Some Secrets

102 17 6
                                    

Hari ini hari minggu, Yeri mengunjungi apartemen Yoona. Tanpa Krystal atau siapa pun yang menemaninya. Yoona yang bangun kesiangan terkejut melihat Yeri yang datang sendirian.

"Yeri-aa kenapa kau datang sendirian?" tanya Yoona.

"Aku tidak ingin selalu merepotkan Krystal eonni, lagi pula hari ini  Krystal eonni ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan aku sudah besar eonni. Aku bisa jaga diri hehe" jawab Yeri senyum cengengesan.

"Tapi kau bisa meminta Kai atau Chan mengantarkanmu Yeri-aa" jawab Yoona lagi sambil mengelus puncak kepala gadis itu dan menariknya masuk menuju dapur mini yang ada di apartemennya. "Apa kau sudah sarapan?" tanya Yoona lagi.

"Hhm, sudah eonni." jawab Yeri dengan mengangguk. "Aku ingin pergi berdua dengan eonni." ucap Yeri yang membuat Yoona menatapnya kebingungan.

"Pergi kemana? Eonni tidak ingat kalau kita punya janji hari ini." jawab Yoona masih menatap Yeri dengan wajah heran.

"Apa hari ini eonni sibuk? aku ingin mengajak eonni untuk menemaniku bertemu Mommy, aku sangat merindukan Mommy." ucap Yeri dengan wajah lesunya.

"Mommy?" tanya Yoona semakin heran.

"Apa Sehun oppa tidak pernah bercerita tentang Mommy kepada eonni?" tanya Yeri dengan wajah serius.

"Sehun tidak pernah cerita apa apa selain dirimu Yeri-aa" ucap Yoona kemudian Yeri mengangguk mengerti.

"Apa eonni mau menemaniku bertemu Mommy?" tanya Yeri lagi.

"Baiklah, eonni akan menemanimu. Kemana kita akan menemuinya sayang?" tanya Yoona sambil mengelus puncak kepala gadis itu lagi.

"Nanti eonni akan tau setelah kita sampai." jawab Yeri tersenyum.

"Baiklah, eonni akan bersiap siap dulu. eonni tidak akan lama." ucap Yoona lalu pergi menuju kamarnya untuk bersiap siap.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeri membawa Yoona ke sebuah rumah rehabilitasi untuk orang orang yang mengalami gangguan kejiwaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeri membawa Yoona ke sebuah rumah rehabilitasi untuk orang orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Yoona bingung mengapa Yeri mengajaknya ke tempat itu. Yeri masuk ke dalam lobby dan menuju meja resepsionis.

"Suster bisakah saya bertemu Mommy saya?" tanya Yeri kepada salah satu resepsionis disana.

"Sebentar Yeri saya akan melihat keadaannya dulu." ucap resepsionis tersebut lalu pergi menuju lorong di sebelah kiri dan menghilang di belokan lorong tersebut.

"Apa ibumu bekerja disini Yeri-aa?" tanya Yoona kepada Yeri.

Yeri hanya menggeleng dan tersenyum tipis. Lalu resepsionis itu kembali menghampiri Yeri dan Yoona.

"Yeri-aa Mommy mu sedang berada di taman belakang, kau bisa menemuinya disana. Emm sudah lama Sehun tidak kemari menemui Mommy mu, apa Sehun sedang sibuk?" ucap resepsionis tersebut. Yeri dan Yoona tersentak mendengar pertanyaan sang resepsionis. Yeri diam dan membeku ditempatnya tidak mampu menjawab pertanyaan sang resepsionis.

"Ahjumma, bolehkah kita ke taman sekarang?" tanya Yoona yang lebih dulu sadar dari rasa sedihnya.

"Oh silahkan." jawab resepsionis tersebut sambil tersenyum.

Yoona merangkul bahu Yeri dan membawa gadis itu menuju taman belakang yang di maksud oleh resepsionis itu. Yeri melihat ibunya sedang duduk di sebuah bangku taman sambil melamun dan tampak tidak bersemangat. Yeri berlari kecil menghampiri ibunya, memeluk dan menangis di depan ibunya.

Yoona sangat kaget ketika melihat Yeri memeluk seorang wanita paruh baya yang berpenampilan kusut dan lemas.

"Mommy, Yeri sangat merindukanmu. Apakah Mommy sehat sehat saja selama ini? sudah lama Yeri tidak bertemu Mommy, Sehun oppa tidak pernah mengizinkan Yeri untuk sering mengunjungi Mommy." ucap Yeri dengan suara terisak dan air mata yang mengalir membasahi pipinya. Wanita paruh baya tersebut terlihat tidak merespon ucapan Yeri. ia hanya diam memandangi wajah gadis cantik yang merupakan anaknya tersebut.

Setelah Yeri puas menangis dan melepas rindu dengan ibunya, Yeri menarik Yoona untuk ikut duduk disampingnya.

"Mommy sudah 5 tahun di rawat di tempat ini, tapi aku hanya bisa mengunjunginya beberapa kali karena Sehun oppa selalu melarangku jika aku ingin melihat Mommy." ucap Yeri sambil mengusap rambut wanita paruh baya yang berada di hadapan mereka.

"Apa eonni boleh tau mengapa ibumu bisa sampai dirawat disini dan mengapa Sehun melarangmu untuk mengunjunginya Yeri-aa?" tanya Yoona hati hati tidak ingin Yeri semakin sedih.

Yeri menghela nafas panjang dan menatap Yoona begitu sendu, mencoba mengingat kejadian 5 tahun lalu yang merupakan bencana besar bagi keluarganya. "5 tahun yang lalu, setelah Mommy menjemputku pulang dari sekolah, aku menemani Mommy untuk berbelanja keperluan rumah di sebuah mall di dekat sekolahku. Pada saat itu, aku dan mommy tidak sengaja melihat Daddy sedang bersama dengan seorang wanita. Daddy terlihat sedang menemani wanita itu berbelanja. Karena ibu sangat penasaran siapa wanita itu, akhirnya diam diam kita mengikuti Daddy. Setelah itu kita mengetahui bahwa wanita itu adalah simpanan Daddy. Ibu sangat kecewa saat itu dan langsung membawaku pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ibu terus menangis dan tidak mau diajak berbicara. Setelah Daddy pulang, Mommy langsung menyerbu Daddy dengan pertanyaan pertanyaan dan membuat Daddy jengkel. Setelah itu mereka bertengkar hebat, aku yang hanya bisa melihatnya sangat takut untuk melerai. Saat itu Daddy kalut dan ingin memukul Mommy dengan vas bunga kaca. Namun Mommy lebih cepat menangkap vas bunga itu dan balik memukul Daddy tepat di kepala sehingga Daddy langsung tak sadarkan diri saat itu." jelas Yeri dengan air mata yang mulai membasahi pipinya kembali.

"Lalu setelah di bawa ke rumah sakit, ternyata Daddy sudah meninggal karena mengalami pendarahan di otaknya dan Mommy yang mendengar itu shock dan terus menerus menangis sambil menyalahkan dirinya sendiri. Saat itu Sehun oppa sedang kuliah di Sidney, dia tidak mengetahui apa apa. Setelah ia pulang ke Korea untuk pemakaman Daddy, ia tidak menyangka semuanya menjadi seperti itu. Mommy yang tidak bisa terima dengan kejadian itu terus mengurung dirinya di dalam kamar. Tidak mau bicara dengan siapa pun. Lalu Mommy sesekali mengamuk dan mengacaukan seisi kamarnya. Kurang lebih sebulan seperti itu, bahkan lebih parah. Sehun oppa tidak tahan dan membawa Mommy ke tempat ini. Sehun oppa berharap Mommy sembuh jika dirawat disini. Sehun oppa tidak melanjutkan kuliahnya di Sidney karena tidak ada yang menjagaku disini. Sehun oppa mendaftar di universitas di tempat Kai dan Chan oppa, Sehun oppa juga melarangku untuk sering bertemu Mommy karena pada saat itu aku yang masih kelas 2 SMP sempat mengalami gangguan psikis dan trauma dengan kejadian yang aku saksikan di depan mataku. Namun berkat Sehun oppa yang setia menjaga dan menyemangatiku aku bisa melewatinya dan sedikit melupakan kejadian itu. Sehun oppa juga tidak mau membahas kejadian itu dengan siapa pun karena ia tidak ingin aku mengingat ingat lagi kejadian itu, Sehun oppa adalah satu satunya semangatku sejak saat itu, namun saat ini Sehun oppaa..." Yeri berhenti berbicara dan air matanya semakin deras. Yoona memeluk Yeri sangat erat.

"Yeri-aa tenanglah, ada eonni disini. Jangan seperti ini, apa kau mau Mommy mu ikut sedih?" tanya Yoona mencoba menenangkan Yeri.

Sehun..
Apa kau sedang bercanda saat ini?
Pulanglah, kami semua merindukanmu sayang.
Yeri membutuhkanmu, Mommy mu membutuhkanmu.
Aku juga sangat membutuhkanmu.
Berhentilah bersembunyi dan kembalilah Sehun-ahh!

Jerit Yoona di dalam hati dan tanpa sadar ia ikut menangis.


Continue...

No More HurtWhere stories live. Discover now