Resah. Itulah yang Ophelia rasakan saat ini. Waktu berlalu begitu cepat dan ia telah melewati jadwal datang bulannya. Bukan hanya lewat 2 hari tapi sudah satu minggu. Ophelia tak pernah telat datang bulan. Pikirannya kacau sekarang, apa iya dia harus menikah dengan Aexio?
Tak ada yang salah dengan Aexio. Pria itu sempurna dalam segala hal, tapi yang jadi masalah adalah Ophelia tak ingin menikah.
Apa ia harus kabur saja?
Ophelia menggelengkan kepalanya. Lari dari masalah bukan kebiasaan hidupnya. Lalu bagaimana?
"Aku mungkin hanya terlalu banyak berpikir hingga siklus haidku terganggu. Aku masih punya waktu satu minggu sebelum pemeriksaan." Ophelia meyakinkan dirinya sendiri tapi detik berikutnya ia kembali resah. Kenyataannya ia tak begitu stress. Ia tak banyak berpikir. Dan tak akan ada apapun yang memicunya stress. Hari-harinya berlalu seperti biasa, tak ada tekanan atau beban.
"Ah, aku bisa gila!" Ophelia frustasi. Selama ia hidup, baru kali ini ia frustasi. Dan ini karena Aexio.
"Sudahlah, lebih baik aku tidur saja!" Ophelia menarik selimutnya. Hari libur seperti ini pasti akan ia gunakan untuk tidur dan bersembunyi di dalam kediamannya.
Ring.. Ring..
Ponsel milik Ophelia berdering. Ophelia meraih ponselnga dengan malas. Ia mengerutkan keningnya, siapa yang menghubunginya? Ia tak mengenal nomor yang muncul dari ponsel keluaran lama miliknya.
Ophelia tak menjawab panggilan itu. Ia selalu tak menjawab panggilan dari orang tak dikenal.
Tak lama, ponselnya bergetar.
Aku di depan kediamanmu.
Aexio.
Seketika Ophelia bangun dari tidurnya. Aexio? Mau apa pria itu ke kediamannya?
Ophelia turun dari ranjang, ia keluar dari kamarnya dan membuka pintu apartemennya.
"Apa yang Anda lakukan disini?" Ophelia menyerang Aexio dengan pertanyaan langsung.
"Kau tidak ingin mengajakku masuk?" Aexio menatap mata Ophelia tenang seperti biasa.
"Saya tak menerima tamu orang tidak dikenal." Jawab Ophelia cuek.
Aexio tersenyum tipis, "Kita memang tidak begitu saling kenal tapi kita pernah sangat dekat."
Ophelia mendengus karena Aexio yang mengingatkannya akan malam itu, "Katakan kenapa Anda kemari?" desaknya.
"Aku hanya membawakanmu buah dan sayur dan beberapa bahan makanan lain." Aexio mengangkat 2 kantung belanjaan yang dia bawa.
"Saya tak membutuhkannya."
Selalu ditolak. Aexio sudah membayangkan ini akan terjadi.
"Ayolah, kita mungkin akan menikah. Apa salahnya untuk saling mengenal lebih jauh." Aexio memang datang untuk hal itu. Ia tak ingin merasa asing pada pasangannya ketika mereka menikah.
"Tak akan ada pernikahan."
"Kenapa? Kau datang bulan?" Aexio menebak-nebak.
Wajah Ophelia mendadak masam, datang bulan apanya?
"Kapan kau datang bulan?" Dan percakapan itu berlangsung di depan pintu apartemen Ophelia.
"Anda tak perlu tahu!"
"Aku perlu tahu."
"Anda dan saya tidak harus menikah. Saya benar-benar tidak ingin menikah." Ophelia mengatakan dengan semua kesungguhan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily of the Valley
RomanceAtherra Ophelia, gadis pendiam yang bekerja di sebuah hotel sebagai seorang room service. Hidupnya sangat sederhana, ia bangun pagi, pergi bekerja lalu pulang dan tidur. Ophelia bukan tak menikmati hidupnya...