SAY : PAINKILLER

732 64 1
                                    

















PAINKILLER

Summary :

Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya termasuk menghilang dari dunianya dan mencari painkiller baru.

***

          

     Im yoona menyeret koper yang dibawanya memasuki apartment itu lagi. Apartement yang dulu pernah dia tinggali besama orang yang ia cintai. Tapi itu dulu, semua sudah berubah sekarang. Masa-masa manis yang mereka berdua jalani dulu sudah menjadi kenangan. Apartement itu masih terlihat sama seperti saat terakhir kali ia meninggalkannya setahun yang lalu.

Yoona memandang sekeliling ruangan itu. Memory nya kembali ke masa indah itu. Dia tersenyum tipis sambil meletakkan tangan kanannya di dadanya yang tiba-tiba terasa sakit. Ya, sampai saat ini ia masih belum bisa berdamai dengan kenyataan yang sudah terpampang dihadapannya. Sebutir air mata jatuh dari sepasang mata indahnya.

Sadar karena ia tidak bisa terlarut dalam keadaan ia menghapus air matanya.Kemudian ia membuka kain penutup perabotan yang ada disana, merapihkannya sedikit lalu melangkah menuju kamar tidurnya. Kamar tidurnya pun tidak berubah sedikit pun. Ia memang menyewakan apartemennya kepada orang lain saat itu. Namun ia tidak menyangka kalau semuanya masih sama. Tertata rapih seperti terakhir ia mengingatnya.

Diletakkannya koper yang tadi dia bawa keatas ranjangnya. Ia membuka koper itu merapihkan isinya dan berniat memindahkannya ke dalam lemari. Tapi, saat ia membuka pintu lemari cokelat itu ada beberapa potong baju yang masih  tergantung disana. Dia ingat betul baju siapa itu, itu baju orang pernah hadir di dalam hidupnya. Itu baju sehun, mantan kekasihnya dulu.

Ia duduk dipinggir ranjang dan dipelukanya baju itu, sementara ingatannya kembali kemasa-masa itu, masa dimana dia dan sehun hidup bahagia. Mereka saat itu sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Hatinya terasa sakit saat mengingat itu, air matanya mengalir deras, lagi. Dadanya terasa sangat sesak, perih. Dilemparnya baju itu kesamping lalu ia meraih tas nya dan mencari-cari sesuatu didalamnya. Tak lama dia menemukan apa yang dicarinya disitu. Satu botol obat yang berlabelkan “Toxic medicine”Painkiller-nya yang baru. Obat itu sudah hampir satu tahun menjadi temannya.

Dibukanya tutup botol itu dan dikeluarkannya beberapa butir kapsul yang ada didalamnya, lebih banyak dari yang ia konsumsi biasanya dan menelannya tanpa bantuan air. Wanita itu terbatuk beberapa kali saat menelan obat itu. Sakit yang dirasakannya bukannya hilang malah semakin bertambah, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

When will the sun rise again..?” tanyanya pada udara sebelum akhirnya tertidur dalam tangisnya.

Flashback 1 tahun lalu..

“sehun-ah, bogoshipeo~” ucap yoona di telepon. Di bawah meja kerjanya ia memainkan kakinya karena bosan. Sudah beberapa jam ini ia gemas ingin melepon kekasihnya itu tetapi harus ditahannya karena saati tiu dia sedang rapat dengan atasannya.

Sehun terkekeh mendengar suara imut yoona,
“hmmm" Ia mendengar suara dengusan yoona diseberang sana. “Nado, bogoshipeo.” Ia membalasnya juga dengan nada dibuat imut.

Yoona tersenyum puas,

“Kamu sedang apa?”

“Hmm…baru saja selesai latihan bersama chanyeol hyung. Besokkan aku ada show, dear.” sehun adalah seorang idol terkenal Korea. Seorang yang mutitalented—penyanyi, aktor, composer, dancer, model—, disukai banyak orang, ramah dan sangat penyanyang. Ia berada dibawah naungan SME, salah satu agensi terbesar Korea

Story About YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang