Chapter 2

12 1 0
                                    

Keesokan harinya...
"Vina! Becca!." Aleana teriak teriak memasuki kelas.
"Kenapa Ley? Becca belum datang,ada apa?."
"Vin,kemarin aku disuruh Pak Hendra untuk bimbing Ananta aku gak mau Vin,tatapannya aja udah sesadis itu apalagi bicaranya yang udah kayak preman,aku gak mau...".
Vina tertawa kecil sambil menenangkan sahabatnya.
"Udahlah Ley lagipula Ananta ganteng kok,siapa tau kamu tertarik sama dia,kan kamu gak pernah suma sama cowok.".
"Ihh apaan sih kamu.". Aleana mencubit Vinna.
"Eh jangan cubit-cubit dong cubitan kamu itu sakit tau.".
Tak lama kedua sahabat itu bercengkrama singkat Becca masuk kekelas disusul Bu Aini yang akan mengajar pelajaran kimia.

Tentengtengteng!
Bel istirahat berbunyi,baru saja ingin kekantin seseorang menghalangi jalan Aleana untuk keluar kelasnya.
"Lo mau kemana?.".Ananta tidak memberikan jalan kepada Aleana untuk keluar dari pintu kelas.
"Yah kemana kek itu urusan aku".
"Eits,kata lo,gue tanggung jawab lo."
"Kalo begitu lo nggak boleh dong lari dari tanggung jawab.". Ananta langsung menarik tangan Aleana dan mengajaknya untuk duduk di taman belakang sekolah.
"Nih bikinin dong pr gue,gue gak bisa susah.".Kata Ananta seraya menyodorkan buku matematika.
"Kamu kira aku pembantumu? Aku jelasin aja mana yang kamu gak ngerti nanti kamu bikin sendiri.".
Ananta terdiam lalu segera menatap mata Aleana. Kedua mata itu saling tatap. Dug dag jantung Aleana berdebar cepat. "Apa ini Alea? Gak mungkin kan kamu jatuh cinta? Gak gak mungkin."
"Hello! Bisa gak lo mulai jelasin sekarang.".Ananta membuyarkan lamunannya.
"Yaudah kita mulai ya.".

"Aleana!.".
Aleana kaget akan teriakan mama yang sudah ada disampingnya.
"Dari tadi ngapain sih kamu? Menghayal terus,makan dulu mama udah buatin sup wortel.".
"Ng..ngak kok ma,iya deh Alea makan.".
Ia langsung turun dari tempat tidur dan pergi menuju ruang makan.
Disana telah terhidang sup wortel panas.
Sup wortel panas...

"Jadi besok kalian diliburkan karena guru-guru akan upacara di kantor walikota selaku acara HUT kota kita yang ke 57".
"Yeayyyyy!!!!". Seluruh anak anak bersorak dilapangan.
Ketiga sahabat itu saling berpelukan.
"Jadi rencananya kalian kemana nih?.".
"Aku bakal ada les piano sih besok.".Kata Becca
"Kalau aku kayaknya bakal jalan-jalan sama Dave.".Vinna tersipu malu,Dave adalah kekasihnya mereka sudah lama menjalin hubungan sekitar kurang lebih 2 tahun.
"Kamu Ley?.".
"Lo jalan jalan bareng gue ya.".Ananta tiba2 sudah berdiri dibelakang mereka.
"Sejak kapan kamu disini? Siswa IPS bergaulnya sama IPS aja gak usah sama IPA.".ujar Becca.
"Elah alay banget sih lo! Emang kenapa? Sekarang gue adalah tanggung jawab Aleana,jadi kalo gue kenapa napa Aleana yang salah.".
Aleana memutar kedua bola matanya.
"Ada apa lagi sih Nan?.".
"Pokoknya besok lo jalan sama gue,banyak yang pengen gue nanyain soal pelajaran.".

Esok harinya...
"Sudah cantik sekali anak mama ini,mau kemana?.".
"Mau jalan sama Ananta ma.".
"Ananta siapa?.".
Tingting! Bel rumah Aleana berbunyi.
Mama membukakan pintu rumah dan terlihat postur tubuh cowok tinggi dan kurus,postur Ananta.
"Ananta ini ma.".
"Selamat pagi Tante,maaf mengganggu pagi-pagi saya mau jemput Aleana tante.".
"Yaudah,pulangnya jangan kemaleman ya.".
"Siap tante!.".Ananta hormat layaknya anggota militer.
Aleana dan mama hanya tertawa kecil.
Setelah keluar rumah Aleana kaget karna Ananta ternyata naik motor dan motornya itu motor besar. "Nan aku gak pernah naik motor beginian.".
"Elah alay banget kamu sih,nih pake ni helm!.".
"Tapi beneran,aku takut jatuh ini tinggi banget mana aku pake rok.".
"Ish repotin banget sih,sini aku pegangin biar naiknya gak jatuh.".
Dugdag perasaan itu kembali muncul "apa ini Alea,itu cuma Ananta siswa IPS yang nakal dia cuma siswa kasus kamu ,sama kayak kasus-kasus yang udah kamu lewatin sebelumnya.".
"Kita mau kemana?.".
"Terserah aku.".
"Ih kamu kan tanggung jawab aku jadi terserah aku aja,kita ke toko buku aja ya biar belajarnya nyaman.".
"Aku gak mau belajar,aku mau ke suatu tempat.".
"Kemana?.".
"Kamu gak perlu tau,hari ini kamu tanggung jawab aku.". Baru hari ini Aleana mendengar Ananta menyebut dirinya aku dan Aleana kamu.
Motor itu pun melaju dengan kecepatan sedang.
"Aku bawa cepet ya,biar cepet sampai juga,kamu pegangan.". Samar samar suara Ananta dibalik helm.
Karena takut jatuh Aleana memegang jaket Ananta saja tidak mau lebih,ia takut perasaan itu memang benar ada didalam hatinya.
Tak lama,sampailah mereka kesebuah villa.
"Ini tempat apa?.".
"Syutt".Ananta memberi isyarat diam.
Mereka memasuki pekarangan villa itu,villa itu cukup luas dan asri. Banyak tanaman hijau ada satu pohon besar dan disebelahnya terdapat kursi untuk bersantai,sepertinya enak untuk nongkrong disini.
"Yuk masuk!.". Ananta menarik tangan Aleana yang hanya terperangah menyaksikan keindahan Villa dari luar belum dari dalam.
Aleana kembali terpanah didalam villa lantai keramik,hiasan ala romawi kuno ada beberapa patung menghiasi isi dalam villa.
"Ini rumah kamu? Aku kira ini villa.".
"Ini sebenarnya villa keluarga aku,tapi aku tinggal disini.".
"Eh dek Nanta ada temennya ya,mari masuk non.".Bi Midah pembantu Ananta senyum-senyum melihatku.
"Mana orangtua kamu?.".
"Mereka gak tinggal sama aku,mereka tinggal dirumah sendiri."
"Kok kalian gak tinggal bareng?.".
"Udah gak usah ditanya non,dek Nanta orangnya penyendiri beberapa tahun terakhir ini,udah 2 tahun dia cuma tinggal sama bi midah.". Kata si Bibi sambil senyam senyum.
Ananta tertawa kecil.
"Yuk makan kamu pasti lapar.".
"Ananta,jawab pertanyaan aku.".
"Panjang ceritanya.".
"Ya makanya cerita.".
"Kita makan dulu yuk.".
Dimeja makan telah terhidang nasi,ikan bakar dan sup wortel.
"Maaf kalau cuma ini ya Ley,tapi ini makanan favoritku terutama sup wortel.".

"Gak enak ya Ley? Sup wortelnya?.".Kata mama menghamburkan semua kepingan masa lalu itu.
"Ng..nggak kok ma ini enak banget.". Aleana gelagapan.
"Udah jujur aja sayang,dari tadi kamu cuma bengong terus.".
"Aku lagi memang gak mood hari ini ma,aku kekamar dulu ya.".

Sore itu ditaman villa Ananta
"Nan kita kan udah belajar nih banyak yang udah kamu tau dari aku.".
"Trus?.".
"Banyak juga yang pengen aku tau dari kamu,terutama kenapa sih kamu jadi anak bandel begini dan kenapa kamu gak tinggal sama orang tua kamu?.".
Ananta menarik napasnya dalam dalam,terlihat susah bagi dirinya untuk memulai cerita itu,tapi ia tetap bercerita.
"Dulu kami adalah keluarga yang harmonis,aku papi sama mami,semua sebelum aku kenal satu cewek namanya Alyssa singkat aja dia ini mantan aku tapi lebih tua dari aku sampe suatu saat dia pindah ke prancis,mami papi aku ini terobsesi sama Alyssa sama kayak aku,yah kalo kamu Ley liat Alyssa kamu mungkin bakal terobsesi juga,gimana enggak? Dia cewek cantik banget wajahnya blasteran indo-prancis,keluarganya berada,mamanya sama mami aku teman baik,ia pintar,ramah pokoknya menurut aku dia perfect sampai waktu memisahkan kita berdua,aku jadi lebih pendiam gitu Ley bahkan dulu prestasiku bagus aku sempet jadi juara juara kelas karena aku punya penyemangat yaitu Alyssa,tapi semenjak dia pindah itu ngancurin semangat hidup aku Ley,kedua orangtua aku juga jadi bertengkar terus karena aku yang makin pendiem dan makin bodoh papi aku selalu nyalahin mami karena udah ngenalin Alyssa ke aku dan suatu saat aku dapat kabar kalo Alyssa udah tunangan duluan diprancis tanpa memberi kabar ke aku padahal hubungan kami itu cuma sebatas break, aku cuma dengar itu dari mami,disitu aku jadi suka minum minuman keras,tawuran dan sebagainya. Alyssa dulu kayaknya segalanya buat aku,sampai sampai kedua orangtua aku bertengkar hebat lagi karena aku yang seperti ini. Jadi daripada mereka selalu bertengkar karena aku,aku gak mau tinggal sama mereka lagi dan memilih tinggal divilla ini,terus dikirimin deh sama mereka tu si Bi Midah biar katanya bisa jagain aku.".
"Oh maaf yah Nan,terus sekarang perasaan kamu masih kayak dulu?.". Aleana terdengar sedikit cemburu ketika Ananta menjelaskan tentang masa lalunya.
"Aku udah gak seburuk dulu,tapi aku masi merasa Alyssa perempuan terbaik dihidup aku dan aku belum mampu balik lagi kerumah karena pasti kedua orangtuaku bakal bertengkar lagi kalo liat prestasi aku yang buruk.". Ananta terlihat serius dengan perkataannya.
"Mungkin nanti setelah kamu bantu aku lewati ini semua,kamu bantu ketinggalan aku disekolah,aku bakal capai itu semua sampai prestasi aku baik lagi baru aku bisa balik rumah,itu kan gunanya kamu ada disamping aku Ley?.".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AleanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang