Chapter LXXXIX Tidak Mengharapkanku Bisa Menemanimu

482 59 7
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Bagaimana kalau seandainya aku tidak membeli buku sialan itu lagi?

Bagaimana kalau seandainya saja langsung melemparkan buku kosong ini ke Sungai Wangchuan?

Zhao Yunlan bukan hanya memikirkan ini, dia langsung saja melakukannya. Segera saja dia mengangkat tangan dan melemparkan buku yang halamannya sudah kosong itu ke Sungai Wangchuan. Suara 'Pyuk' pelan terdengar bersama dengan air yang memercik, kemudian buku itupun tenggelam perlahan-lahan.

Zhao Yunlan menunggu cukup lama di sana, tapi tidak ada seorangpun yang datang untuk menegurnya karena baru saja membuang sampah sembarangan. Zhao Yunlan memutar kepalanya, kemudian pergi untuk keluar dari sana melewati Pohon Pagoda Jepang besar. Dia memutuskan untuk membeli sekotak rokok untuk mengasapi paru-parunya, kemudian pergi menuju hotel dan menyewa kamar serta mendapatkan makanan yang enak, setelah itu dia hanya tidur sejenak, lalu pergi mengikuti jejak Shen Wei. Membuatnya mau pulang bersamanya... Langkah kaki Zhao Yunlan tiba-tiba saja terhenti.

Apakah Shen Wei yang baru saja kulihat, benarkah Shen Wei yang sebenarnya?

Mungkin inilah yang menjadi dasar perbedaan antara 'Kepintaran' dengan 'Kebijaksanaan'.

Di saat Zhao Yunlan melemparkan bukunya, pada kenyataannya dia secara insting membuat sebuah keputusan benar dengan bertindak begitu——Ketika sedang pusing, keputusan yang paling baik jangan pernah melakukan penyelidikan.

Bagaimanapun juga, segala yang terjadi saat ini membuatnya tidak dapat berpaling, perasaan yang dirasakan terasa tidak dapat dibendung lagi. Meskipun hanya mendapatkan sedikit jejak, dia tidak tahan untuk meraihnya dan mengaitkan satu dengan yang lain. Segala tindakannya hampir berjalan sesuai naluri, dia tidak sadar telah melakukan sampai sejauh ini.

Langkah kaki Zhao Yunlan dengan suka rela mulai menjadi lebih pelan, diapun mulai berpikir.

Kalau seandainya Zhao Yunlan memilih untuk benar-benar menyerah dengan melemparkan semua yang dicapai sampai di sini dengan kembali ke masa 11 tahun yang lalu...Berarti semua yang dialaminya sekarang bisa dianggap tidak ada yang terjadi. Dikemudian hari dia tidak perlu merasa repot memikirkan siapa yang melakukan semua ini dan membawanya sampai pada permasalahan sekarang. Tentu saja, dikemudian hari dia tidak akan mendengar kalimat apapun.

Akan tetapi, segala pengalaman yang dialaminya sekarang benar-benar terjadi. Seandainya dia tidak membeli buku itu lagi, 11 tahun kemudian tentu saja buku [Catatan Berita Terkenal di Masa Lampau] tidak akan berada di perpustakaan Departemen Investigasi Spesial. Dia juga tidak akan menemukan apa yang terjadi oleh Nuwa, dan beberapa rahasia yang mengikuti di belakangnya. Mungkin saja, demi menjaga keseimbangan antar dua dunia, dia pasti tidak akan pernah sampai ke Gunung Kun Lun, diapun tidak tahu dimana keberadaan Kuas Kebajikan, sekaligus dia tidak akan pernah melihat kenangan di dalam Pohon Dewa Agung. Tentu saja, segala yang terjadi setelahnya tidak akan pernah terjadi.

Di tambah lagi, saat menimbang banyak hal, diapun tidak akan pernah masuk ke Jalan Huang Quan. Dia juga tidak akan berpikir kalau ayahnya sudah dirasuki oleh Wadah Dewa Shen Nong. Diapun pasti hanya pergi ke rumah ibunya, tidak perduli dengan apa yang dikerjakan oleh Ayahnya. Tentu saja, seandainya dia memiliki kesempatan untuk datang ke masa 11 tahun dia tidak akan menghentikan taksi untuk mengikutinya. Kali ini, memang tidak perlu mempertanyakan pertanyaan bodoh sebaiknya membeli buku lagi atau tidak di Jalan Huang Quan——Karena sebenarnya buku itu memang tidak pernah ada sejak awal. Jika melihat dari'*Paradoks kakek[1]'. Albert Einstein, si kakek berhidung bawang pernah berkata; 'Kecuali seseorang masuk ke *ruang paralel[2], bisa dibilang, sekarang yang dialaminya merupakan kejadian yang sangat berbeda.'

🆃🅰🅼🅰🆃 Zhen Hun ✓On viuen les histories. Descobreix ara