bagian 3

1 1 0
                                    

Tangan Rayn melambai pada Lion, memberi tanda untuk melepaskan tawanan. Beberapa saat kemudian San sudah bersama dengan Lion.

Rayn menepuk nepuk celananya pelan, "Ah.. jadi kotor kan celana gue,"ucapnya dengan nada kesal yang dibuat-buat.

Vicky melirik Rayn sebentar yang masih menepuk nepuk celananya. Mengeluarkan dompetnya lalu mengambil 5 lembar ratusan ribu dan melemparnya kearah Rayn.

"Ambil. Untuk celana lo yang kotor."balas Vicky dingin. Lalu Vicky melenggang pergi meninggalkan Lion dan Rayn yang masih shock dengan sikap gadis 'dingin' ah tidak, itu mungkin gunung es yang milyaran tahun tidak mencair.

Tapi Rayn menyeringai dalam diamnya.

"Vicky ya? Menarik,"

-OOO-

"Gimana keadaan lu?"tanya Vicky.
"Gue baik, tapi agak sedikit kram kaki gue. Lu tau lah gue dari tadi duduk di lantai. Btw, thanks Vick udah nyelametin gue."
"Udah tugas gue. Jangan kebanyakan ngomong terima kasih. Itu bukan gaya lu San."

Sandra nyengir kuda.

"Btw gaya lu tadi keren banget, nyebar duit di depan leader LN. Itu duit asli mbak?"
Memutar mata malas Vicky menjawab," Ya asli lah bego! Masih nanya."

"Kali aja duit palsu. Jangan boros-boros dong, duit di buang-buang. Mending lu kasih gue buat shoping."

"Duit gue banyak, songong dikit ga apa-apa kan,"

"Ck, dasar holang kaya,"

Lalu mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

"Anjir lu ya, gue gak pernah sengakak ini kampret!"teriak Vicky.
"No prop madam. Ngeliat ketawa lu itu bisa di bilang jackpot. Kapan lagi liat muka lu ga surem?"

Vicky mencubit Sandra berkali-kali hingga Sandra berteriak manja.

"Udah, stop Ky, sakit loh cubitan lu."ucapnya sembari mengelus tangannya yang terkena cubitan Vicky.

"Habis ini gue anter lo pulang. Gue mau istirahat, capek nih. Kayaknya udah waktunya."

Sandra menatap Vicky dengan raut yang tak bisa di jelaskan kata-kata. Lalu kemudian memeluk Vicky. Sandra mulai terisak.

"Hey...lu kenapa nangis bego?"

"Gue, gue takut Vick, g-gue.."
"Ssssttt...lu ga perlu takut. Gue aja ga takut kenapa lu harus takut?"
"Tapi Vick, lu-"
"Gue baik-baik aja. Setidaknya untuk sekarang."

-OOO-

Rayn, Lion, dan Edgar pagi ini berangkat bersama-sama. Itu juga atas perintah Rayn. Dengan seenaknya dia menyuruh Lion dan Edgar menginap semalam tanpa alasan yang jelas. Ada rencana baru katanya. Tai tak mau menjelaskan detailnya.

"Pakai ini."ucap Rayn.

Melempar satu set seragam sekolah baru ke arah Edgar dan Lion. Mereka berdua saling berpandangan.

"Lu serius Yen? Ini bukan seragam kita bego!"balas Edgar sambil membolak balik seragam ditangannya.

"Emang bukan, hahaha....."
"Terus?"tanya Lion.
"Mulai hari ini, kita bukan lagi murid SMA 1945."

Edgar menjambak rambutnya frustasi. Dengan koneksi yang di miliki oleh Rayn, ga mungkin kan mereka di keluarkan dari SMA itu?

"Karena mulai hari ini, kita murid SMA BN."

Edgar dan Lion saling berpandangan kembali.

"WTF! Reyeeeeeeen!!!"

-D-a-R-

Please vomment gaes, sesuai janji setelah bagian ini setiap part adalah 2k+ word ga pendek-pendek seperti bagian 1-3 , happy reading minna!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang