Naughty Ant

4K 137 6
                                    

Aku membuka mataku karena cahaya matahari, aku melihat dinakas sudah jam 10. Astaga sudah hampir siang dan aku baru terbangun, aku mencoba menggerakkan tubuhku tapi sulit karena Filand mendekapku begitu erat, rasanya seluruh badanku remuk. Aku mengingat kembali apa yang terjadi semalam, it was so fuckin crazy. Filand tidak membiarkan diriku tidur, dia seperti orang yang kelaparan. Bahkan aku tidak ingat berapa kali kami bercinta. Aku mencoba bangun dari tempat tidur, aku melihat Filand yang terlihat masih lelap dengan tidurnya. Aku ingin mandi, karena aku yakin kalau aku penampilanku sudah seperti wanita liar. Aku berjalan ke arah kamar mandi, sampainya dikamar mandi lalu menatap tubuhku pada kaca westafel.

"OMG! He was so fuckin crazy!"

Banyak sekali kissmark pada tubuhku, perutku, payudaraku, bahkan ada dua di leher yang bisa dilihat orang.

"What happen Cathleen?"

Filand berdiri dipintu kamar mandi dengan tubuh telanjangnya. Wajahku langsung memerah melihat dirinya yang terlihat begitu lezat. Aku menggelengkan kepalaku, menyadarkan diriku kembali ke kenyataan.

"Lihat apa yang kau buat"

Aku menunjukan semua kissmark yang dibuatnya. Tapi dia malah berjalan kearahku dengan tatapan yang aku tahu pasti apa yang akan terjadi setelah ini. Aku mencoba menghentikannya tapi dia lebih cepat menarikku kepelukkannya. Lalu mendekati telingaku dan berbisik,

"Kau tahu Cathleen, you are so fuckin hot"

Aku bisa merasakan kejantanannya yang sudah mulai keras. Aku mencoba mendorongnya, dan itu malah membuat kejantanannya semakin keras.

"Hmm Filand, aku harus mandi"

Filand menatapku dalam lalu mencium bibirku dengan sangat intens.

"Lets take a shower together"

*******

Aku melipat tanganku didada dan melihat ke arah jalan yang tidak terlalu macet. Aku tak tahu apa yang terjadi pada Filand, yang jelas sekarang dia ingin membawaku bersamanya ke kantor karena Tante Lidya menelepon tadi dan menyuruhnya untuk datang ke kantor. Aku ingin bermalas-malasan karena, ya Tuhan, hanya Tuhan yang tahu betapa pegal tubuhku apalagi kakiku sekarang karena bercinta dengannya di kamar mandi. Bahkan kami kembali bercinta setelah mandi. Dia seperti maniak sex, dan aku selalu gila dibuatnya.

"Kalau bukan karena mama menyuruhku ke kantor. Aku pasti masih melanjutkan aktivitas kita"

Aku memutar bola mataku

"Kau tidak puas yah ?"

Dia menggelengkan kepalanya

"Aku puas, tapi rasanya sekarang aku ingin lagi dan lagi"

Aku memicingkan kedua mataku

"Apa kau selalu seperti ini pada semua wanita?"

"No Cathleen! Only you ! Dan aku bangga menjadi lelaki pertamamu"

Dia memarkirkan mobilnya lalu mencium bibirku, dengan kecupan-kecupan kecil yang semakin panas. Aku menggigit bibirnya, hingga dia melepaskan tautan kami. Terlihat jelas bibir bawahnya bengkak.

"Sebaiknya kita keluar sekarang, atau akan ada season sex didalam mobil"

Filand tertawa mendengar kalimatku, baru kali ini aku melihatnya tertawa lepas seperti ini. Aku membuka pintu mobil lalu keluar dari mobil. Dan Filand masih tertawa didalam mobil. Aku berjalan ke arah pintu mobilnya.

"Aku duluan, tertawalah sampai orang mengira kau sudah gila"

Aku lalu berjalan ke arah lift, ketika aku menekan tombol lif aku merasakan sebuah tangan meremas bagian kiri pinggulku. Aku melihat Filand yang sudah berada disampingku saat pintu lift terbuka. Kami masuk kedalam lift, saat lift berjalan ke atas aku melihat ke arahnya. Aku melihat bibirnya yang terlihat seksi walaupun bengkak karena gigitanku tadi.

"Apa kau ingin kita melakukannya didalam lift ?"

Dia tersenyum miring padaku, aku refleks memutar kepalaku ke arah kiri.

"Stop it"

Dan dia tertawa kecil saat pintu lift terbuka. Dia menarik tubuhku semakin dekat dengannya. Membuatku merasa tidak nyaman jika ada yang melihat perbuatannya ini. Aku melihat kearah bodyguard yang hanya bermuka datar melihat kedatangan kami.

"Apa mamaku sudah didalam"

"Yah boss, baru masuk sepuluh menit yang lalu"

Bodyguard itu membukakan pintu untuk Filand. Aku melepaskan tangan Filand dari pinggulku, karena aku malu jika mamanya melihat kami seperti ini. Dan Filand seperti tidak terima dengan apa yang kulakukan, aku langsung cepat-cepat berjalan masuk tidak ingin berdebat dengannya.

"Oh, Cathy juga ada yahh"

Tante Lidya berdiri dari tempat duduknya dan membuka tangannya, aku langsung balas memeluk dan bercipika-cipiki dengan Tante Lidya.

"Tante kangen sekali sama kamu Cathy"

Kami berdua langsung duduk disofa.

"Cath juga kangen sama Tante"

Filand berjalan melewati kami, menuju meja kerjanya. Dia langsung memeriksa dokumen-dokumen yang ada di atas mejanya, dan mulai menandatangani dokumen-dokumen itu.

"Jadi Cathy bagaimana kau dan Filand? Sepertinya sudah semakin maju hmm"

Tante berbicara dengan volume suara yang rendah, tapi aku yakin kalau Filand bisa mendengarnya.

"Semakin maju bagaimana yah Tante?"

Tante tersenyum lalu melihat kearah leherku, aku mengikuti arah mata Tante dan aku langsung tersadar. Aku tersenyum malu pada Tante, lalu menutupi bagian leherku dengan rambutku.

"Sudah tidak usah ditutupi, tidak apa-apa kok. Tante mengerti, tante juga pernah mengalaminya, itu kan hal yang biasa untuk orang yang sedang dimabuk cinta"

Tante tersenyum lebar padaku. Dan aku hanya bisa membalas dengan senyum yang agak canggung karena malu.

"Untuk apa mom memanggilku? Aku sangat sibuk"

Filand menghentikan pembicaraan aku dan tante dengan pernyataannya. Tante lalu melihat ke arah Filand yang sedang membaca berkas yang ada dimejanya.

"Apa tidak boleh yah seorang ibu melihat anaknya. Emangnya kamu 'sibuk' apa anakku?"

Aku sedikit kaget mendengar Tante yang sepertinya menekankan kata sibuk.

Filand menhentikan aktivitasnya, lalu melipat kedua tangannya dan menaruh tangannya dibawah dagu. Dia melihat ke arah aku dan tante, membuat diriku mulai canggung.

"Katakan pada mom kesibukanku Cathleen"

"Tunggu, sebelum Cathy mengatakannya. Ada apa dengan bibirmu ? Kenapa bengkak ? Apa kau habis berkelahi ? 'Atau' ?"

Aku semakin merasa canggung dengan situasi ini. Rasanya aku ingin cepat-cepat keluar dari ruangan ini.

"Katakan pada mom kenapa bibirku bengkak Cathleen"

Aku membulatkan kedua mataku, tak percaya dengan apa yang baru saja kudengar. Dan Filand hanya tersenyum miring melihatku, Filand memang sudah gila.

"Kau tahu kenapa Filand menjadi seperti itu Cathy? Apa dia berkelahi lagi ?"

Tante Lidya melihat ke arahku, dan aku tersenyum kecil pada Tante Lidya.

"Nggak Tante, Filand nggak berkelahi. Hmm dia hanya, hmm, Filand hanya.a.a.a ah digigit semut yahh Filand digigit semut tadi"

Tante Lidya melihat ke arahku lalu ke arah Filand.

"Semut apa yang berani menggigit bibirmu? Apa dia tidak takut dengan wajah dinginmu?"

Filand berjalan ke arah kami, lalu duduk di sofa menghadap aku dan tante. Dia masih memasang tampang dengan senyum miringnya itu.

"Semutnya nakal, yah kan Cathleen"

Tenggelamkan saja aku Tuhan.

Iam

Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang