sepertinya sedikit keterlaluan."

"Kau ini... Dia belum terbiasa tanpa ibunya, di tambah kau yang seperti ini, mendapatkannya itu sulit tau,"
Carla menjewer telinga Eren sampai Ia meringis kesakitan

"Aw aw... Sorry"

"Dasar"

"Ya sudah, jadi bagaimana? apa harus besok kalian pindah ke kota itu? "

"Ya, lebih cepat lebih baik"

"Kau jaga levi, dan ingat jangan 'macam macam'"
Carla mengancam eren sembari menekan kata 'macam macam' yang ia katakan

"I promise"

"Bawa ini pada levi, dia harus makan."
Eren mengangguk dan membawakan makanan untuk Levinya tercinta.

******
Kamar eren

Pintu kamar terbuka sedikit dan menampilkan wajah tampan milik Eren.
"Levi, kau di dalam?"

"Hm?"

"Ayo makan."

"Aku sudah bilang aku masih kenyang."

"Aku mohon."
Levi menghela napas panjang dan mengangguk. Eren yang menerima lampu hijau langsung mendekati Levi dan memberikan makanan yang di berikan Carla untuk Levi.
Satu persatu suapan mulai masuk ke mulut mungil levi sampai akhirnya habis.

"Akhirnya habis, berikan piringnya padaku akan ku suruh pelayan membawanya ke bawah."
Eren menyimpan piringnya di meja dekat pintu(di luar kamar)

"Eren."

"Ada apa?"

"Apa harus kita pindah?, jarak maria dan sina sangat jauh"

"Hahh.."
Eren membuang nafas panjang dan mulai duduk di samping levi.

"Ya.. Dan oh, kau tau kita juga pergi ke sana bersama teman temanku, kau tidak akan sendiri"

"Itu temanmu, bukan temanku,"
Eren terdiam, ia mendekatkan tubuhnya pada tubuh Levi sambil berucap

"Levi aku harap kau mengerti."
Levi menunduk cukup lama dan akhirnya mengangguk menyetujui perpindahan mereka.

"Terimakasih."
Eren mengecup pucuk kepala levi dan mengelusnya dengan perlahan.

"Ayo tidur, besok akan ada perjalanan langit(pesawat)"






















To be continued

Hallo, perjalanan baru di mulai sekarang. Mohon maaf kalo pendek pendek, sabar ya inituh cuman pembukaan doang ko . Nnti nnti lebih fun ama meneganggangkan lagi maybe?. Jan lupa vote dan komen biar aku cepet cepet updete.

Okeee see you next time

28 september 2020

MY HUSBAND IS MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang