2

77.9K 1.4K 52
                                    

Semoga suka dan ingat yaaa...konten story ini agak tabu untuk sebagian orang dan aku sekali lagi mau konfirmasi kalo story aku udah aku tag KONTEN DEWASA...
Jadi bagi readers tersayangku yang kurang berkenan dengan konten tabu dalam storyku ini gak usah nyinyirin ini story...gak suka ya out...suka ya baca kasih vote bahkan komen sekalian...
Maaf ya kalo ada yang tersinggung...

Selamat membaca.......

2 bulan Berlalu dan hubungan aneh antara aku, Alex dan Frans tetap terjalin. Kuliahku sudah dalam tahap skripsi dan menunggu jadwal ujian. Frans memintaku untuk menjadi staf di kantornya dan Alex juga menyarankan itu. Meskipun mereka kuliah, Frans dan Alex merupakan pemilik sebuah perusahaan properti dan aku menyetujui permintaan mereka. Sebenarnya, tanpa bekerjapun mereka selalu mencukupi kebutuhanku dan melimpahiku dengan berbagai kemewahan. Tapi aku memaksa untuk bekerja karena aku tidak mau mati bosan hanya berdiam di apartemen tanpa melakukan apapun.

Hari itu Alex tak dapat menemaniku belanja bulanan keperluan kami karena harus menghadiri sebuah meeting dengan klien. Frans menemaniku dan memilih belanja di supermarket yang agak jauh dari apartemen kami. Sebenarnya bisa saja aku belanja sendiri tapi keposesifan Frans dan Alex terlalu berlebihan. Aku menikmati perlakuan mereka yang menjadikanku ratu bagi mereka.

Aku memilih beberapa jenis sayuran yang mereka sukai sementara Frans mengikutiku dengan troli dibelakangku.

"Kau tidak alergi sea food kan?"
"Aku cuma alergi berjauhan denganmu"

Kepukul ringan lengannya yang tengah mendorong troli sementara dia tertawa membuatku mendelik kesal. Aku mengabaikan kerlingan jahilnya dan mulai memasukkan beberapa pack udang beku.

"Veronica?"

Suara genit seorang wanita yang terasa familiar membuatku mengalihkan pandangan ke asal suara. Karin, teman kostku dulu berdiri di dekat rak baso. Dia menatapku dengan seringai licik melihat bukan Alex yang menemaniku.

"Karin"
"Wow...tangkapan baru? Mana Alex? Atau kau selingkuh darinya?"

Suaranya yang sengaja dikeraskan membuat beberapa pasang mata melirik kami. Frans mengendalikan situasi dengan baik. Dia maju dan menyapa Karin dengan suara dinginnya.

"Apa kau teman Vero?"
"Oh...hai...emmm ya aku Karin, teman kost Veronica dulu sebelum dia tinggal di apartemen pacarnya Alex"

Aku menggigit bagian dalam pipiku menahan tawa melihat uluran tangan Karin tidak ditanggapi Frans. Dia terlihat salah tingkah melihat Frans hanya mengangkat alisnya melihat tangan yang terulur kearahnya.

"Apa dia akrab denganmu Vero?"

Tatapan Frans beralih padaku. Aku menggeleng karena memang itu kenyataannya. Karin lebih seperti musuhku karena dia selalu iri dengan apa yang kumiliki. Dia pernah mengejar ngejar Alex tapi tak pernah mendapat tanggapan membuat dia membenciku. Apa salahku? Pacarku digoda dan tak mempan, kenapa malah dia membenciku? Jadi sejak saat itu aku enggan untuk menyapanya sampai Alex membawaku tinggal bersamanya.

"Kalau begitu dia tidak tahu kalau aku dan Alex bersahabat dan dia sering menyerahkan pengawasanmu padaku"

Aku menggedikkan bahuku tanda masa bodoh. Wajah Karin memerah menahan marah. Dia berlalu tanpa kata sambil menatapku tajam. Frans mengelus punggungku menenangkan ketegangan yang kurasakan.

"Abaikan dia Baby... "
"Hmm"

Kami melanjutkan acara belanja kami dan dengan cepat melupakan pertemuanku dengan Karin. Selesai belanja, aku menunggu Frans di sebuah kursi panjang di depan super market.

"Murahan!"

Aku menoleh saat tahu tahu kudengar suara Karin yang duduk di dekatku.

"Apa maksudmu?"
"Nama apa yang pantas untuk seorang peselingkuh sepertimu"

TrapHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin