Everything has changed. -is it?-

17.9K 832 19
                                    

Cath Point

Hari ini aku disuruh uncle untuk datang dikantor. Karena uncle ditugaskan oleh om John untuk mengurus cabang perusahaan yang ada di roma. Jadi, untuk sementara aku yang menggantikannya. Oh tidak! Hilangkan kata sementara, karena uncle akan berada di roma selama 1 tahun lebih, kata uncle sekalian honeymoon. Mana ada honeymoon selama itu? Cihhh.
Dan pada akhirnya, aku sekarang berada diruangan uncle, dikantor om John, dan yahhh aku juga akan sering bertemu dengan dia ya dia. Dia yang sekuat tenaga dan hati kuhindari selama 2 tahun terakhir ini. Dia sama sekali tidak berubah, dia masih membuat jantungku berdegup kencang sekaligus sakit.

"Ah sudahlah, kenapa aku harus memikirkannya? Bukannya aku harus melupakannya? Dia saja bisa melupakanku, kenapa aku tidak?" Aku mengusap mukaku "Heuhhh, stoppp Cath!" Ternyata benar kata orang, wanita itu susah kalau bicara soal perasaan, aku menampar kedua pipiku "Stop Cath, stop!! Ingat Cath, kau hanya perlu merubah sikapmu terhadap dia, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Dan Cath, semuanya sudah berubah" Aku menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan. Yahh, segalanya telah berubah.

*****

Aku melihat jam, ternyata sudah waktunya istirahat makan siang. Aku mengambil bekalku ditas, sepertinya ada yang kurang?  Tapi apa? "Astaga, botol minumanku!" Aduhh, kenapa aku bisa lupa begini, aku memukul dahiku sambil berlari keluar ruangan menuju ke basement, untuk mengambil botol minumanku yang ada dimobil. Sampainya dibasement, aku langsung menuju ketempat parkirnya mobilku. Aku mengambil botol minumanku, lalu berjalan kembali menuju keruanganku, sambil berjalan aku meminum minumanku, saat berbelok, aku ingin menutup kembali botol minumanku tapi..

"Oh Shit!"

"Eh-eh i'm sorry, aku tidak sengaja. Maafkan aku, aku akan mencuci bajumu. Aku sungguh minta maaf" Aku menunduk, tanpa melihat siapa yang kutabrak, aku melihat botolku yang terjatuh. Arghh, kenapa kau begitu ceroboh Cath? Aku menggigit bibir bawahku, karna sekarang aku begitu takut. Kenapa orang ini hanya diam? Apa dia tidak marah? Aku penasaran, aku mengangkat kepalaku.

"Kau!"

Kenapa aku harus bertemu dengannya? Arrghh. Aku langsung mengambil botol minumanku yang terjatuh, dan hendak pergi, tapi.

"Kau mau kemana?"

Aku berbalik "Lepaskan tanganku"

"Tidak, sebelum kau bertanggung jawab"

Cihhh "Kemejamu, hanya terkena air putih. Kau bisa mengeringkannya sendiri, atau kau bisa menggantinya. Jadi, lepaskan tanganku karena masih ada pekerjaan yang menungguku Om" Aku mencoba melepaskan tanganku, tapi tidak bisa.

"Sayangnya, aku tidak mau. Ikut aku sekarang"

Dia menarik tanganku "Lepaskan aku sekarang Om! Sakit tahu! Kau ingin membawaku kemana?"

"Bisa tidak kau diam?"

"Aku akan diam kalau kau memberitahuku kita akan kemana dan lepaskan tanganku, karena peganganmu membuat pergelangan tanganku sakit"

Dia memicingkan matanya

"Tenang, aku tidak akan lari jika itu yang kau pikirkan" Dia melepaskan tanganku.

Kami memasuki lift, dan dia menekan tombol 20, yang artinya berada ditempat paling atas kantor ini, atau lebih tepatnya diruangannya. Saat sampai dilantai 20, aku tidak melihat adanya sekertaris disini.

"Aku tidak mempunyai sekertaris"

Aku hanya meresponnya dengan tanda 'O'

"Sudah sampai, ayo masuk"

Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang