✎┊❲ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ❳
╰──> 'Apa bisa gue balas dendam kalau liat lo sedih sedikit gue luluh?' - Daniel Devandra Artas.
╰──> 'Apa gue bisa belajar mencintai lo? Atau gue sudah mencintai lo tanpa gue sadar?' - Somi Artania Laurent.
❐ Tentang Somi Arta...
Sebelum baca jan lupa tuk vote yaaaa, sekalian ama komennya jugaaa.
Oke?
Siap, happy reading semoga suka chapter ini yaa....
Author POV.
Hari ini, hari dimana Somi akan melaksanakan UNBK nya. Hari dimana Somi kepusingan dihari pertamanya UNBK mata pelajarannya adalah Matematika, mata pelajaran yang paling Somi benci.
Kalau Matematika, Somi hanya bisa mempasrahkan nilai pada yang kuasa semoga setidaknya nilainya diberikan pas dengan KKM saja sudah tidak papa.
Disaat yang lain sudah selesai mengerjakan soal soal UNBK, Somi masih terdiam menatap layar komputernya. Woojin temannya yang bisa dibilang kurang pintar dibandingkan Somi pun telah selesai.
"Som, cepetan. Silang indah aja." kata Woojin sambil hendak berlalu keluar pintu ruangan.
"Silang indah pala lo. Bisa jeblok nilai gue." gerutu Somi sendiri.
"Waktu kalian tersisa 10 menit lagi." kata sang pengawas ruangan.
"Anjir 10 menit lagi, masih 35 soal belum ada gue isi." batin Somi panik.
Kepanikan Somi pun bertambah tatkala teman temannya yang lain pun sudah bertambah keluaran kelas karena telah selesai mengerjakan.
Hanya Somi dan beberapa murid saja lagi
"Ah dah lah silang indah aja, mau gue pikirin satu tahun juga ga kelar-kelar ni soal." kata Somi sambil jari nya mengklik jawaban secara asal.
Namanya juga silang indah, gak butuh 5 menit pun Somi sudah selesai dan segera pergi keluar ruangan UNBK yang terasa seperti ruangan eksekusi.
Di depan ruangan masih ada Woojin yang ternyata menunggu Somi keluar ruangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue kira udah pulang lo. Jahat banget sih gak nungguin gue keluarnya." kesal Somi pada Woojin.
"Lama sih lo." balas Woojin.
Somi hanya diam dan menunjukkan wajah ngambeknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
