Tapi Yeonjun nggak begitu tertarik sama kumpulan orang itu, aneh.
Dia malah terus jalan ke arah ayunan taman kota terus duduk disana, diikutin sama Beomie.
"Kenapa Yeonjun kalo beliin Beomie es krim selalu stroberi?" tanya Beomie. Yeonjun nengokin kepalanya ke Beomie, dan dia butuh waktu beberapa menit untuk ngejawab perasaan- eh pertanyaannya.
"Njuuunn~!" Beomie nyentuhin es krimnya ke wajah Yeonjun. Kesel dia tuh didiemin.
"Liatin apa sih!? Beomie makannya berantakan emang?" tanya Beomie sambil jilat-jilatin bibirnya.
"Ng- nggak- lo! Stop jilatin bibir please!" hormon Yeonjun gak kuat.
"I- iya, terus?" tanya Beomie lagi.
Yeonjun ngebersihin es krim yang belepotan di sisi kanan kiri bibirnya Beomie, "sekarang, nih! Tanggungjawab!" kata Yeonjun sambil nunjuk wajahnya yang kena es krim Beomie.
"Tanggungjawab gimana?" kata Beomie polos sambil jilat-jilat es krimnya.
"Ya, bersihin lah!" Beomie ngedeket ke ayunannya Yeonjun terus ngejilat bekas es krim di pipi Yeonjun
"Lo-!" Yeonjun megangin daerah itu, terus ngebersihin sendiri pake tangannya.
"Beomie nggak bawa tissue."
"Emang 2050 masih pake tissue!?"
"Malah orang sekarang lebih sering pake tissue daripada kain lap," kata Beomie lagi sambil tetep jilatin es krimnya.
"Oh gitu?" kata Yeonjun dengan smirknya. Beomie terlalu fokus sama makanannya, seakan dia lagi ngomong sama angin, Yeonjun gemes tapi di sisi lain- otaknya bekerja.
Yeonjun nyentuhin es krimnya ke mukanya Beomie terus langsung kabur.
"Njun!" teriak Beomie langsung ngejar dia.
Udah mau deket komplek rumah mereka tapi- "aduh!" Yeonjun ngeliat ke belakangnya, dia langsung panik pas liat Beomie jatoh.
"Aw!"
"Lo nggak apa-apa?" tanya Yeonjun sambil ngecek tubuh Beomie.
"Nggak apa-apa kok!" kata dia sambil berdiri senyum. Nggakpapa sih, cuma ada beberapa yang merah, tapi nggak berdarah.
"Bikin gue khawatir aja lo!" kata Yeonjun, "ayo, balik!" kata Yeonjun sambil jalan, tapi dia nyadar, Beomie pincang.
"Aduh! Ck!" Yeonjun berenti tepat di depan Beomie terus nyubit pipinya dia, "bilang kalo nggak bisa jalan!" kata dia terus jongkok didepannya.
"Njun ngapain dibawah sana?"
"Gausah ngelawak deh lo! Cepetan naik!"
"Nggak mau!"
Yeonjun naik lagi terus balikin badan, "lo maunya apa sih!?"
Beomie ngalungin tangannya di leher Yeonjun, "endong."
Yeonjun ngehela napas dulu, 'jantung jangan berisik yah,' kata Yeonjun dalem hati.
Terus Yeonjun ngegendong Beomie ala-ala koala.
"Njun, tolongin dong!" kata Beomie sambil nunjuk pipinya.
"Apaan?"
"Lengket!"
"Terus?"
"Tolongiinn!" dahi Yeonjun mengerut, tapi dia lama-lama ngerti, dia ngejilat pipinya Beomie terus tetep main-main dengan jilatan disana.
"Hihi geli!" katanya. Yeonjun ikutan senyum ngeliat dia.
"Ludah bakal bikin tetep lengket Gyu- maksud gue Beom."
"Iya- tapi at least ngerasa bersih," kata Beomie terus nenggelemin wajahnya di dada Yeonjun.
"Beomie ngantuk."
"Tidur."
"Disini?" tanya Beomie sambil ngeliatin wajah mulus Yeonjun.
"Iya??"
"Boleh?"
"Boleh."
"Njun liatinnya jangan gitu! Beomie malu!" kata Beomie sambil nutupin matanya di dada Yeonjun.
"Hahaha, malu ya."
"Iya."
"Ini pertama kali Beomie ngerasain sakit," tutur Beomie lagi.
"Pertama kali?"
"Iya. Yang Beomie bisa rasain biasa cuma malu."
"Lo nggak kayak malu sekarang."
"Karena... "
"Karena Beomie udah nyaman, jadi bisa lebih terbuka."
"Dan karena Yeonjun itu Yeonjun."
"Hm?"
"Gue nggak ngerti."
"Maksudnya, Yeonjun jadi diri Yeonjun sendiri, bukan orang lain."
"Emang biasa gue jadi orang lain?"
"Yeonjun kadang cuek, dingin."
"Oh gitu ya? Perasaan gue biasa aja tuh."
"Ih makanya kalo pingsan jangan lama-lama!"
"Iya, iya. Siapa juga yang mau?" nggak kerasa mereka udah nyampe.
"Njun"
"Hm?"
"Nggak pegel?" Yeonjun ngeliat ke bawahnya. Dia baru nyadar kalo lagi ngegendong Beomie. Yeonjun ngegeleng.
"Njun, turunin deh!" lantas Yeonjun nurunin Beomie, "jongkok!" Yeonjun masih ngikutin perintah Beomie, sampe Beomie nempatin badannya dibelakang sana.
Yeonjun berdiri sambil megangin kaki Beomie, "kalo kayak gini malahan gue bungkuk."
"Tapi Yeonjun jalannya nggak bungkuk?"
"Karena lo beratnya kayak kapas."
"Kok kapas sih!?"
"Iyalah, ringan."
"Kayak boneka dong Beomie!?"
"Iya. Kenapa? Boneka kan lucu."
"Boneka kan kayak- Annabelle."
"Lo nya aja yang negatif mikirnya Beom."
"Hantu cewe itu serem tau!"
"Tau darimana?"
"Beomie sering liat."
"Oh."
"Oh doang?"
"Nggak tertarik sama hantu cewe."
"Sekalinya Njun ketemu dia tuh rasanya hidup udah diujung jurang."
"Gitu?"
"Iya."
"Hmm, tapi- pertama kali gue natap mata lo, gue agak merasa kayak gitu sih," Yeonjun nengokin kepalanya ke arah Beomie pas dia nggak dapet jawaban.
"Buset cepet bener ni anak tidur," kata Yeonjun, lantas baringin Beomie sepelan mungkin di kamarnya.
Kamar di rumah dia jelas ada banyak, tapi kamar Yeonjun juga nggak dipake amat, dan nyaman. Jadi dia nempatin Beomie di kamarnya aja.
To be continued..
Hai! Aku kembali!
Maaf ya kalo kalian nunggu lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
banget.
Akunya sibuk :( tapi semoga ajaa aku bisa rajin update lagi.
Aku syg kelen
Mumuach
Bye
YOU ARE READING
[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/Beomjun
Fanfiction" should i save you or should you stay with me? " start - 26.06.19 End - 18.01.20 publish - 21.09.19 - 23.01.20
three
Start from the beginning
![[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/Beomjun](https://img.wattpad.com/cover/201117891-64-k57730.jpg)