Welcome To The Jungle

Start from the beginning
                                    

sedangkan Jennie, Jisoo dan Kim Byung-Man tetap pada lokasi dimana mereka akan membangun tenda, Jisoo sedang sibuk membuat sebuah batas dan patokan-patokan untuk gubuk mereka. Jennie sendiri sibuk mencuri pandang pada Jisoo, ia masih kaget dan tidak percaya pada sosok yg tiba-tiba muncul itu. Jennie merasa lebih baik ia hanya sendirian daripada harus bersama Jisoo.

Setelah hampir 35 menit akhirnya tim pencari kayu dan daun pun kembali, mereka membawa banyak sekali dedaunan dan kayu, akhirnya mereka bekerja sama untuk membuat gubuk tingkat. Rencananya gubuk ini akan dibuat seperti rumah panggung, dan mereka membuat 2 gubuk berbeda, dimana gubuk yg satu khusus untuk para lelaki dan yg satu lagi dibuat khusus untuk para wanita. Tentu saja pengerjaan untuk gubuk lelaki lebih lama karena ukurannya yg lebih besar dari gubuk milik wanita, karena yg akan menempati gubuk lelaki ada 4 orang, yaitu Kai, Sehun, Byung-Man dan Shindong, sedangkan gubuk wanita hanya akan ditempati oleh Jennie dan Jisoo.

Setelah hampir satu jam setengah, akhirnya semua gubuk terbentuk dengan kokoh dan sempurna.

"Tunggu! Ada yg kurang". Ucap Jisoo menghentikan kegiatan mereka dan mengambil sesuatu dalam tasnya, dan ternyata itu adalah sebungkus garam.

"Ini, taburkan di sebelah sana agar tidak ada reptil atau semut yg mendekat". Ucap Jisoo sembari menaburkan garam di satu sisi gubuk dan menyodorkannya pada Jennie.

"Wahh ternyata Jisoo-ya sangat sigap sekali!". Ucap Byung-Man.

"Aku saja yg hobi pergi ke gunung lupa akan hal itu". Ucap Sehun sambil tertawa.

Usai membuat gubuk, mereka, lebih tepatnya Jisoo, ia mengambil beberapa sisa kayu dan ranting, ia menancapkan 2 buah kayu yg tingginya hanya seleher dan, dengan beberapa cm jarak, kemudian ia meletakkan sebuah ranting dengan posisi horizontal lalu menalikan ujung" ranting itu dengan dua ranting yg telah ia tancapkan sebelumnya, sembari Jisoo melakukan hal itu, kamera tidak lepas menyoroti Jisoo.

"Apa kau sedang membuat tempat menjemur?". Tanya Kai menebak apa yg Jisoo buat.

"Tepat sekali! Tapi hanya satu tempat ini yg bisa ku buat karena kita sepertinya kekurangan tali jika harus membuat satu lagi".

"Apakah kita perlu mecari akar atau semacamnya untuk dijadikan tali?". Sambung Kai sembari membatu Jisoo memperdalam patokan jemuran itu.

"Ah tidak usah, jika begitu berarti kalian harus masuk lagi ke dalam hutan untuk mencarinya, biarlah sementara saja seperti ini, nanti kita bergantian saja".

"Wahh aku sangat kagum padamu Jisoo-ya, apakah kau pernah mengikuti acara semacam ini sebelumnya? Atau kau hobi mendaki?". Tanya Shindong antusias.

"Ahh kau bisa saja, aku hanya mengikuti insting kekekeke".

"Sebagai lelaki dan seseorang yg suka mendaki, aku jadi merasa kalah sigap". Sahut Sehun sambil menyengir kaku.

"Kau juga hebat Sehun-ah, kalian semua hebat dalam bidangnya masing-masing, eommaku pernah berkata, bahwa aturan dalam bertahan hidup adalah ikutilah instingmu, jangan pernah takut dan jangan gengsi".

"Wahh benar-benar pesan yg sangat kau terapkan dalam setiap kehidupanmu ya Jisoo-ya". Ucap Byung-Man yg dibalas senyuman super manis oleh Jisoo.

Setelah kegiatan itu selesai mereka break dan mulai makan siang. Untuk makan siang kali ini mereka masih memakan makanan yg dibawakan oleh pihak LOTJ, tapi untuk makan malam dan hari berikutnya, mereka sudah harus mulai mencari dan berburu bahan makanan sendiri.

4.30 p.m.

Tepat pukul 4 sore, mereka mulai take syuting lagi, kali ini Kai, Jennie, Byung-Man dan Shindong sedang menyiapkan sebuah tumpukan ranting yg nantinya akan dibuat api  unggun untuk bersama, sedangkan Jisoo dan Sehun sibuk menyiapkan beberapa senjata tradisional untuk berburu dan beberapa obor.

"Wahh lihat mereka berdua serasi sekali!". Ucap Byung-man yg langsung mengarahkan kameramen untuk menyorot Jisoo dan Sehun yg sedang serius membuat senjata tradisional.

"Sepertinya jika mereka berdua hilang di hutan, mereka pasti akan keluar dengan selamat, insting mereka sangat kuat dalam survival". Sambung Shindong.

Setelah semuanya selesai, mereka mulai duduk berkumpul mengitari api unggun, beberapa pertanyaan dan candaan saling mereka lemparkan pada satu sama lain.

"Bagaimana jika kita bermain sedikit Game". Ucap Kai.

"Seperti?". Tanya Jennie antusias.

"Truth or Dare? Kita main yg simple saja untuk mengisi waktu luang". Jawab Kai dan langsung di setujui oleh yg lain.

Permainan dimulai dari Byung-man terus bergilir hingga tiba giliran Jisoo untuk memilih ToD, Jisoo memilih Truth.

"Apa yg hal paling berharga dalam hidupmu Jisoo-ya?". Tanya Jennie yg memang pada saat itu mendapat giliran bertanya.

Jisoo nampak berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Adikku, Lisa dan Anjingku Dalgom".

"Apakah orang tuamu tidak termasuk, kau pasti sangat menyayangi mereka hingga selalu mengingat pesan-pesan mereka san menerapkannya dalam segala aspek kehidupanmu". Tanya Sehun.

"Entahlah kekekeke, sepertinya hanya eommaku saja".

"Wahh jangan pilih kasih pada appamu dong". Ucap Kai sambil bercanda dan hanya dibalas tawa hambar dari Jisoo.

Jennie menyadari tawa hambar Jisoo, ia semakin merasa aneh pada Jisoo, seperti banyak sekali yg ia tutupi dibalik tawanya tadi, tapi apa? Bukankah kebahagiaannya ada pada wanita-wanita sewaannya yg selalu mengelilinginya itu.

The Queens of Scandals (COMPLETE✔️) Where stories live. Discover now