Welcome To The Jungle 2

3.1K 432 13
                                    

"Apa kau setakut itu?". Ucap Jisoo sambil memandangi wajah Jennie yg agak pucat karena ketakutan, namun Jennie sama sekali tidak menghiraukannya.

"Apa aku sedang berbicara dengan angin?". Ucap Jisoo dengan nada kesal karena hampir 5 menit ia mengajak Jennie berbicara namun hanya diabaikan.

"Kalau kau sebegitu takutnya, kau bisa memegang ujung jaketku, kemudian berbaring dan mulailah menghitung domba hingga kau tertidur. Aku yg akan berjaga malam ini, jadi jangan sia-siakan mata pandaku besok dan kau tidurlah". Ucap Jisoo ketus namun penuh perhatian dalam setiap ucapannya.

Jujur Jennie sangat ketakutan, belum lagi suara-suara berisik dibalik semak-semak, bahkan yg lebih ia takutkan lagi ada Jisoo, ia takut Jisoo melakukan sesuatu padanya, karena Jisoo lebih buas dari seekor harimau yg kelaparan.

Tapi tanpa Jennie sadari, tangannya mulai mengait pada ujung jaket milik Jisoo dan ia mulai menuruti apa yg Jisoo katakan sebelumnya. Benar saja, tidak sampai 15 menit Jennie sudah tertidur pulas, Jisoo yg menyadari hal itu, mengambil sebuah sweater kemudian ia kenakan dan memberikan jaket tebalnya untuk menyelimuti tubuh Jennie.

Tidak ada pikiran ataupun niat buruk dalam diri Jisoo, entah mengapa ia merasa Jennie berbeda dengan gadis-gadis yg selalu ia temui. Jisoo tersenyum simpul sembari mengelus kepala Jennie, kemudian ia menyusul Jennie ke alam mimpi, Jisoo tidak benar-benar akan berjaga seperti yg ia bilang, karena ia tahu kalau tenaganya sudah sangat habis hari ini

Langit malam ini sangat cerah sehingga membuat bintang-bintang dilangit juga bersinar sedemikian indahnya, suara gemerisik dedaunan yg bergesekan terkena hembusan angin semilir semakin membuat Jennie nyenyak dalam tidurnya. Entah apa yg ia impikan sehingga tidurnya begitu damai, tapi berbeda dengan Jisoo, keringat dingin membajiri sekujur tubuhnya, nafasnya sesak memburu, keningnya berkerut dan tidurnya gelisah.

Jennie yg sedang tertidur pulas merasa terganggu karena pergerakan Jisoo, akhirnya mau tidak mau ia bangun dan mengecek keadaan makhluk satu disebelahnya itu. Jisoo yg biasanya terlihat tenang dan dingin tiba-tiba berubah menjadi ketakutan dan gelisah dalam tidurnya. Jennie beberapa kali mencoba membangunkannya dengan cara mengguncang tubuhnya, tapi Jisoo tak kunjung bangun justru ia semakin terlihat gelisah dan frustrasi meski masih dalam keadaan tidur.

Tetapi tiba-tiba Jisoo terlonjak kaget dan spontan memeluk erat Jennie yg saat itu posisinya duduk disampingnya. Tanpa Jisoo sadari tubuhnya gemetar dan setetes air mata mulai keluar dari pelupuk matanya. Jennie yg sebelumnya juga terkejut kini mulai menetralkan rasa kagetnya itu dan tangannya refleks mengelus punggung Jisoo untuk memberikan sebuah ketenangan padanya. Cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya Jisoo kembali terkejut dan melepas kasar pelukan mereka.

"Maaf dan terimakasih, kau tidurlah lagi". Ucap Jisoo dengan suaranya yg serak.

"Tidak apa-apa, apakah kau mimpi buruk tadi?". Tanya Jennie sambil menatap wajah Jisoo yg masih pucat.

"Ya semacam itulah, maaf sudah membuat tidurmu terganggu".

"Santai saja, aku juga kebetulan bangun tadi".

"Tidurlah lagi, aku akan kebawah sebentar". Ucap Jisoo sembari berdiri hendak meninggalkan Jennie.

Namun pergerakan Jisoo terhenti karena Jennie mengait lengan jaket Jisoo, dengan lembut Jisoo melepaskannya.

"Aku hanya sebentar, aku ingin cuci muka, tidak usah takut, aku segera kembali". Seakan-akan Jisoo bisa mengerti semua hal yg tidak Jennie katakan, hal itu lantas membuat Jennie sedikit tenang dan membiarkan Jisoo pergi meninggalkannya. Jennie terdiam sambil memeluk kakinya menunggu Jisoo datang, ia teringat bagaimana Jisoo memeluknya tadi, bagaimana caranya bicara seolah-olah Jisoo mengerti apa yg Jennie maksud tanpa harus bicara.

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora