"Lu baru sadar lu aneh, kemana aja bang?" ceteluk Doni. Mulut dia memang sedikit sulit dikendalikan untuk tidak nyinyir. Ya dia memang punya bakat menjadi presenter acara gosip, atau sekedar admin lambe sisa.

"Dengerin dulu kalau orang ngomong!" Arvin memukul kepala Doni dengan buku menu. "Kemarin gue nggak sengaja nyentuh Rubi, dan anehnya gue nggak bereaksi apa-apa!"

"Serius!" Arvin mengangguk. "Berarti lu dah sembuh?"

"Nggak nyakin!"

Yuta menatap Doni dan Johnny, seolah memberi kode yang tidak dapat Arvin artikan. Kemudian Doni yang mengerti langsung menyenggol Arvin hingga tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan pelayan wanita yang sedang mengantarkan pesanan mereka.

Huacim huacim huacim.

Mereka menghela napas pasrah, sepertinya sahabat mereka belum sembuh sesuai harapan mereka. Namun bukan itu yang menjadi pertanyaannya, tapi kenapa alergi Arvin tidak berlaku saat dia menyentuh Rubi?

——Missing_Between_Us——

"Cing, cowok tadi kok aneh ya!"  Rubi menatap ikan emasnya yang asik berenang tanpa mempedulikan Rubi sedikit pun. "Dia bilang kenal sama aku, aneh kan?" Sang ikan masih tidak merespon ucapan Rubi. "Ganteng sih, tapi kok suka SKSD!"

Rubi kemudian beranjak meninggalkan Si Kucing  yang tidak merespon dia sama sekali. Mengambil mie instan di dalam kulkas lalu memakannya begitu saja. Ya, Rubi memang memiliki kebiasaan yang kurang sehat. Mirantikakak sepupunya saja sampai bosan mengingatkan dia, jika memakan mie instan itu tidak baik untuk untuk kesehatan. Terlebih jika memakannya secara mentah.

Dia kembali teringat laki-laki yang menurutnya SKSD itu. Lebih anehnya lagi, laki-laki itu mengaku sebagai mantan pacarnya.

"Iya kali aku lupa punya mantan seganteng itu!" gumamnya.  Rubi mencari ceceran memori dalam otaknya, mencoba menemukan kenangan tentang lelaki itu, tapi dia benar-benar tidak menemukannya. "Bodo ah, mungkin otak dia sedikit geser gara-gara pingsan kemarin. Mungkin juga dia menganggap aku mantannya karena aku yang terakhir dia lihat. Ya mungkin begitu?" Rubi menyerah, dia memutuskan untuk tidak memikirkan laki-laki aneh itu lagi.

——Missing_Between_Us——

Rubi dan kesibukannya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dapat di katakan dia adalah orang paling sibuk di kantor ini. Bayangkan saja, dari  membuat proposal untuk klien, membantu menyiapkan presentasi sampal hal-hal kecil seperti fotokopi data.

"Bi!"

"Iya Mbak."

"Tolong anterin berkas ini ke Pak Andi, ya!"

"Oke!"

Tanpa menunggu disuruh dua kali, Rubi langsung mengambil berkas itu untuk diantarkan pada meneger-nya itu. Sebenarnya jarak ruangan yang ditempatinya dan ruangan Pak Andi tidak terlalu jauh, itulah mengapa Rubi heran dengan orang-orang di kantor yang lebih senang menyuruhnya, daripada mengantarnya sendiri.

Tok tok tok.

"Masuk aja!"

Rubi langsung masuk begitu mendapat izin dari sang pemilik ruangan.

"Saya suruh Sarah kok kamu yang anter?"

"Mbak Sarah-nya tadi sibuk jadi saya yang anterin deh!"

Missing Between UsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz