Part 12 - Sosok Itu

1.7K 108 65
                                    

"Aaaaaaaaaaaaa."

Dian pingsan tak sadarkan diri.

Eki, Dicky dan Dewi terpaku di tempatnya dengan napas tak beraturan dan jantung berdegup kencang.

Lisa kembali memeluk Dicky dan membenamkan kepalanya ke dada kekasihnya sambil terisak-isak menangis kencang.

"Se... Setan..."

Suara Eki terdengar bergetar ketakutan, tapi anehnya, tangannya yang memegang senter seolah menjadi kaku dan tetap menyorotkan sinarnya ke sosok wanita bergaun putih itu.

Tak ada yang melakukan apa pun atau memperhatikan Dian yang kini terbaring di tanah yang dingin.

Lisa masih membenamkan kepalanya ke dada Dicky dan menangis kencang.

Eki, Dicky dan Dewi masih terpaku di tempatnya dan sama sekali tak bisa mengalihkan pandangan matanya ke arah sosok wanita menakutkan yang masih tetap memandangi mereka dari kegelapan.

Dan sesuatu yang membuat jantung mereka bertiga seakan berhenti berdetak terjadi.

Sosok wanita itu bergerak ke arah mereka perlahan-lahan. Bukan berjalan tapi melayang.

Saat sosok wanita itu melayang semakin mendekat, Eki, Dicky dan Dewi, kini bisa dengan jelas melihat wajah wanita bergaun putih itu.

Wajahnya pucat, tanpa alis, matanya hanya berwarna putih, bibirnya hitam dan menyeringai.

Mereka bertiga merasakan ketakutan yang luar biasa dan tubuh bergetar kuat. Dicky bahkan sampai menjatuhkan senter dari tangannya.

Mereka tahu kalau sosok itu bukanlah manusia.

Tapi, ketika sosok wanita itu mencapai beberapa meter dari dekat mereka, dia tiba-tiba menghilang.

Eki panik dan langsung meloncat seketika dari tempatnya berdiri. Tanpa mempedulikan kawan-kawannya yang lain, dia langsung berlari tunggang langgang menerobos ke semak-semak belukar di antara pohon pinus sambil berteriak kencang.

"Setaaannnnnnn..."

Dicky yang masih dilanda ketakutan dengan cepat menunduk ke bawah dan berusaha mengambil senternya yang terjatuh.

Lisa yang memeluk erat tubuh Dicky ikut terbawa dan mereka berdua kehilangan keseimbangan tubuh kemudian sama-sama terjatuh.

Suasana mencekam.

Dian masih rebah ditanah tak sadarkan diri.

Dewi terpaku diam di tempatnya berdiri.

Eki berlari entah kemana meninggalkan rombongan.

Dicky dan Lisa terjatuh di tanah dalam kepanikan.

Hanya suara isak tangis Lisa yang terdengar lirih dan deru napas Dicky yang dicekam ketakutan mengisi keheningan di tempat ini.

"Hihihihihihi,"

Tiba-tiba, Dewi mengeluarkan suara tawa mengikik yang melengking tinggi dan tubuhnya terlihat berayun pelan tak tentu arah.

Dicky dan Lisa serentak menoleh ke arah Dewi dalam posisi berjongkok ditanah.

Bulu kuduk mereka yang sedari tadi berdiri makin meremang kuat ketika mendengarkan suara tawa aneh Dewi.

"Kamu... Kenapa Wi?" tanya Dicky dengan suara bergetar.

Dewi tak menjawab tapi hanya menolehkan kepalanya saja sambil melihat ke arah kedua orang yang berjongkok di tanah itu.

"Hihihihihihihi."

Dewi kembali tertawa melengking sambil menatap mereka berdua.

Kali ini, dia menyeringai kecil dan menatap tajam ke arah Dicky dan Lisa.

Entah kenapa, Dicky merasa kalau saat ini dia kembali sedang berhadapan dengan sosok wanita bergaun putih yang mengerikan tadi.

"Hihihihihihi."

Dewi kembali tertawa dan tubuhnya juga berayun makin kuat. Senter terlepas dari tangannya lalu dia seakan tak mempedulikan mereka berdua dan berjalan pelan ke arah kegelapan malam, meninggalkan rekan-rekannya yang lain.

Dicky dan Lisa sama sekali tak berani mencegah Dewi. Mereka hanya bisa melihat bayangan Dewi makin menghilang di sela-sela kegelapan pohon pinus yang mengelilingi mereka.

01. Gunung (End)Where stories live. Discover now