Putri yang Menghiasi Lautan

136 6 0
                                    

Ini adalah kisah tentang seorang Putri yang melarikan diri dari kerajaannya dan terpaksa hidup meluntang-lanting di atas kapal yang mengarungi lautan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini adalah kisah tentang seorang Putri yang melarikan diri dari kerajaannya dan terpaksa hidup meluntang-lanting di atas kapal yang mengarungi lautan. Sang Putri beruntung berhasil kabur dari para penjajah yang menyerang kerajaannya. Tidak ada yang tahu pasti nasib Raja, Ratu, para prajurit dan orang-orang lainnya yang tertinggal di kerajaan tersebut.

Namun yang jelas, kehidupan Putri berbuah drastis dari yang penuh kebahagiaan menjadi begitu malang. Putri adalah orang yang selalu tegar, dia tetap bersyukur karena tidak hidup sendirian mengarungi lautan, ada beberapa wanita lain yang juga berhasil selamat dan kabur bersama sang Putri.

Berbulan-bulan sudah mereka mengarungi lautan tanpa ada kepastian, terpaan ombak besar, melewati karang-karang, badai lautan yang menerjang serta masih banyak lagi hal-hal menakutkan di lautan luas yang telah mereka lalui. Sang Putri dan para awak lainnya berjuang untuk bertahan hidup, meskipun dengan segala ketidakpastian.

Sampai akhirnya, mereka pun bisa sampai di sebuah pulau yang begitu sepi namun ditumbuhi oleh banyak tanaman. Kapal itu pun berlabuh untuk pertama kalinya, mereka sangat bahagia bisa menyentuhkan kaki kembali ke daratan.

"Wahai sang Putri, sepertinya pulau ini benar-benar tidak dihuni oleh manusia satupun" setelah melakukan ekspedisi mengelilingi pulau, para perempuan dan Putri memutuskan untuk menetap dulu di pulau rindang itu, mereka bersyukur masih diberi kesempatan untuk menikmati berbagai macam sumber makanan yang ada disana, terutama buah-buahan.

Namun, ternyata mereka salah, pulau itu dimiliki salah satu sosok perempuan yang mengenakan pakaian serba hitam dan terbang menggunakan sapu. Dia adalah sang Penyihir. Kebanyakan penyihir seharusnya terlihat mengerikan, namun yang satu ini berbeda, penyihir ini adalah penyihir tercantik. Namun, sekarang dia sangat marah dengan perbuatan para wanita yang mencuri banyak hal di pulau miliknya. "Dasar pencuri!" teriak si Penyihir yang sudah siap merapalkan manteranya untuk menyerang mereka.

"Tunggu dulu, sang Penyihir!" teriak Putri mencoba menenangkan amarah si Penyihir cantik itu.

Si Penyihir pun berhenti mengucapkan manteranya, dia memperhatikan lagi sosok yang berada di hadapannya saat ini, semuanya adalah perempuan-perempuan lusuh namun tetap terlihat cantik apalagi wanita yang yang menggunakan gaun berwarna merah muda yang berani berteriak kepadanya, wanita tercantik itu adalah sang Putri.

"Kami telah mengarungi lautan berbulan-bulan, kerajaan kami dijajah oleh orang-orang yang jahat, bolehkah kami menetap disini sementara?"

Penyihir itu ternyata bukanlah penyihir yang jahat. Dia mendengarkan segala keluh kesah dari perempuan-perempuan malang itu. Penyihir pun akhirnya mengizinkan mereka untuk menetap di pulau miliknya. Bahkan dia merasa senang bisa bertemu dengan banyak teman baru.

Berbulan-bulan pun berlalu, sang Penyihir ternyata tidak hanya memberikan tempat tinggal bagi mereka, tetapi dia juga mengajarkan ilmu sihir kepada beberapa perempuan yang dianggapnya mampu untuk memiliki kekuatan sihir, termasuk juga sang Putri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berbulan-bulan pun berlalu, sang Penyihir ternyata tidak hanya memberikan tempat tinggal bagi mereka, tetapi dia juga mengajarkan ilmu sihir kepada beberapa perempuan yang dianggapnya mampu untuk memiliki kekuatan sihir, termasuk juga sang Putri.

Namun, sayangnya mereka tidak menganggap pulau itu sebagai tempat tinggal selamanya, kembali ke kerajaan adalah tujuan utama, mereka ingin merebut kembali kejayaan kerajaan dengan menggunakan seluruh kekuatan sihir yang mereka dapatkan saat ini.

Sang Putri sesungguhnya tidak ingin menyia-nyiakan kebaikan Penyihir. Tetapi Putri tetap harus kembali untuk memperjuangkan kemerdekaan kerajaannya. Putri pun kembali ke kapal untuk mengarungi lautan bersama awak kapal dengan modal kekuatan sihir, mereka kembali ke kerajaan untuk melawan penjajah.

Sang Penyihir tidak mengetahui hal ini, Putri dan awak kapal pergi di tengah malam tanpa mengucapkan selamat tinggal padanya. Si Penyihir merasa dikhianati, dia merasa begitu sedih karena Putri dan awak kapal meninggalkannya sendirian lagi. Ketika si Penyihir menangis, dia pun sontak teringat bahwa dia telah memperingatkan mereka tentang kekuatan sihir yang diberikannya, bahwa ada satu larangan yang harus dipatuhi, sang Penyihir mulai menerka, pasti sang Putri kembali lagi ke kerajaan. "Putri yang malang..."

Sang Putri dan awak kapal mengarungi lautan lagi dengan penuh percaya diri karena sekarang mereka dapat mengendalikan air laut serta angin. Mereka sudah mempersiapkan segala rencana untuk melawan para penjajah di kerajaan.

Kerajaan saat ini terlihat sangat mengerikan, begitu gelap dan mencekam dengan bendera-bendera penjajah yang berkibar di seluruh dinding kastel. Terdengar jelas teriakan para penjajah yang memerintahkan orang-orang kerajaan untuk melakukan kerja paksa.

Kapal sang Putri masih di lautan dekat sekali dengan kastel kerajaan, rencananya mereka akan melakukan penyerangan dari jarak jauh kemudian berlabuh dan mulai dengan penyerangan jarak dekat. Putri dan para awak kapal pun berbaris melingkar di dek kapal dan merapal mantra-mantra yang diajarkan oleh sang Penyihir. Seketika air laut yang tenang menjadi gelombang mengerikan, seketika gelombang lalu membungkus kapal Putri, Putri dan awak kapal pun memejamkan mata dan saling berpegangan tangan sambil terus merapalkan mantra, penampakan mereka terlihat tak kalah mengerikan dengan gelombang air laut yang mengamuk.

Langit seketika menjadi lebih gelap, gelombang laut semakin mengamuk dan berderum kesana kemari, lalu semakin tinggi sampai orang-orang di kerajaan dapat mendongak menatap tingginya gelombang air laut. Para penjajah mulai ketakutan. "Gelombang ini aneh! Gelombang air laut ini seperti berputar kencang mengelilingi kastel!" teriak para penjajah silih berganti sambil berpegang pada tiang-tiang kastel karena angin pun mengamuk tak kalah seram.

Putri dan awak kapal ternyata membentuk gelombang laut menjadi sosok perempuan raksasa dari air, mereka berputar kesana kemari mengelilingi kastel kerajaan yang luas. Sosok itu pun mulai menghantam daratan kerajaan, menenggelamkan seluruh penjajah yang ada di daratan itu, bahkan juga bendera, kapal, dan senjata-senjata sampai benar-benar tidak tersisa. Ajaib-nya, gelombang raksasa itu tidak menghancurkan sedikit pun dari bagian kastel dan begitu pula orang-orang baik yang teraniaya disana.

Kerajaan pun seketika kembali damai, orang-orang berkumpul menyaksikan aksi heroik Putri dan awak kapal yang berubah menjadi perempuan raksasa dari air laut. Perlahan langit mulai membiru, angin dan gelombang mulai bersahabat lagi. Semuanya kembali seperti biasanya, namun, tidak untuk sang Putri, awak dan kapal.

Kapal itu tidaklah mengapung sebagaimana mestinya, tapi malah menyatu dengan batu karang di bawah laut, hanya beberapa menit langsung merambat ke bagian dek kapal, para perempuan disana masih memejamkan mata sambil bergandengan satu sama lain, hanya sang Putri yang melepas pegangannya dan mulai membuka mata, tersenyum menatap kerajaannya kembali damai, namun ia tidak dapat bergerak, dia tidak kebingungan akan hal itu, sang Putri menarik napas panjang dan tetap menyaksikan kerajaan di hadapannya, serta merta dia pun ikut membatu bersamaan dengan kapal itu, begitu pula seluruh awak kapal.

Mereka mengorbankan diri demi keselamatan seluruh orang di kerajaan, mereka tentu saja ingat tentang larangan si Penyihir cantik, jangan pernah menggunakan kekuatan sihir sebagai senjata untuk menyerang manusia lain, walaupun itu musuh sekalipun. Mereka menanggung hukuman dari larangan itu, hukumannya adalah Putri dan kapal-nya akan membatu untuk selamanya. Mereka pun menghiasi lautan sebagai batu karang yang muncul ke permukaan laut di tepi pantai kerajaan. Begitu indah dan selalu dikenang. 

Gadis Pembuat Topi & Dongeng Sebelum Tidur LainnyaWhere stories live. Discover now