34. Rumah Hantu

11.5K 1.7K 245
                                    

Enemy loading...


"AAAAAAKKK,"

Soobin memegang telinganya yang pengang karna teriakan histeris Kai.

"AAAA- hmp,"

Dengan tangan kirinya yang sibuk berpegangan dan tangan kanannya yang membungkam mulut Kai, Soobin berusaha setenang mungkin. Sebenarnya ia juga sedikit ketakutan menaiki wahana bernama jora-kora ini. Tapi mau bagaimana lagi? Lia dan Yuna kekeuh ingin naik.

"Hmp- AAAAAKK USUS GUE BERASA KETINGGALAN WOY!"

Hah, ternyata salah keputusan nya untuk melepaskan bungkamannyan pada mulut Kai.

Terserahlah, Soobin memilih mengabaikan adik bungsunya itu. Bukannya membantu mengawasi dan menjaga mantannya, Kai malah ikut menyusahkan saja.

"Pengen turuun," lirih Lia pelan dengan kepala tertunduk, tangan nya memegang perutnya.

"Sebentar lagi ya, lagian lo ga biasa naik wahana kayak gini kenapa naik coba?"

Soobin menggenggam tangan Lia erat, mengusap-usapnya pelan.

"Mual..."

"Mau muntah?"

Lia menggeleng pelan.

"KAI KOK PINGSAN SIH?!" Teriak Yuna setelah wahana yang mereka tumpangi berhenti.

SOOBIN LONCAT JUGA NIH LAMA-LAMA. ada ada aja heran.

Dibantu petugas yang berjaga, Soobin menggotong Kai untuk direbahkan di kursi tempat dimana mereka akan beristirahat.

"Ini beneran gapapa mas disini?" tanya petugasnya.

Soobin mengangguk, "gapapa, ntar juga siuman. Biasa dia lebay mas,"

Yuna sendiri membantu Lia dengan mengipas-ngipas wajahnya dan membelikan minuman.

"Kak Soobin, temenin kak Li nih. Aku mau bantuin Kai,"

Yuna beranjak pindah duduk disamping Kai. Ia mengambil tisu dalam tasnya dan mengelap keringat diseluruh wajah dan leher Kai. Tangannya kembali masuk mencari sesuatu didalam tasnya.

Yuna mengambil minyak kayu putih dan ia dekatkan pada hidung Kai. Tak lama, Kai terbangun dengan mengeluh pusing.

"Minum dulu," suruh Yuna menyerahkan sebotol air mineral.

Setelah minum, Kai malah menyenderkan kepalanya pada bahu Yuna dengan mata terpejam.

"L-loh? Kai jangan pingsan lagi dong!" Ucap Yuna menepuk-nepuk pipi Kai.

"Siapa yang pingsan si," gumam Kai.

Yuna menghela nafas lega, "terus ngapain nyender ke Yuna?"

"Emang ga boleh nyender ke cewe sendiri?"

"Kita kan udah jadi mantan?"

Kai segera terduduk tegak dengan mata yang masih terpejam.

"Oh iya lupa, ya udah." ujarnya berganti menyender kan tubuhnya kesamping kirinya dimana Soobin duduk.

"Apesi?!" Kesal Soobin menggoyangkan bahunya membuat kai berdecak menatapnya.

"Eeeyyy! Para mantan~" Sapa Yeonjun yang tak sengaja berpapasan dengan mereka.

"Cot." Ketus Kai mendelik tajam.

"Lia kenapa?" Tanya Yeji menghampiri sahabatnya itu.

"Ngga papa, udah baikan gua." jawab Lia masih memegang perutnya, mual.

ENEMY [ REVISI ] ✓Where stories live. Discover now