3

56.3K 1.5K 128
                                    

Aku lanjutin story ini dulu ya ...nanti setelah ini selesai baru aku buat storynya Mama Elang...

Terima kasih buat yang sudah kasih vote dan komen pada setiap part storyku ini..
Benar benar jadi penyemangatku buat lanjut terus dan terus...

Selamat membaca...

Semenjak kejadian bersama Karin, baik Alex maupun Frans makin posesif padaku. Sebulan kemudian,  Karin benar benar mengirimkan vidio kemesraanku dan Frans ke nomer ponsel Alex yang entah dia dapatkan dari mana. Alex benar benar marah dan aku mati matian menahan emosinya. Mereka mengalah setelah aku mendiamkan mereka dan memilih tidur sendiri daripada bersama mereka.

Aku tersenyum geli mendengar mereka mengetuk pintu kamar tamu yang kudiami. Aku membiarkan mereka merayu dan memelas dan memilih mendengarkan musik sampai terlelap. Tengah malam kurasakan tubuhku sesak dan saat kubuka mata, mereka tengah memelukku erat sambil menenggelamkan kepala mereka ke rambut dan leherku. Aku mencoba bergerak membuat mereka terbangun.

"Siapa yang mengijinkan kalian masuk?"
"Kami sendiri Sweety...ayolah...kami mengaku kalah...kami akan membiarkan penyihir itu kali ini"
"Ya Baby...aku dan Alex tak bisa tidur jika tidak memelukmu...please maafkan kami"

Aku menjambak rambut mereka sambil tertawa puas. Membuat mereka mengeram penuh hasrat. Tubuhku meremang menanti kehadiran mereka dalam tubuhku dan terkabul...malam itu kami bercinta berkali kali sampai aku tak sanggup bergerak dari ranjangku keesokan harinya. Alex dan Frans membiarkanku tidur saat mereka berangkat kerja. Mereka hanya mencium keningku bergantian dan mengucapkan kata cinta mereka. Aku terlalu lelah untuk menanggapinya dan kembali terlelap.

Menjelang siang, aku terbangun dan merasakan mual yang teramat hebat. Mengabaikan rasa kebas di selangkangan dan anusku aku bergegas ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutku di wastafel. Air mataku menetes karena rasa sakit di tenggorokan dan kepalaku begitu nyata dan tak mampu kutahan. Setelah menyalakan keran air di wastafel dan membersihkan wajahku aku melangkah kembali ke ranjang tapi kurasakan tubuhku begitu ringan dan kepalaku seolah ditimpa berpuluh ton beban berat. Aku  kehilangan kesadaranku sebelum mencapai ranjang.

########

"Lebih cepat lagi Frans...Ya Tuhan...Sweety...please buka matamu jangan membuat kami takut..."

Suara panik Alex mengembalikan kesadaranku. Aku mencoba membuka mataku dan tatapan panik Alex yang pertama kali kulihat.

"Al"
"Oh...akhirnya...bertahanlah sebentar lagi...kita akan segera sampai...Sweety..."

Aku memejamkan mata menahan gejolak di dalam perutku.

"Baby?? Alex!!! Kenapa dia pingsan lagi"
"Aku juga tidak tahu Frans!!.....Sweety...please..."

Suara mereka terdengar begitu panik membuat hatiku menghangat. Aku memaksakan diri membuka kelopak mataku dan perutku kembali bergolak. Aku memejamkan mata sambil meremas kemeja Alex.

"Mual...."
"Hah?  Ap..apa? Kau mengatakan sesuatu Sweety?"
"Aku mau muntah"
"Oh...muntahkan saja...ambilkan tissuenya Frans"

Aku kembali muntah dan mengotori mobil Alex. Alex mengelap sisa muntahan di bibir dan daguku tanpa ekspresi jijik sama sekali.

"Maaf...mobilmu jadi kotor"
"Itu tidak penting Sweety...."

Pintu di dekatku terbuka dan Alex memindahkanku ke gendongan Frans yang langsung membawaku ke IGD. Kedua priaku itu terlihat bagitu panik membuat keributan karena melihatku kembali muntah. Kulihat seorang perawat senior akhirnya berhasil mengusir mereka keluar demi kelancaran observasi medisku.

TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang