"Kenapa Taeyong Hyung seperti itu?" gumamnya pelan.

Bukankah Taeyong yang melarang Jaehyun untuk memberi kecupan? Tapi kenapa Taeyong malah melakukan hal itu?

Menghela nafas dalam, Jaehyun akhirnya beranjak. Ia berniat untuk menghampiri Taeyong dan bertanya tentang apa yang sebenarnya Taeyong pikirkan sampai menciumnya seperti tadi. Jaehyun tahu itu bukan perkara besar. Hanya saja ia sedikit kecewa! Taeyong yang melarangnya, tapi Taeyong juga yang menciumnya. Bukankah itu menyebalkan?

"Hyung?" panggil Jaehyun seraya mengetuk pintu kamar Taeyong. Ia membuka knop pintu; namun tidak bisa karena terkunci.

"Hyung?"

Di dalam kamar, Taeyong sudah menenggelamkan wajah pada bantal dan berteriak kencang. Sungguh, Taeyong tidak sadar jika ia sudah mencium Jaehyun seperti tadi. Itu sebuah kebetulan karena Taeyong terbuai! Ia tidak memiliki keberanian untuk menatap wajah Jaehyun.

Taeyong sangat malu! Ia ingin menenggelamkan dirinya sendiri di lautan agar tidak bisa bertemu dengan Jaehyun lagi.

"Hyung?!"

Menghirup nafas dalam, Taeyong berjalan menuju pintu dan membukanya. Ia menatap Jaehyun yang berdiri di hadapannya dengan tatapan gugup. Seluruh wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Kenapa Hyung menciumku?" tanya Jaehyun penasaran, ia berdiri di ambang pintu kamar Taeyong.

"I-itu.. Itu tadi.. Tadi aku terjatuh! Y-ya aku terjatuh, terpeleset lalu tidak sengaja.. Tidak sengaja menciummu! Ya seperti itu!" ujar Taeyong gugup dengan tawa paksa yang keluar dari bibir.

Kening Jaehyun berkerut dalam. "Jika Hyung terjatuh, pasti akan menghantam dengan keras. Tidak seperti tadi."

Oke, Taeyong lupa bahwa Jaehyun memang sangat jenius! Ia memainkan mengusap wajahnya dan rambutnya; frustasi. Seharusnya ia tidak menatap wajah tampan Jaehyun seperti tadi! Jaehyun menyihirnya hingga Taeyong melakukan hal itu tanpa sadar.

"A-aku.. Aku.. Maaf.. Aku hanya.. Hanyaㅡ"

"Kenapa Hyung melarangku untuk mencium Hyung sementara Hyung menciumku ketika aku sedang tidur?"

Skakmat.

"Itu.. Aku sungguh tidak sadar! Huwaaaa apa yang sudah aku lakukaaann?! Maaf Jaehyun! Aku minta maaf!" Taeyong membenturkan dahinya di pintu dengan keras; berhasil membuat Jaehyun melebarkan mata.

"Hentikan Hyung, nanti dahi Hyung memar." ujar Jaehyun seraya menempelkan telapak tangan di dahi Taeyong; mencegah si lelaki cantik untuk melakukan hal bodoh lebih jauh.

Bola mata Taeyong berkaca-kaca. Ia sungguh sangat malu! Taeyong tidak tahu harus mengatakan apa. Perutnya terasa teraduk, ia begitu mual karena menahan rasa malu.

"Aku tidak mempermasalahkan tentang ciuman tadi. Itu wajaaar, Hyung pasti menyayangiku kaaaan?" Jaehyun tersenyum senang; memperlihatkan kedua titik cacat pada pipi, "aku juga seperti itu Hyung. Aku mencium Hyung karena aku ingin mengungkapkan rasa kasih sayangku kepada Hyung. Tapi Hyung malah melarangku.."

Taeyong tidak tahu harus senang atau sedih mendengar hal itu. Jaehyun mengartikan sebuah ciuman sebagai rasa kasih sayang, itu sebabnya lelaki tampan itu masih sering mencium kedua orang tuanya. Tapi tidak dengan Taeyong! Ia jatuh cinta pada Jaehyun, bukan hanya rasa kasih sayang seperti keluarga atau apapun. Iniㅡlebih dari itu!

"Aku menyayangi Hyung karena Hyung sudah membantuku dan berada di sisiku, menjadi pengasuhku." ujar Jaehyun lembut, ia mengenggam kedua tangan Taeyong dan menggoyagkan kedua lengan mereka dengan ekspresi senang.

Persis seperti anak berusia tujuh tahun yang bahagia karena mendapatkan permen, atau cokelat.

Sementara Taeyong hanya bisa terdiam. Jaehyun menyayanginya; sebagai pengasuh. Tidak seharusnya Taeyong jatuh cinta pada seorang bocah yang bahkan tidak mengerti sesuatu tentang cinta. Ia menghela nafas dan menatap Jaehyun tepat di wajah; mengulas senyum kecil yang terlihat di paksakan.

"Kau benar, aku menyayangimu." gumam Taeyong pelan. Ada sebuah cubitan di dalam hati yang tidak bisa ia artikan. Yah, Taeyong sedikit kecewa.

Jaehyun tertawa kecil dan mengecup lembut bibir Taeyong. "Nah, aku menyayangi Hyung dan itu caraku mengungkapkannya. Jangan melarangku lagi ya Hyungg?"

Taeyong terbatuk; tersedak air liurnya sendiri. Bagaimana ia bisa melarang Jaehyun melakukan hal itu jika pada urutan pertama, Taeyong sangat menyukainya? Walaupun ia tahu bahwa ia akan semakin mencintai Jaehyun bila membiarkan lelaki tampan itu melakukan berbagai kontak fisik seperti ini. Tapi memangnya Taeyong bisa menolak? Ia sudah melanggar peraturan karena mencium Jaehyun.

"Ya, tentu."

"Baiklah, selamat malam Hyung~" Jaehyun melepaskan genggaman tangannya dan melambaikan tangan, lalu masuk ke dalam kamarnya yang terletak di samping kamar Taeyong.

Meninggalkan Taeyong yang terdiam di ambang pintu seraya menghela nafas gusar. Ia tidak tahu apa yang ia lakukan, semuanya berubah menjadi kacau karena perasaan tololnya.


***

Sepertinya hari ini menjadi hari sial Taeyong yang berikutnya karena ia melihat Johnny datang ke rumah Jaehyun sebagai Dosen pengganti. Seharusnya Yoona yang datang, namun wanita itu tidak bisa karena jadwal yang padat. Akhirnya Johnny datang untuk mengajar Jaehyun.

Itu sungguh membuat Taeyong terkejut! Ia tidak tahu harus mengatakan apa karena saat ini Johnny melemparkan tatapan heran padanya ketika Taeyong membukakan pintu.

"Taeyong, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku," Taeyong tahu ia tidak bisa menyembunyikan pekerjaannya lagi dari Johnny karena lelaki tinggi itu sudah melihatnya seperti ini. "Masuklah terlebih dahulu, Jaehyun sudah menunggu di ruang keluarga. Kita berbicara nanti."

Johnny mengangguk dan masuk ke dalam rumah besar keluarga Jung. Ia memakai setelan kasual dan membawa tas punggung besar; berisi beberapa materi yang akan ia bahas bersama Jaehyun nantinya. Johnny mengajar bahasa asing; Inggris, karena ia sangat handal di dalam bidang itu.

"Johnny Hyung?" Jaehyun menegapkan tubuh saat melihat Johnny datang, "apakah Miss Yoona tidak bisa datang?"

"Begitulah. Kau keberatan jika aku yang mengajar?" tanya Johnny dengan nada jenaka, ia menghampiri Jaehyun dan mengajak lelaki yang lebih muda untuk bersalaman.

Jaehyun meraih tangan Johnny dan menggeleng. "Tentu saja tidak Hyung! Aku senang karena Hyung datang untuk mengajar lagi, Hyung tidak membosankan."

Mendengar itu Johnny tertawa. "Baiklah, kita mulai okay?" ia melirik Taeyong yang baru saja melintas di belakang Jaehyun; menaiki tangga.

Well, Johnny cukup penasaran kenapa Taeyong berada di rumah Jaehyun.

Tbc

Man Like You《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now