aroma percakapan di pagi hari

30 5 0
                                    

"Aku sudah menaklukkan pegunungan di wilayah ini. Ternyata sangat mudah," ucap pria berkaus putih kemudian menyesap teh rosemary melalui bibir cangkirnya.

"Wah padahal track nya lumayan sulit loh," sahut pria di sebelah kanan. Telapaknya memeluk mug, guna menghangatkan buku jarinya.

"Tempo hari aku juga mencoba scuba diving dan ternyata tidak sesulit itu." Lanjutnya setelah satu tegukan teh berselancar melewati kerongkongannya.

Pria di sebelah kiri menanggapi, "aku penasaran pemandangan bawah laut namun aku thalassophobia."

"Padahal baru sebulan lalu kau bilang ingin tekun berselancar," timpal pria sebelah kanan lagi mengingat ucapan temannya itu.

"Berkuda, golf, panahan, tennis, skeet, selancar, dan sekarang scuba diving. Semuanya kau jajal habis." Ringkas pria berkacamata di seberang meja horizontal kedai tersebut.

"Berkelas dan elit," aku pria sebelah kiri sambil membaui teh chamomile yang ia pesan.

"Kau melakukan hal tersebut dengan tujuan apa? Sekedar hobi, iseng-iseng atau apa?" Kini giliran pemilik cangkir teh hijau yang bersuara.

Yang ditanya tertegun, "memangnya kenapa?" jawab sang pria dengan nada sangsi.

"Ah, aku hanya penasaran. Pasalnya jika kau melakukan hal tersebut agar diakui orang lain pasti capeknya bukan main."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

tangisan dedaluWhere stories live. Discover now