PROLOG

11.9K 492 29
                                    

Bukan ini yang diinginkannya. Berusia 30 tahun dan belum kunjung menikah memang bukanlah akhir dari segalanya. Ia justru bangga akan hal itu tapi sepertinya tidak untuk kedua orangtuanya atau lebih tepat Ibunya. Lando hanya bisa tersenyum kecut saat melihat lusinan foto para gadis yang –dengan penuh paksaan – harus ia pilih untuk recana kencan buta yang telah Ibunya rencanya untuknya.

                “Terserah Ibu aja deh Lando pusing,"ujar Lando pasrah. Sudah tiga kali Ibunya melakukan hal yang sama; memberikan lusinan foto untuk dipilih, mengatur kencan buta lalu mengintrogasinya setelahnya.

                “Sini Er pilihin,” sahut Er yang muncul di ruang keluarga dengan wajah antusias. Lando mendengus sebal pada sosok yang memiliki wajah persis sepertinya dirinya itu.

                “Ini aja Bu, Lando kan suka yang seksi-seksi.” Seru Er sambil menyerahkan tiga foto yang menurut adiknya adalah favoritnya  tapi tidak menurut Lando. Wanita seksi? Jelas itu tidak mungkin, sejak kapan ia suka wanita seksi? Ia justru berharap bisa mendapatkan istri seperi Ibu, Tante dan adik sepupunya yang sangat taat agamanya.

                “Er, bukannya ini selera kamu ya? Ibu masih inget lho waktu ulang tahun kalian yang ke tujuhbelas kamu justru minta ke club agar bisa bertemu gadis-gadis seksi.” Sahut Ibu yang membuat Lando terbahak.

                “Memang itu semua tipenya Er bu, udah ah Lando mau tidur, ngantuk, malam semua.”

                “Lando tunggu! Pilih dulu satu baru pergi tidur.” Cegat Ibu. Lando menghela nafas lalu berbalik menuju meja dan memilih asal foto yang ada.“nih!”

                “Beneran?” tanya Ibu saat melihat pilihan foto Lando.

                “Ya Bu, udah ya.. Lando ngantuk.” Lando pun menghilang di balik pintu kamarnya. Er melihat foto yang dipilihkan Lando dan langsung tercekat saat menyadari bahwa pilihan sang kakak justru yang paling berbahaya.

                “Apa yang kamu pikirkan Er?” tanya Ibu yang melihat raut wajah ngeri diwajah anak bungsunya. Er meringis lalu mencoba mengikuti jejak Lando tapi tangan Ibu lebih cepat dan berhasil mencekat Er.

                “Bu..” rengeknya.

                “Inget usiamu Er! Sekarang kenapa kamu masang tampang seperti itu? ada apa dengan pilihan Lando?” tanya Ibu dengan nada menuntut. Er melirik  foto tersebut dan sang Ibu bergantian.

                “Sepertinya Ibu akan berhasil kali ini.”

                “Apa maksudmu?”

Er mendesah karena jujur tak ingin mengkhianati kakaknya sendiri,“dia yang paling cocok.” Jelas Er yang membuat senyum dibibir Ibunya mengembang. Tangan Sang Ibu menangkup wajah Er dengan gemas.

                “Kamu memang anak Ibu!”

****

Alohaaaaa!!! Saya bawa cerita baru!! sudah ada yang bisa nebak siapakah mereka?
Yapz, kalian bener!
Mereka adalah Arlando dan Erlando; anak kembar Vero yang nggak kalah kecenya sama bapak moyangnya.
Di cerita ini saya buat sekaligus cerita mereka berdua. semoga kalian suka dan sudi menekan vote untuk mereka.

Love,

bebyZee

TWIST DESTINY ( ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang