BAB 01 MENGETAHUI LEBIH DALAM

18.3K 3.3K 134
                                    

Aku berjalan sedikit lebih cepat, hari ini aku bangun terlambat. Meski shift-ku masih masuk siang, hanya saja aku tadi sempat pulang ke rumah yang ada di Wonosari. Karena minggu ini aku tidak pulang, jadi baru bisa  pulang tadi pagi. Aku pikir di rumah akan sebentar saja, tapi karena kedatangan saudara dari Jakarta sehingga menahanku lebih lama. Alhasil aku dari Wonosari jam 1, padahal harus balik kos dulu ganti seragam juga.  Dan sekarang aku hampir saja telat.

"Ngos-ngosan gitu, Jo, habis darimana?"

Sapaan Doni yang kali ini menjadi partnerku membuat aku tersenyum sambil membenarkan kerudungku. 

"Habis dari Wonosari, ngebut aku tadi."

Doni membelalakkan matanya mendengarkan penuturanku. 

"Kamu itu ya, udah dibilang naik motor itu nggak usah ngebut-ngebut. Banyak kecelakaan sekarang ini."

Aku mencibir mendapatkan ucapan Doni.

"Kok doain malah? Lha gimana lagi, Don, habis kepepet. Tadi di rumah ditahan-tahan terus mau pulang juga."

Doni hanya menggelengkan kepala, dia sudah hafal dengan jawabanku kalau disuruh hati-hati membawa motor. Tapi aku memang jarang mengenakan motor selain untuk pulang ke rumah. Makanya aku mencari kos yang dekat banget dengan hotel.

Pergantian shift akhirnya tiba, aku dan Doni sudah berada di belakang meja. Siap melayani tamu sampai nanti pukul 11 malam. Tiba-tiba telepon berdering di sebelahku. Aku langsung mengangkat.

"Assalamualaikum. front office di sini, selamat siang. Ada yang bisa kami bantu?"

"Mbak ini saya di room 1201, kok airnya macet ya yang di toilet?"

"Baik bu, saya akan segera sampaikan kepada room service."

"Cepetan ya mbak, saya udah gerah ini mau mandi. Eh tahu-tahu airnya macet. Hotel bintang kok kayak gini."

Aku menghela nafas "Iya maaf sekali lagi ya Bu atas kekurangannya. Kami akan segera tangani."

Aku langsung segera menghubungi bagian room service dan menceritakan kendala yang ada. Room service langsung menanggapi, tak berapa lama kemudian Rohman dari bagian room service sudah berdiri di depanku. Lalu melirik ke arah Doni yang  sibuk melayani tamu yang chek in. 

"Mbak Jo, itu room 1201 airnya lancar kok Mbak. "

Aku langsung mengernyit, "Lho ibu nya tadi katanya air macet dan marah-marah."

Rohman kini tersenyum tipis "Dia bukan ibu-ibu, Mbak. Tapi wanita muda, cantik seksi lagi."

Aku langsung melotot ke arah Rohman. "Hust yang sopan. Kamu bisa kena marah loh kalau kayak gitu."

Lalu Rohman menggaruk kepalanya "Maaf Mbak, tapi ya galak banget. Pas aku bilang airnya nggak macet, malah minta ketemu ama GM, Pak Atma gitu."

Mendengar nama Atma disebut aku langsung mencondongkan tubuh ke depan.

"Maksud kamu?"

"Dia kayaknya kenal sama Pak Atma."

"Owhhh."

Aku hanya ber owh saja, lalu Rohman pamit dari hadapanku. Lalu menghampiri Doni yang masih sibuk memeriksa reservasi tamu. Tapi belum sempat aku berbicara, seorang wanita sudah ada di depan meja.

"Selamat siang Ibu, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau ketemu sama Pak Atma, GM hotel ini."

Aku langsung mengamati wanita cantik yang ada di depanku. Apa ini tadi yang dikatakan Rohman?

I LOVE YOU , MR. ICEWhere stories live. Discover now