9.c. Isi Cerita, Alur, Latar, Penokohan, Kesimpulan, dan Tambahan

70 5 0
                                    

1. ISI CERITA

Isi cerita novel Langit Angkasa ini berpusat pada Angkasa dan Senja. Saya hanya membaca tiga bab, sih. Jadi, belum bisa merasakan benang merah di antara keduanya.

Bagian pertama bercerita tentang Angkasa dan kehidupannya dalam keluarga serta pertemanannya dengan tiga lelaki. Ketegangan dalam keluarga Angkasa belum bisa saya rasakan kekuatannya karena saya belum menemukan alasan Angkasa bersikap dingin pada keluarganya. Meskipun ada keterangan tentang luka masa lalu, tapi belum secara gamblang diceritakan. Namun, mungkin belum, ya. Sebab, ini masih bab awal.

Bagian kedua bercerita dari sudut pandang Senja. Dari beberapa bagian yang sengaja diberi jeda oleh author, saya agak bingung dengan setting yang dimaksud. Ada keterangan maju dan mundur. Namun, sebaiknya diberi keterangan majunya kapan, mundurnya sampai mana. Ini saran saya, ya. Sebab, rasa pembaca bisa-bisa hilang jika hanya menemukan kebingungan. Tidak masalah kalau ingin memberi kejutan, tapi setting waktu yang memungkinkan memunculkan kebingungan sebaiknya diperjelas.

Penggunaan tanda baca dan ejaan masih sangat kurang menurut saya. Author perlu menambah semangat belajar PUEBI agar pembaca tidak terganggu dengan tanda baca dan ejaan yang tidak pada tempatnya. Ini tidak semua pembaca menanggapi serius, sih. Namun, kualitas author pasti diperkuat dengan minimnya saltik.

Baiklah. Waktunya saya mengulas beberapa coretan yang saya tuang dalam naskah. Simak di bawah ini, ya.

Dua kata /Langit Angkasa/ di baris pertama itu mungkin maksudnya untuk menerangkan sudut pandang atau POV, ya? Kalau memang demikian, sebaiknya diberi tanda kurung dan ditambah keterangan agar pembaca tidak bertanya-tanya maksud atau tujuan dimunc...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua kata /Langit Angkasa/ di baris pertama itu mungkin maksudnya untuk menerangkan sudut pandang atau POV, ya? Kalau memang demikian, sebaiknya diberi tanda kurung dan ditambah keterangan agar pembaca tidak bertanya-tanya maksud atau tujuan dimunculkan nama tokoh di baris tersebut.

Lalu, ada dua lingkaran ungu, ya, di sana. Itu kesalahan yang saya temukan dan ada di banyak tempat. Kata yang tepat /mendefinisikan/ dan /sedangkan/. Tanda apostrof (') digunakan untuk menghilangkan bagian kata. Contohnya kata /bukan/ mejadi /'kan/. Contoh penggunaannya dalam kalimat, "Kamu sudah makan, 'kan?" kalimat tersebut aslinya berbunyi, "Kamu sudah makan, bukan?"

Author cek lagi, ya, karena masih banyak kesalahan penggunaan apostrof yang ada dalam naskah ini, seperti gambar di bawah ini juga ada kesalahan penggunaan apostrofnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KUTUS (Kupas Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang