"Duduk."

Taeyong terjatuh di atas lantai kedua kaki yang tertekuk di bawah; mata kakinya menyentuh pantat Taeyong. Ini posisi duduk yang tidak pernah Taeyong inginkan, ia seperti budak yang menunggu perintah majikannya. Nafas Taeyong terengah, ia melemparkan tatapan tajam ke arah Jaehyun yang kini sudah berjalan menjauh dari sana dan membuka lemari. Lelaki tampan itu mengeluarkan kotak peralatan medis kecil, lalu kembali menghampiri Taeyong.

"Jangan memukulku, kau akan kesakitan." gumam Jaehyun pelan, ia duduk di hadapan Taeyong dan meraih tangan lelaki cantik itu dan memberikan salep memar sebelum membalut tangan Taeyong dengan kain kasa.

Ingin sekali rasanya Taeyong berteriak, memaki dan memukuli Jaehyun saat ini. Namun ia tidak berdaya. Yang bisa Taeyong lakukan hanya diam; memperhatikan apa yang Jaehyun lakukan padanya.

"Kembalilah tidur, ini jam satu malam. Aku tidur di sofa dan tidak berniat untuk mengambil kesempatan." ujar Jaehyun datar seraya mengangkat tubuh Taeyong; menggendong lelaki cantik itu. Meletakkan Taeyong di atas kasur.

"Tidur."

Kedua kelopak mata Taeyong terpejam begitu saja. Perlahan, nafasnya berubah menjadi stabil. Melihat itu Jaehyun memasang senyum kecil sebelum kembali berbaring di atas sofa.

***

Johnny membulatkan mata saat melihat Taeyong memasuki kelas dengan wajah datar dan dingin. Tidak tahukah Taeyong bahwa ia sudah menunggu lelaki cantik itu sejak jam enam pagi di sekolah?! Johnny sempat pergi ke apartemen Taeyong, namun tidak ada siapapun di sana. Ia sudah membayangkan hal buruk akan terjadi pada sepupunya. Tapi kini Taeyong terlihat baik-baik saja.

"Kau dari mana saja, Taeyong?!"

"Diamlah." ujar Taeyong malas, ia menaruh tas dan duduk di samping Johnny.

Tadi pagi Jaehyun membangunkannya dan mengajak Taeyong untuk berangkat bersama. Lelaki tampan itu bahkan menawarkan seragam baru pada Taeyong yang langsung Taeyong tolak dengan tepat. Ia tidak ingin berangkat bersama Jaehyun, namun lelaki sialan itu menggunakan Alpha tone untuk yang kesekian kalinya. Taeyong benar-benar kesal setengah mati!

"Oh Tuhan, apa yang terjadi dengan tanganmu?" tanya Johnny histeris, ia melihat kain kasa membalut tangan kanan Taeyong.

"Aku memukul baja tadi malam. Sudahlah, aku benar-benar lelah." gumam Taeyong pelan sebelum menempelkan pipi pada tas di atas meja dan memejamkan mata.

Alpha tone yang di keluarkan oleh Jaehyun memiliki efek buruk padanya! Taeyong tidak menyukai hal itu, ia berharap jika Jaehyun menghilang atau binasa saja dari pada harus terus muncul di hadapannya dan membuat Taeyong tak berdaya.

Johnny menghela nafas panjang dan menyenderkan punggung pada kursi. "Beritahu aku, tidur di mana kau semalam?"

"Kau tidak ingin tahu."

"Beritahu aku Lee."

Ini selalu terjadi. Johnny terlalu overprotektif dan terus menerus ingin tahu apa yang terjadi padanya. Taeyong benar-benar tidak dalam mood yang baik untuk menceritakan apa yang terjadi. Tapi jika ia menolak, maka Johnny akan mengamuk. Sungguh melelahkan.

"Apartemen Jaehyun. Berhentilah bertanya, biarkan aku beristirahat!" seru Taeyong kesal seraya melayangkan tatapan tajam pada Johnny.

Kening Johnny berkerut dalam. Apartemen Jaehyun, lagi? Sebenarnya Taeyong dan Jaehyun itu memiliki hubungan apa sampai Taeyong terus menerus berurusan dengan anak baru berwajah datar itu?

Tak lama kemudian Jaehyun masuk ke dalam kelas dengan wajah datarnya. Ia duduk di kursi seraya mengeluarkan buku dan membaca buku tersebut tanpa memperdulikan sekitar. Berhasil membuat Johnny mendengus karena Jaehyun sama sekali tidak menoleh ke arah Taeyong. Padahal Johnny tahu pasti ada sesuatu yang terjadi tadi malam.

Johnny menoleh ke arah Taeyong yang sudah memejamkan mata sebelum bangkit dari kursinya dan menghampiri Jaehyun. Ia duduk di samping lelaki tampan itu; Johnny berdehem pelan untuk mengambil perhatian Jaehyun.

"Apa yang kau lakukan pada Taeyong semalam?"

"Tidak ada." jawab Jaehyun tanpa menoleh. Ia membalikkan halaman buku dan kembali membaca untaian kalimat yang ada di sana.

"Jangan berbohong, Taeyong terluka."

"Dia memukulku."

"Hah? Kenapa?!"

Jaehyun hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Seolah tidak tertarik dengan pertanyaan Johnny. Menurut Jaehyun, buku yang sedang ia baca saat ini jauh lebih menarik.

Mendengar itu Johnny mengepalkan kedua tangan. Jaehyun dan Taeyong benar-benar menyebalkan! Setidaknya ia membutuhkan penjelasan di sini. Namun kedua orang itu sama sekali tidak mau memberikan penjelasan apapun! Taeyong yang selalu berteriak dan bertingkah anarkis serta Jaehyun yang tidak banyak bicara. Sungguh menguras emosi.

"Kau tertarik pada Taeyong, kan?" tanya Johnny lagi.

"Menurutmu?"

"Aku serius sialan! Jangan mengujiku!" seru Johnny yang kini mulai berteriak. Kesabarannya mulai menipis.

Johnny tidak bisa merasa tenang jika menyangkut Taeyong. Ia sangat menyayangi sepupunya itu dan tidak ingin Taeyong mendapatkan atau di dekati oleh seorang Alpha tolol yang tidak bertanggung jawab. Bukankah Johnny pernah mengatakan bahwa ia akan melindungi serta menjaga Taeyong?

Jaehyun menoleh, menatap Johnny dengan dingin. "Bukan urusanmu," setelah mengatakan itu ia berjalan keluar dari kelas.

Meninggalkan Johnny yang mengepalkan kedua tangan dan memukul meja dengan keras. Berhasil membuat siswa/i yang ada di kelas berjinjit kaget. Begitu juga Taeyong yang kini tersentak.

"Apa yang kau lakukan John?! Bisakah kau tenang?!" seru Taeyong kesal. Ia membutuhkan tidur dan Johnny sangat menganggu!

Tidak ada yang Johnny katakan, lelaki tinggi itu bahkan tidak menoleh ke arah Taeyong. Johnny mendengus sebelum berjalan keluar dari kelas. Ia membutuhkan sesuatu untuk meluapkan kekesalannya.

Tbc

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang